Salin Artikel

Koalisi Pejalan Kaki: Jangan Jadikan Pesepeda Itu Anak Haram Ibu Kota...

JAKARTA, KOMPAS.com - Program pembangunan jalur sepeda dengan anggaran Rp 73,7 miliar dipersoalkan dalam rapat Badan Anggaran DPRD DKI Jakarta. 

DPRD DKI mempertanyakan besarnya anggaran itu. Selain itu, jalur sepeda ini juga dinilai belum jelas perencanaannya. 

Terkait hal itu, Ketua Koalisi Pejalan Kaki Alfred Sitorus mengatakan, pembangunan jalur sepeda merupakan keperluan yang sangat mendesak dan harus segera direalisasikan.

"Mereka bilang itu tidak mendesak, kalau kami bilang ini harus lebih mendesak gitu, karena Jakarta itu sedang dirundung isu pencemaran udara dan lain-lain. Kita harus memanjakan pejalan kaki dan pesepeda. Jadi jangan jadikan pejalan kaki dan pesepeda itu anak haram jalanan Ibu Kota," kata Alfred saat dihubungi Kompas.com, Selasa (29/10/2019).

Menurut dia, selama ini Pemprov DKI Jakarta selalu mengutamakan perbaikan fasilitas kendaraan bermotor, tapi tidak untuk pejalan kaki dan pesepeda. Untuk itu, sudah saatnya pejalan kaki dan pesepeda dimanjakan dengan fasilitas yang baik.

"Kalau ini seberapa urgent, saya bilang ini urgent, karena apa? Jangan dikira bahwa di Jakarta itu pengguna sepeda itu sedikit, tidak, banyak, hampir setiap rumah itu pasti punya sepeda cuma dipakai di lingkungannya karena tidak disediakan fasilitasnya. Jadi siapkan saja fasilitasnya, nanti terlepas orang pakai atau tidak ya itu soal lain yah. Jadi siapkan fasilitasnya pasti dipakai oleh masyarakat," ujar Alfred.

Alfred juga menilai DPRD telah gagal paham soal perencanaan pembangunan fasilitas untuk pejalan kaki dan pesepeda.

"DPRD-nya gagal paham mengenai master plannya mau master plan yang seperti apa. Kalau yang saya ikuti tuh sudah ada master plannya Pemprov DKI Jakarta. Tinggal bahwa jangan gagap juga ketika ada urgensi seperti ini ya," ujar Alfred.

Diketahui, saat ini sudah ada 63 kilometer jalur sepeda di wilayah DKI Jakarta. Dinas Perhubungan DKI Jakarta pada 2022 menargetkan jalur sepeda mencapai 500 kilometer.

Adapun lonjakan anggaran yang sebelumnya Rp 4,4 miliar menjadi Rp 73,7 miliar lantaran program pembangunan jalur sepeda itu kini menjadi prioritas Pemprov DKI Jakarta.

https://megapolitan.kompas.com/read/2019/10/29/18571831/koalisi-pejalan-kaki-jangan-jadikan-pesepeda-itu-anak-haram-ibu-kota

Terkini Lainnya

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Aksi Gila Pejabat Kemenhub Injak Kitab Suci demi Buktikan Tak Selingkuh, Berujung Terjerat Penistaan Agama

Megapolitan
Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Polisi Periksa Pelajar SMP yang Jadi Korban dan Pelaku Perundungan di Bogor

Megapolitan
Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Tangis Haru dan Sujud Syukur Casis Bintara yang Dibegal Usai Diterima Kapolri Jadi Polisi...

Megapolitan
Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Hadiah Sehabis Musibah bagi Satrio, Diterima Jadi Polisi meski Gagal Ujian akibat Dibegal

Megapolitan
Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Nasib Nahas Efendy yang Tewas di Kali Sodong, Diburu Mata Elang dan Dipukuli hingga Tak Berdaya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 18 Mei 2024 dan Besok: Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke