Salin Artikel

Bercocok Tanam di Balai Kota DKI Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebuah lahan hijau tampak mencolok di antara dinding-dinding bangunan di sekitarnya. Berbagai jenis tanaman tumbuh di sana, ada kangkung, pakcoy, sawi, bayam, sereh, hingga lidah buaya.

Sebagian besar lahan beralas plester semen dengan hiasan mural dan paving block. Karenanya, tak heran banyak tanaman dibudidayakan lewat sistem hidroponik. Salah satu instalasi hidroponik di sana bahkan dibentuk huruf "DKI".

Di salah satu sudut lahan tampak sebuah saung bambu yang masih dibangun.

Siapa sangka, lahan dengan berbagai jenis tanaman hijau itu ada di area Balai Kota DKI Jakarta. Namanya Balkot Farm.

Lahan itu ada di antara gedung yang menjadi kantor Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan para anggota DPRD DKI Jakarta.

Saat Kompas.com mengunjungi area itu pada Jumat (12/7/2019) sore, tampak dua orang laki-laki yang sedang bekerja sama menanam bibit tanaman cincau.

Satu orang mencakul tanah dan menanam bibit, sementara satu orang lainnya memasukkan pupuk kompos. Mereka juga menanam lengkuas dan memotong bagian tumbuhan yang mati.

"Ini dipotongin yang mati, nanti dia tumbuh tunas baru," kata salah seorang dari mereka, Carta.

Carta dan rekannya, Wahab, adalah staf Pusat Pengembangan Benih dan Proteksi Tanaman (Pusbangnih) Dinas Kelautan, Pertanian, dan Ketahanan Pangan (KPKP) DKI Jakarta.

Mereka bertugas menanam berbagai jenis tanaman di sana. Berbagai benih yang mereka tanam di sana diambil dari Pusbangnih.

Implementasikan konsep urban farming

Dilansir dari situs web balkotfarm.id, pembangunan Balkot Farm dimulai pada 3 April lalu. Balkot Farm merupakan implementasi dari konsep pertanian perkotaan atau urban farming.

Balkot Farm ini dibangun atas kerja sama Dinas KPKP, Dinas Komunikasi, Informatika, dan Statistik, serta Biro Umum DKI Jakarta.

"Kami ingin menyosialisasikan Balkot Farm ini yang merupakan miniatur apa yang sedang dikembangkan di wilayah Jakarta," kata Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Darjamuni.

Konsep Balkot Farm ini diharapkan bisa diimplementasikan masyarakat Jakarta karena tidak memerlukan lahan yang luas.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/07/15/06264331/bercocok-tanam-di-balai-kota-dki-jakarta

Terkini Lainnya

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

DJ East Blake Ambil Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih Diam-diam karena Sakit Hati Diputuskan

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Jumat 3 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam Ini Berawan

Megapolitan
Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Saat Satpam Gereja di Pondok Aren Digigit Jarinya hingga Putus oleh Juru Parkir Liar…

Megapolitan
Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Teka-teki yang Belum Terungkap dari Pembunuhan Wanita Dalam Koper di Cikarang

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

[POPULER JABODETABEK] RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper | Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Rute KA Argo Cheribon, Tarif dan Jadwalnya 2024

Megapolitan
Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Polisi Gerebek Laboratorium Narkoba di Perumahan Elite Wilayah Sentul Bogor

Megapolitan
Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Bau Sampah Terasa Menyengat di Lokbin Pasar Minggu

Megapolitan
Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Ini Tujuan Benyamin Ikut Penjaringan Bakal Cawalkot Tangsel di Tiga Partai Rival

Megapolitan
Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Usaha Dinsos Bogor Akhiri Perjalanan Mengemis Rosmini dengan Telusuri Keberadaan Keluarga

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke