Dalam foto yang diunggah akun Instagram @depok24jam, dengan menampilkan ulang unggahan akun @muhammad_fayyad09, tutupan sampah tampak terdiri dari berbagai jenis.
Ada sampah potongan dahan pohon bambu, ada pula sampah-sampah anorganik berupa plastik dan styrofoam.
Foto itu diambil pada Rabu (19/9/2020). Dalam kolom keterangannya tersemat keterangan yang menyebutkan bahwa sebagian warga kerja bakti mengangkut tutupan sampah yang ada di bawah Jembatan Merah itu.
Saat Kompas.com menelusuri Kali Licin pada Jumat (21/9/2020), tutupan sampah itu sudah tak tampak. Hanya tersisa serakan sampah anorganik yang mengumpul di tepi kali.
"Pas itu memang ada (warga) yang bersih-bersih, pada diangkut-angkutin pakai karung ke atas. Cuma enggak sampai bersih banget," ujar Bintoro (47), salah satu warga yang ditemui Kompas.com di dekat Jembatan Merah.
"Semalam sama tadi pagi kan hujan gede tuh, jadi terdorong juga sisa-sisa (sampah) yang belum terangkut," imbuh dia.
Menanggapi persoalan ini, Pemerintah Kota Depok menyatakan bahwa sampah-sampah itu kemungkinan berasal dari dua sumber, yakni warga yang buang sampah sembarangan dan kiriman dari hulu.
"Dari mana lagi? Bingung juga kita saling menyalahkan," ujar Kepala Bidang Kebersihan dan Kemitraan Dinas Lingkungan Hidup Kota Depok Iyay Gumilar via telepon, Jumat.
"Sama juga warga pada buang sampah ke sungai. Pengin di perbatasan dengan Bogor itu kalau bisa, ada jaring, ya. Biar kita bareng-bareng," imbuhnya.
Ia berulang kali menekankan hal-hal normatif, seperti sosialisasi kepada warga sekitar kali berkait persoalan sampah kali.
"Kami terus sosialisasi. Hampir selalu kami ketika ketemu warga selalu ada omongan itu. Kan kita harus sama-sama menyadarkan warga," Iyay menjelaskan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/21/16250541/ini-penjelasan-pemkot-soal-kali-penuh-sampah-di-depok-yang-viral