Salin Artikel

Saat Ratna Sarumpaet Buka-bukaan soal Alasannya Berbohong...

Dalam pemeriksaannya sebagai terdakwa, Ratna buka-bukaan soal alasannya berbohong.

Berikut rangkuman fakta persidangan Ratna.

1. Ratna Berbohong karena Malu Mengaku Jalani Operasi Plastik

Ratna Sarumpaet mengaku malu mengaku kepada staf dan anak-anaknya jika dia ingin menjalani operasi plastik untuk keempat kalinya. Dia malu lantaran usianya sudah tak muda lagi, tetapi masih ingin operasi plastik.

"Pada awalnya saya berniat operasi plastik sedot lemak. Walaupun saya sudah beberapa kali melakukan hal itu, mungkin karena melakukan kemarin saya merasa sudah umur, mungkin saya malu dan saya berusaha menutupi," ujarnya ketika bersaksi sebagai terdakwa di muka sidang, Selasa (14/5/2019).

Maka dari itu, Ratna berbohong kepada keluarga dan staf yang ada di rumahnya dengan alasan pergi ke Bandung. Padahal, Ratna tidak ke Bandung, tetapi pergi menjalankan operasi di klinik Bina Estetika.


2. Ratna Kaget Lihat Wajahnya Usai Operasi Plastik

Ratna mengaku kaget ketika melihat wajahnya usai menjalani operasi sedot lemak wajah di klinik Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat. Dia melihat wajahnya saat berkaca pada tanggal 23 September 2018 di klinik.

Sebelumnya, Ratna mengaku tidak bisa melihat wajahnya karena matanya ditutup selama operasi.

"Tanggal 23 (September) saya bisa lihat (wajah). Saya kaget, tapi dokter mengatakan itu biasa. Saya berkaca jam 10.00 pagi" ujarnya.

Ratna mengatakan, hasil operasi tersebut akan berdampak berbeda-beda untuk setiap orang. Hal itu tersebut dikatakan dokter bedah plastik kepada Ratna usai menjalani operasi.

Sesudah itu, Ratna pulang tanggal 24 dari karena ada janji bertemu dengan seseorang. Ratna yang tidak menyangka dengan efek operasi plastik itu akhirnya memilih berbohong kepada publik. Ia malu jika harus mengakui wajah lebamnya akibat operasi plastik.

3. Ratna Beralasan Jadi Korban Penganiayaan karena Dianggap Paling Masuk Akal

Ratna Sarumpaet mengaku terpikir untuk berbohong usai melihat wajahnya yang lebam karena operasi plastik. Dia ingin berbohong karena malu habis mengikuti operasi plastik, namun hasilnya tidak seperti yang diharapkan.

Wajah lebam karena dianiaya atau dipukul orang menjadi alasan yang dinilai Ratna saat itu paling masuk akal. Pasalnya muka Ratna saat itu lebam layaknya habis dipukuli seseorang,

"Karena yang paling mendekati oleh muka saya ya penganiayaan. Pada saat itu yang terpikir itu dan itu yang masuk akal," ucapnya.

Dia memikirkan alasan tersebut saat ingin pulang dari Klinik Bina Estetika tanggal 24 September 2018. Dia mengirimkan foto wajahnya via WhatsApp kepada stafnya, Rubangi.

"Saya kirimkan ke staf saya waktu saya pulang. Saya kirim (foto wajah) ke Rubangi. Rubangi tanya kenapa. Nah itu pertama kali saya bohong saya dipukuli orang," ucapnya.

Berawal dari Rubangi, kebohongan Ratna pun pelan pelan mulai menyebar kebeberapa tokoh besar. Salahsatunya Fadli Zon, Fahri Hamzah, Rocky Gerung Hingga penyanyi pop Tompi.


4. Jaksa Singgung Pernyataan Ratna soal Setan

Jaksa Penuntut Umum, Daroe Tri Sadono sempat membahas soal setan dalam persidangan Ratna Sarumpaet. Pasalnya, saat Ratna menggelar jumpa pers di kediamannya pada 3 Oktober 2018, Ratna menyebut seperti ada setan yang merasuki dirinya sehingga dia nekat berbohong.

Jaksa Daroe bertanya kepada Ratna terkait pernyataan tersebut.

"Yang saudara maksud setan siapa?" tanya Daroe.

"Tidak ada. Itu hanya dalam pikiran saya," jawab Ratna.

Ia mengatakan, kebohongannya merupakan perbuatan setan. Sebab, sebagai seorang aktivis dan figur publik, dia tidak pernah berniat berbohong kepada siapa pun.

"Kesalahan yang saya lakukan, kebohongan, untuk orang seperti saya yang enggak pernah bohong, itu perbuatan setan," ujar Ratna.

Dalam konferensi pers beberapa waktu lalu, Ratna mengaku telah berbohong terkait pemukulan yang dialami di Bandung, Jawa Barat. Wajah lebamnya yang viral di media sosial bukan karena dianiaya, melainkan karena operasi sedot lemak.

"Itu hanya cerita khayalan yang diberikan oleh setan mana ke saya dan berkembang seperti itu," ujarnya saat jumpa pers tersebut.

Ketua Majelis Hakim Joni mempertanyakan alasan Ratna Sarumpaet mengirimkan foto wajah lebam kepada Rocky Gerung. Pasalnya diantara semua orang yang mendapatkan foto wajah lebam, Rocky Gerung paling banyak menerima kiriman foto dari Ratna.

Ratna pun membenarkan hal tersebut. Hakim kemudian kembali bertanya alasan Ratna kenapa mengirimkan foto wajah lebamnya dalam jumlah banyak kepada Rocky.

"Apa istimewanya Rocky?" Tanya Joni kembali.

"Rocky hanya teman dekat," jawab Ratna pelan.

Joni pun membacakan isi BAP Ratna Sarumpaet ada di mejanya. Tercatat pada Selasa 25 September 2018, pukul 20.43 WIB, Ratna mengirimkan beberapa foto wajah lebamnya kepada Rocky. Foto tersebut ditambahkan caption bertuliskan '21 September 2018 jam 18.50 WIB. area bandara Bandung'.

Selang satu menit, Ratna mengirimkan kembali foto wajah lebam dengan caption "not for public"

Keesokan harinya tepat pukul 22.24, Ratna kembali mengirimkan foto wajah lebam kepada Rocky dengan caption, "Sakit seputar rongga mata, retak di pelipis dan rahang. Tak sepedih kitab terkoyak ditangan kanan menganga."

Selang delapan menit, Ratna lagi-lagi mengirimkan foto dengan caption, "Hari ke-5"

Namun pesan itu tidak kunjung dibalas karena Rocky sedang berada di luar negeri hingga tanggal 1 Oktober.

"Beliau di Rusia sampai tanggal 1 Oktober 2018. Saya tidak tahu pesan saya dibaca atau tidak karena yang lebih banyak pegang handphone adalah staf saya," terangnya.

Rocky pun menerima foto wajah lebam tersebut dan sempat mengunggahnya di Twitter. Dia mengecam tindak penganiayaan yang menimpa Ratna. Belakangan Rocky langsung menghapus twinya tersebut tanpa sebab.


6. Ratna Tidak Konsisten Saat Jawab Pertanyaan

Hakim Joni sempat meminta sidang diskors saat memimpin sidang kasus penyebaran berita hoaks dengan terdakwa Ratna Sarumpaet. Hakim Joni meminta sidang diskors karena Ratna dinilai memberikan jawaban yang tidak konsisten selama persidangan.

Ratna dinilai tidak konsisten menjawab pertanyaan kuasa hukum, Desmihardi.

"Saudara masih bisa menjawab konsisten atau tidak? Saya perhatikan saudara terdakwa sudah tidak konsisten," ujar Hakim dalam persidangan di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Selasa (14/5/2019).

"Kalau perlu (sidang) diskors dulu satu jam atau setengah jam supaya saudara terdakwa bisa konsentrasi. Apa perlu diskors?" tanya Hakim Joni ke Ratna.

"Tidak perlu yang mulia," jawab Ratna.

Desmihardi sebelumnya bertanya terkait kepulangan Ratna pada 24 September 2018 dari Klinik Bina Estetika, Menteng, Jakarta Pusat.

Ratna mengaku ingin pulang dari klinik karena ada janji dengan seseorang bernama Deden untuk membahas dana raja-raja.

Ratna merencanakan pertemuan dengan Deden setelah pulang dari klinik. Saat dipastikan lagi oleh Desmihardi, Ratna menarik pernyataan sebelumnya dan mengatakan bahwa pertemuan tersebut direncanakan sebelum pulang dari rumah sakit.

Perbedaan jawaban ini lah yang dianggap Hakim Joni sebagai ke tidak konsistenan Ratna dalam menjawab pertanyaan di muka sidang.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/05/15/12062281/saat-ratna-sarumpaet-buka-bukaan-soal-alasannya-berbohong

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke