Salin Artikel

Hari Keempat Banjir di Periuk Tangerang, Air Semakin Tinggi, Pemkot Hanya Bisa Berdoa

TANGERANG, KOMPAS.com - Warga Garden City Residence kian pasrah dengan keadaan banjir di permukiman mereka.

Banjir yang melanda pada Sabtu (1/2/2020) tak kunjung surut hingga empat hari.

Bukannya surut, banjir justru semakin meninggi. Puncak ketinggian air yang sebelumnya hanya 160 sentimeter kini menembus 2,5 meter di beberapa titik tertentu.

Berikut kondisi terkini empat hari banjir menggenang Periuk Kota Tangerang.

Air yang semakin meninggi

Aceng (50), warga Garden City Blok F 4 mengatakan, banjir semakin tinggi mencapai 2,5 meter.

"Tinggi air sampai 2,5 meter," kata dia saat ditemui Kompas.com di sekitar lokasi banjir, Selasa (4/2/2020).

Aceng mengatakan, banjir semakin tinggi karena ada tanggul di Kali Ledug yang jebol sehingga air deras masuk ke kawasan permukiman.

"Kemarin Senin jebol jadi langsung naik airnya," kata dia.

Aceng bersama keluarganya kini ikut kembali mengungsi. Ia berharap banjir segera surut.

Jumlah warga terdampak bertambah

Lurah Gembor Sobri mengatakan ada enam RW yang terdampak di kelurahan yang dia pimpin.

Di RW 04 ada 360 jiwa terdampak dari 176 kepala keluarga (KK).

"RW 02 ada 50 kepala keluarga 150 jiwa dan 30 di antaranya balita," kata dia dalam keterangan tertulis, Selasa.

Sementara di Perumahan Total Persada, di RW 07 yang paling besar dampaknya yakni 496 KK atau 1.957 jiwa terdampak.

"Sedangkan Cluster Alamanda RW 10 ada 55 kepala keluarga dan 202 jiwa," ujar dia.

Dua RW sisanya yakni RW 08 dan RW 05 masing-masing terdampak 399 KK dan 75 KK dengan total 1.596 jiwa dan 340 jiwa.

"Jumlah keseluruhan KK dan Jiwa terkena banjir 1.336 KK dan 4.635 jiwa," kata dia.

Kecamatan Periuk, Tangerang dilanda banjir di beberapa titik sejak Sabtu lalu dan belum surut hingga saat ini.

Kawasan pertama yang terdampak yakni RW 25 dan RW 21 Kelurahan Gebang Jaya Periuk Kota Tangerang. Sekitar 300 KK terdampak atau 1.000 jiwa lebih.

Pemkot Tangerang hanya bisa berdoa

Wakil Wali Kota Tangerang Sachrudin mengaku hanya bisa berdoa terkait penanggulangan banjir di kawasan perumahan Periuk Kota Tangerang, tepatnya di Total Persada dan Garden City Residence.

"Kita berdoa semoga cepat surut dan pompa bisa berfungsi kembali," kata dia pada awak media di Tangerang.

Sachrudin mengatakan, saat ini sudah tidak bisa dilakukan penyedotan air dengan pompa karena air di Kali Ledug sudah tidak tertampung lagi.

"Persoalannya karena sudah melimpah dari turap yang ada, pompa-pompa sudah tidak berfungsi," tutur Sachrudin.

Dia mengatakan, jika dilakukan penyedotan, maka akan percuma karena air akan kembali ke rumah warga lewat luberan air Kali Ledug.

"Kalau kita pakai pompa balik lagi airnya jadi luber, jadi ini sudah meluap salah satu jalan mudah-mudahan cepat surut," kata dia.

Sachrudin mengatakan bahwa banjir yang merendam perumahan Garden City Residence Periuk Kota Tangerang selama empat hari itu merupakan banjir terparah yang terjadi di kawasan tersebut.

"Ini salah satu titik banjir yang besar di kota Tangerang," kata dia.

Begitu juga di Total Persada Kelurahan Gembor Periuk Kota Tangerang. Dia mengatakan selama lima tahun wilayah tersebut tidak tersentuh banjir.

"Lima tahun tidak banjir, sekarang (air) sampai melampaui turap yang ada," kata dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/05/06284481/hari-keempat-banjir-di-periuk-tangerang-air-semakin-tinggi-pemkot-hanya

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

[POPULER JABODETABEK] Kapolri Beri Hadiah Casis Bintara yang Dibegal dengan Diterima Jadi Polisi | Kilas Balik Kronologi Pembunuhan Vina Cirebon

Megapolitan
Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke