Salin Artikel

Dalam Sehari, 124 Warga Langgar Aturan PSBB Dalam Berkendara di Jaksel

Angka tersebut merupakan hasil penindakan pada Rabu (15/4/2020).

Kasatlantas Polres Metro Jakarta Selatan, Komisaris Polisi Sri Widodo mengatakan, teguran tersebut diberikan kepada warga yang melanggar peraturan berkendara selama Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

"Jadi teguran pakai blanko sudah diberlakukan mulai kemarin di tiap check point, jumlahnya sekitar 124. Kalau data hari ini tunggu nanti sore," ucap dia saat dikonfirmasi, Kamis (16/4/2020).

Ia mengatakan, pelanggaran paling banyak karena pengendara dan penumpang tidak memakai masker.

Mayoritas pengendara beralasan tidak memakai masker lantaran barang tersebut susah didapatkan.

"Karena masker mungkin sulit didapat di luar dan mungkin mahal. Itulah permasalahanya," kata Sri. 

Walau demikian, dia tetap mengimbau semua pengendara untuk tetap memakai masker demi menjaga kesehatan bersama.

Bahkan jika perlu, warga Jakarta tidak berkendara untuk sementara demi memotong rantai peredaran Covid-19.

"Kalau tidak penting-penting tidak usah keluar supaya virusnya cepat selesai," tutup Sri.

Kepolisian, Satpol PP, dan Dishub berjaga-jaga di sejumlah wilayah yang menerapkan PSBB.

Para petugas mengecek setiap pengendara yang melintas untuk memastikan aturan PSBB dijalankan warga.

Seluruh warga yang keluar rumah wajib memakai masker.

Berdasarkan data terakhir pemerintah, sudah ada 5.136 kasus positif Covid-19 di Indonesia.

Sebanyak 469 orang diantaranya meninggal dan 446 orang sembuh.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/16/12190931/dalam-sehari-124-warga-langgar-aturan-psbb-dalam-berkendara-di-jaksel

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke