Salin Artikel

Warga Keluhkan Industri Peleburan Timah di Cilincing yang Bikin Sesak Napas

JAKARTA, KOMPAS.com - Warga Kelurahan Cilincing, Jakarta Utara mengeluhkan keberadaan industri rumahan pembakaran arang dari batok kelapa dan peleburan timah yang ada di Jalan Inspeksi Cakung Drain.

Alasannya, asap yang dikeluarkan dari sejumlah lapak tersebut kerap kali menyebabkan asap  tebal dan bau yang menyengat.

Warga Kampung Sawah, Kelurahan Semper Timur, Cilincing Sutiah (36) mengatakan asap yang dihasilkan dari industri rumahan itu membuat napas sesak dan mata perih.

"Rasanya kalau tiap hari lewat situ bau debu sama asap. Paling tajam itu debu timah.” kata Sutiah, ditemui saat menjemput anaknya di SDN Cilincing 07 Pagi Kamis (12/9/2019).

Sutiah menyebut bau dari asap tersebut tidak hanya tercium di sekitar tempat pembakaran arang tetapi sampai ke Kampung Sawah yang sejatinya sudah berbeda kelurahan dengan industri rumahan tersebut.

Sutiah yang harus melewati tempat pembakaran arang dan peleburan timah untuk mengantarkan anaknya itu mengaku khawatir dengan kesehatan anaknya.

"Kalau anak selama ini sesak napas sih kayaknya enggak, tapi kalau batuk sering. Anak-anak sini sepertinya sering karena kalau ijin batuk pilek," ucapnya.

Hal serupa juga dirasakan oleh Ernawati (38) warga yang tinggal di Rusun Cilincing. Dia mengatakan, bau dari asap peleburan timah lebih tercium saat hujan turun.

"Pas lagi hujan baunya nyengat banget, awalnya saya tidak tahu kalau itu timah, tahunya pasir hitam, ternyata kata temen-temen timah," ucapnya.

Ia juga khawatir dengan kondisi kesehatan anaknya lantaran bersekolah di SD yang hanya berjarak beberapa ratus meter dari sekolah.

Di sekolah yang dimaksud, bau arang memang sangat kuat tercium. Debu-debu tampak melekat pada hampir seluruh benda yang ada di ruang kelas. Lantai yang dilapisi keramik berwarna putih tampak menghitam.

Bergeser sedikit ke arah tempat pembakaran arang dan peleburan timah, bau menyengat semakin kuat tercium. Namun pada Kamis sore, hanya industri peleburan timah yang sedang beroperasi.

Kompas.com mencoba bertemu dengan pemilik dari usaha peleburan timah tersebut. Namun sang pemilik sedang tidak ada di lokasi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/12/21415251/warga-keluhkan-industri-peleburan-timah-di-cilincing-yang-bikin-sesak

Terkini Lainnya

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke