Banjir telah berulang kali melanda Jakarta sejak awal 2020. Ribuan orang mengungsi. Dalam banjir pada pekan ini, tiga orang bahkan tewas.
Chaidir mengatakan di Balai Kota DKI, Kamis (27/2/2020), pengunduran diri Subejo tidak berkaitan dengan kinerjanya. Sebab, berdasarkan hasil evaluasi, kinerja Subejo mencapai target.
Realisasi penyerapan anggaran di satuan kerja perangkat daerah (SKPD) yang dipimpinnya pun mencapai target berdasarkan serapan perkiraan sendiri (SPS) yang telah disusun.
"Enggak ada kaitannya dengan ini (banjir). Ini kan cerita banjir kemarin, orang kait-kaitkan dengan itu. 'Jangan-jangan karena kinerja kemarin dia meninggalkan (jabatannya).' Tidak," ujar Chaidir.
Menurut dia, Subejo mengundurkan diri atas keinginannya sendiri. Alasannya, usia Subejo sudah 59 tahun dan akan memasuki masa pensiun.
Karena itu, Subejo memilih mundur sebagai kepala BPBD dan mengajukan diri menjadi widyaiswara, yaitu pejabat fungsional yang bertugas mendidik dan melatih PNS.
Subejo sudah mengajukan diri menjadi widyaiswara kepada BKD sejak pertengahan Januari lalu.
"Beliau kan sudah 59 tahun, beberapa bulan lagi pensiun. Beliau memilih ingin alih fungsi ke widyaiswara," kata Chaidir.
BKD, lanjut Chaidir, kemudian memproses permohonan Subejo.
BKD telah mengajukan Subejo menjadi widyaiswara ke Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) DKI Jakarta.
Proses selanjutnya, Subejo harus mengikuti serangkaian tes untuk menjadi widyaiswara.
"Selama menjalani tes itu dan melengkapi administrasinya, beliau (Subejo) memilih mengambil cuti besar untuk tiga bulan ke depan," ucap Chaidir.
Subejo mengambil cuti besar sejak Senin lalu.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, mundurnya Subejo sebagai kepala pelaksana BPBD Jakarta tak mengganggu proses penanganan banjir.
Anies berujar, saat ini posisi Subejo digantikan oleh Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Sabdo Kurnianto sebagai pelaksana tugas (Plt).
"Sama sekali enggak (terganggu)," kata Anies, Rabu kemarin
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/02/27/18325551/pemprov-dki-nyatakan-kepala-bpbd-mundur-bukan-terkait-masalah-banjir