Salin Artikel

Rangkaian Penangkapan 7 Terduga Teroris di Bekasi dalam Sepekan...

Tujuh terduga teroris itu ditangkap tim Densus 88 dalam waktu kurang dari sepekan yakni dari Sabtu (4/5/2019) hingga Rabu (8/5/2019).

Ketujuh terduga teroris itu tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah ( JAD) Lampung dan JAD Bekasi.

Jaringan kelompok JAD Lampung dan JAD Bekasi merupakan kelompok teroris di Indonesia yang terstruktur. Kelompok ini mendapatkan pengawasan ketat oleh Polri.

Mereka disebut berencana memanfaatkan momen pengumuman hasil pemilu pada 22 Mei 2019 nanti jika terjadi unjuk rasa. Mereka akan menyamar sebagai kelompok yang ikut unjuk rasa, lalu melakukan aksi bom bunuh diri.

Berikut rangkaian penangkapan terduga teroris di Bekasi.

SL ditangkap ditangkap Sabtu pukul 04.34 WIB di Jalan Pondok Ungu Permai Sektor V, Kelurahan Bahagia, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.

Dia merupakan pimpinan JAD Lampung. SL telah dipantau pihak kepolisian sejak 2014.

"Kelompok SL adalah jaringan terorisme yang terstruktur artinya mereka sangat kuat," kata Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo dalam konferensi pers di Gedung Markas Besar Polri, Jakarta Selatan, Senin (6/5/2019).

Dari penangkapan SL, polisi menemukan dan mengamankan bahan peledak di sebuah kios yang disewa SL di depan Perumahan AFI 1, Kampung Pangkalan, Desa Kedung Pengawas, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi.


2. Penangkapan di Tambun Selatan

AN ditangkap di hari yang sama dengan SL. Hanya saja AN ditangkap pada pukul 08.49 WIB di Jalan Keramat, Kedongdong, Kelurahan Mangun Jaya, Kecamatan Tambun Selatan, Bekasi.

"(AN) menyembunyikan DPO JAD Lampung (SL)," ujar Dedi.

AN memiliki peran dalam membantu merakit bom TATP bersama SL, pimpinan JAD Lampung. Bom jenis TATP ditemukan tim Densus 88 saat menangkap SL dan AN.

Bom itu sudah siap meledak. Namun, Densus 88 berhasil melumpuhkan bom tersebut dan menyita sejumlah barang bukti bahan untuk merakit bom.

MI, IF, dan T merupakan anggota JAD Lampung yang dipimpin SL. MI ditangkap di Perumahan Jaka Kencana, Bekasi Selatan, Kota Bekasi pada Minggu (5/5/2019) lalu.

IF dan T juga ditangkap di hari yang sama di daerah Jatikramat, Kecamatan Jatiasih, Kota Bekasi. Hanya saja, T tewas meledakkan diri saat akan ditangkap.

"Mereka adalah bagian dari jaringan JAD yang telah merencanakan amaliah dengan sasaran anggota Polri yang sedang bertugas," ujar Dedi.

IF dan T terlibat dalam persembunyian SL serta telah membuat bahan peledak jenis TATP.

EY ditangkap di daerah Duren Sawit, Jakarta Timur pada Rabu (8/5/2019).

Dia merupakan pemimpin JAD Bekasi, EY juga berperan sebagai penyandang dana. Uang tersebut ia peroleh dari hasil jual beli seluler di toko ponsel miliknya di Jalan Muchtar Tabrani, Bekasi Utara, Kota Bekasi yang telah digeledah Tim Densus 88.

EY juga diketahui memiliki kemampuan untuk merakit bom. Dia juga yang mengajarkan kemampuan itu kepada anggota lainnya.

Dari EY, polisi menyita dua bom pipa yang sudah jadi, pisau, serta bahan dan alat pembuat bom lainnya yang ditemukan di toko ponsel dan rumah kontrakan EY di daerah Babelan, Kabupaten Bekasi.

5. Penangkapan di Rawalumbu

YM (18) ditangkap di hari yang sama dengan ditangkapnya EY. Dia ditangkap di daerah Rawalumbu, Kota Bekasi. Dia juga merupakan hasil rekrutan EY.

Bersama EY, YM sedang belajar merakit bom. Hal itu sangat disayangkan, sebab YM dikenal sebagai anak yang berprestasi dalam olahraga karate. YM diketahui berhasil menjuarai kompetisi karate hingga ke tingkat nasional.

Dari YM polisi menyita barang bukti yakni laptop, telepon genggam, serta remote control pemicu bom.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/10/12001131/rangkaian-penangkapan-7-terduga-teroris-di-bekasi-dalam-sepekan

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke