Salin Artikel

Cerita Watimin Jalan Kaki Keliling Indonesia dengan Sandal Jepit

Ditemui di Jalan Irigasi Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Watimin berjalan seorang diri dengan menggendong tas dan umbul-umbul khas merah-putih diikat menggunakan tali pada bambu.

Terdapat juga spanduk bertuliskan, "Jalan Kaki Keliling Indonesia, Misi Cinta Tanah Air, Cinta NKRI. Merah Putih, Garuda di Dadaku".

Mengenakan jaket berwarna merah-putih, Watimin berjalan dengan fokus menggunakan sandal jepit.

Pria asal Cilacap, Jawa Tengah itu mengatakan, aksinya berjalan keliling Indonesia sudah dilakukan sejak 2016 silam. Awal perjalanannya dimulai dari Sabang, Aceh hingga kini berada di Provinsi DKI Jakarta.

Perjalanannya akan selesai jika dirinya sudah sampai ujung Indonesia Merauke, Papua.

"Saya berjalan dari 2016, dimulai dari Aceh sekarang saya sedang menuju Surabaya," kata Watimin saat ditemui di Jalan Irigasi Kalimalang, Duren Sawit, Jakarta Timur, Jumat (6/9/2019).

Dia menjelaskan, aksinya berjalan kaki keliling Indonesia karena cinta dengan tanah air dan menginginkan adanya perdamaian di negara tercinta ini.

"Saya tidak cari sensasi, saya cinta tanah air, cinta perdamaian," ujar Watimin.

Adapun alasannya menggunakan sandal jepit, karena dirinya tidak suka menggunakan sepatu. Dirinya lebih nyaman mengenakan sandal jepit saat berjalan.

Namun saat ditemui, betis kiri Watimin tampak diperban. Dia mengaku, betisnya itu bengkak lantaran digigit serangga saat dirinya berada di Bogor, Jawa Barat.

"Agak nyeri sih, tiba-tiba bengkak, ini kejadian waktu saya di Bogor," ujar Watimin.

Namun, hal itu tidak membuatnya patah semangat dan tetap berjalan menahan rasa nyeri.

"Kalau nyeri saya semprot obat penghilang nyeri," ujar Watimin.

Setiap kali berjalan di berbagai daerah, Watimin senang banyak masyarakat yang melihat aksinya mendukung dan tak jarang ada yang memberinya bekal seperti makanan dan minuman.

Tiap kali lelah berjalan, dia kerap singgah di pos polisi atau TNI untuk beristirahat.

Pantauan Kompas.com, sesekali warga sekitar yang melintasinya memberi semangat. Watimin pun menyambutnya dengan senyuman dan kepalan tangan tanda semangat.

"Semangat Pak! Ayo!" ujar salah seorang pengendara motor kepada Watimin.

Kini Watimin terus berjalan dan sedang menuju Surabaya. Selain Surabaya, Waitimin juga berniat menginjakkan kaki di kota yang belum pernah didatanginya, Makassar dan Papua. 

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/06/21592721/cerita-watimin-jalan-kaki-keliling-indonesia-dengan-sandal-jepit

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke