Salin Artikel

Ketika Pedagang Susu Jahe Kukuh Tak Naikkan Harga di Tengah Wabah Virus Corona...

DEPOK, KOMPAS.com - Arpan tak mengira bahwa harga komoditas jahe di Depok, Jawa Barat melejit saat ini.

"Memang makin hari harga jahe makin naik terus. Saya juga takutnya jahe jadi susah," kata Arpan kepada Kompas.com, Jumat (6/3/2020).

"Tapi saya komitmen tidak akan menaikkan harga susu jahe saya, yang penting lancar saja kalau saya," ia menambahkan.

Arpan adalah seorang bos susu jahe. Ia punya tiga gerobak yang semuanya "mangkal" di bilangan Sawangan, yakni di Balai Desa, Rawadenok, dan Sawangan Permai.

Di tengah melonjaknya harga jahe lantaran stoknya ludes diborong warga Depok yang panik akan isu virus corona, Arpan kukuh enggan menaikkan harga dagangan susu jahenya.

Susu jahe "AA", begitu merek dagangannya yang buka sejak pukul 17.00 itu tetap dibanderol Rp 6.000 per gelas.

Padahal, di Pasar Kemiri Muka, misalnya, lonjakan harga jahe tercatat cukup signifikan yaitu sekitar Rp 20.000 per kilogramnya.

Malah untung

Di atas kertas, mestinya omzet yang diperoleh Arpan bakal merosot. Ia sendiri mengakui, keuntungannya kini hanya 30 persen dari modal awal, berbanding 50 persen dari modal ketika isu virus corona belum merebak seperti saat ini.

Namun, omzet Arpan nyatanya malah melonjak.

"Betul-betul ada kenaikan omzet. Makanya saya percaya, kita berbisnis walaupun untung kecil, tapi kelipatannya bisa laku banyak sama saja," ujar Arpan.

"Saya tidak takut namanya rugi," ia menambahkan.


Arpan ogah buka-bukaan soal nominal lonjakan omzetnya. Yang jelas, dagangan susu jahenya bisa laris hingga 3 kali lipat dari biasanya; dari sehari-hari laku 20 liter, kini ludes 60 liter per hari.

Semua karena ia tak ragu menetapkan harga normal untuk dagangannya -- sebuah daya pikat yang luar biasa bagi para pembeli, di tengah mahalnya harga jahe.

"Semenjak ada isu virus corona, saya kaget naiknya drastis. Saya bikin 40 liter, kemudian jam 21.00 sudah habis semua," kata Arpan.

Padahal, biasanya susu jahe itu masih sisa separuh ketika lapak tutup pukul 24.00. Tengah malam, anak-anak buah Arpan harus tutup dagangan, baik habis ataupun tidak.

"Melihat begitu jadinya saya tambah lagi makanya sekarang. Jadi 60 liter dan itu habis terus setiap hari. Alhamdulillah. Terasa banget sekarang trennya. Lebih cepat habis. Jauh!"

Komitmen

Arpan mengakui, awalnya memang cukup berat ia menghadapi lonjakan harga jahe yang begitu mendadak selama beberapa hari belakangan.

"Memang harga jahe naik drastis banget, bisa Rp 20.000 per kilogram naiknya. Kami kan memakai 3 jenis jahe, ada jahe merah, jahe gajah, jahe emprit, kami pakai semua. Semuanya naik, terutama jahe merah yang harganya tinggi banget," tutur Arpan.

Setiap hari, untuk menjalankan bisnisnya itu, ia harus belanja jahe sebanyak 3 kilogram lebih. Jumlah itu setara dengan 60 liter atau 90 gelas susu jahe.

Sebelum tahu bahwa omzetnya justru akan melejit, Arpan berkomitmen tak akan menaikkan harga jual dagangannya. Sekali lagi: tetap Rp 6.000 segelas.

Padahal, sebetulnya ia punya kesempatan emas buat mendongkrak harga jual dagangannya barang Rp 1.000 atau Rp 2.000.

Kenaikan sebesar itu tentu tak berpengaruh banyak di tengah kepanikan massa yang menjadikan jahe sebagai primadona.

Dagangan Arpan, di atas kertas, tetap akam laris karena orang pun berbondong-bondong mencari minuman olahan jahe sejak isu virus corona merebak, guna memperkuat imunitas tubuh.

"Memang sih naik Rp 1.000 atau Rp 2.000 tetap orang akan nyari. Tapi memang saya sudah komitmen dari awal harga tetap segitu. Saya enggak apa -apa ambil untung sedikit," ungkap Arpan.

"Saya dalam berbisnis itu tidak pernah mau mengambil untung terlalu banyak. Orang nyari saja yang penting, agar jalan terus," ia menambahkan.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/03/07/07380261/ketika-pedagang-susu-jahe-kukuh-tak-naikkan-harga-di-tengah-wabah-virus

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke