Salin Artikel

Putra Si "White Hat Hacker" Pernah Dapat Kontrak Rp 25 Juta dari Bank Swasta

Awalnya, pada Desember 2018 lalu, ia secara acak memilih salah satu bank untuk dilakukan penetration testing atau pengecekan celah yang ada pada server mereka.

Setelah menemukan bug atau celah tersebut, ia kemudian mencoba mengintip database yang ada pada bank itu.

"Itu dampaknya kita bisa dapat database costumer, nama lengkap, e-mail password dll ada semua, terus juga bisa kena ke server-nya," ujar Putra saat ditemui Kompas.com di kediamannya yang beralamat di Cipadu, Larangan, Tangerang pada Minggu (7/4/2019).

Jika saja ia berniat jahat, ia bisa saja mengambil dan menjual data-data tersebut ke dark web seperti yang dilakukan oleh para "black hat hackers".

Data-data tersebut bisa disalah gunakan seperti tindak penipuan, teror, dan tindak kriminal lainnya.

Namun, Putra yang memilih jalan sebagai white hat hacker, melaporkan bug tersebut ke pihak bank untuk segera diperbaiki.

"Setelah dihubungi mereka ngajak ketemu, awalnya ngobrol-ngobrol terus mereka senang, gara-gara itu minggu depannya diajak ketemu lagi, ada kontrak sama mereka," kata dia.

Dalam kontrak bernilai Rp 25 juta tersebut, Putra diminta untuk datang ke kantor mereka untuk rutin mencari celah-celah yang ada dalam lembaga perbankan tersebut.

Namun, mengingat Putra masih duduk di bangku kelas dua Madrasah, pihak bank tidak mengikat waktu kapan Putra harus untuk melakukan penetration testing.

"Enaknya begitu sih, mereka kasih kebebasan mau datang kapan saja, kerjain kapan saja, jadi gak terikat," kata Putra.

Itu merupakan salah satu nominal terbey yang pernah diraih Putra saat menekuni keahliannya dari tiga tahun lalu sejak ia masih duduk di kelas enam SD sekolah dasar.

Instansi-instansi lain baik itu dari pemerintahan maupun swasta kebanyakan hanya memberi penghargaan berupa sertifikat dan ucapan terima kasih atas jasa Putra yang berperan cukup krusial.

Namun, hal itu tak jadi penghalang bagi Putra untuk mengejar cita-citanya menjadi seperti kedua idolanya, yakni Mark Zuckerberg dan Bill Gates.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/04/08/20160481/putra-si-white-hat-hacker-pernah-dapat-kontrak-rp-25-juta-dari-bank

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke