Salin Artikel

Cerita Orangtua Saat Anaknya Sempat Hilang Ketika Ikut Demo di Depan Gedung DPR

Salah satunya M Rosyid Nuryanto (21), mahasiswa Universitas Serang (Unsera), Banten.

Berdasarkan informasi yang beredar, Rosyid hilang pada Selasa (24/9/2019) malam, saat berada di Stasiun Palmerah, Jakarta, untuk hendak pulang ke rumahnya di daerah Serang.

Gatot Ariyanto (48), ayah kandung Rosyid bercerita, pada Selasa pagi, anaknya itu meminta izin kepadanya untuk mengikuti aksi demonstrasi.

Gatot sempat tidak mengizinkan.

"Kemarin itu dia ngomong memang mau demo. Sebenarnya secara naluri orangtua sih enggak boleh. Tapi kayaknya dia itu maksa aja gitu, saya kan kerja. Sama-sama berangkat, saya bilang 'sudah deh jangan' dia diem saja, enggak tahunya dia malah berangkat saja gitu," kata Gatot saat dihubungi Kompas.com, Jumat (27/9/2019) malam.

Di mata Gatot, Rosyid merupakan anak yang tidak pernah bermasalah. Dia yakin Rosyid mengikuti demonstrasi hanya terpengaruh situasi panas terkait polemik UU KPK dan RKUHP.

Kemudian, pada Selasa malam, saat unjuk rasa sudah berlangsung ricuh, Rosyid yang pergi ke Gedung DPR bersama kedua temannya, bergegas menuju Stasiun Palmerah untuk hendak pulang.

Di Stasiun Palmerah, Rosyid masih sempat berkomunikasi dengan Gatot, mengabari sedang dalam perjalanan pulang.

"Iya terakhir kontak di (Stasiun) Palmerah, dia mau pulang. Ceritanya kan itu dia bertiga sama temannya, Rosyid, Yoga, sama Gamil. Nah, Gamil ini lolos dari sisiran polisi. Yang ketangkap Rosyid sama Yoga itu dalam kondisi mau pulang ke Serang," ujar Gatot.

Sejak Rosyid ditangkap polisi, Gatot panik dan khawatir karena tidak dapat menghubungi anaknya. Dia juga tidak mendapat kabar apapun terkait kondisi Rosyid.

Rosyid dinyatakan hilang dan informasinya diedarkan melalui media sosial. Dengan harapan, ada orang yang mengetahui keberadaan Rosyid.

Hingga akhirnya pada Kamis (26/9/2019) malam, Gatot mendapat kabar dari sejumlah teman kampus Rosyid bahwa anaknya itu ditahan di Mapolda Metro Jaya.

"Saya paginya (Jumat pagi) langsung ke sini (Mapolda Metro Jaya)," ujar Gatot yang saat dihubungi sedang berada di Mapolda Metro Jaya.

Gatot langsung menuju Mapolda Metro Jaya untuk memastikan keberadaan anaknya. Tiba di Mapolda, Gatot mendapat kepastian dari pihak Polda bahwa Rosyid memang ditahan.

Dia juga sempat diberi kesempatan bertemu dengan Rosyid, walaupun durasinya sebentar. Gatot lega karena anaknya dalam kondisi sehat.

"Saya ketemu dia, saya kasih makan dan minuman. Katanya dia dikasih makan, cuman naluri orangtua jadi saya beliin makanan sama minuman juga dia," ujar Gatot.

Saat dihubungi Kompas.com pada pukul 19.25 WIB, Gatot mengaku belum mendapat kepastian dari Kepolisian kapan Rosyid bisa dipulangkan.

Dia hanya bisa menunggu di Mapolda Metro Jaya hingga mendapat informasi lebih lanjut.

"Iya saya disuruh tunggu saja, saya tanya sampai kapan pak, katanya yang nungguin di situ 'saya enggak tahu, pak, tungguin saja nanti akan ditelepon'," ujar Gatot.

Adapun berdasarkan data yang dimiliki Polda Metro Jaya, pada 24-25 September, tercatat 105 mahasiswa diamankan dengan rincian 24 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 81 orang lainnya telah dipulangkan.

Sementara itu, 15 pelajar SMP dan SMA juga diamankan dengan rincian 12 orang ditetapkan sebagai tersangka dan 3 orang dikembalikan ke orangtua.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/09/28/05473041/cerita-orangtua-saat-anaknya-sempat-hilang-ketika-ikut-demo-di-depan

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke