Salin Artikel

Polisi Tembak Mati Residivis Pencurian Sembako Wilayah Banten dan Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Polisi menembak mati seorang tersangka pencurian spesialis sembako bernama Habibi yang biasa beraksi di daerah Banten dan DKI Jakarta.

Kapolresta Tangerang Kombes Ade Ary Syam Indradi mengatakan, Habibi merupakan residivis kasus serupa yang sebelumnya juga pernah dipenjara.

"(Habibi) residivis (kasus pencurian), dipenjara tiga kali," kata Ade dalam keterangannya, Jumat (17/4/2020).

Ade menjelaskan, Habibi ditembak mati karena berusaha menyerang polisi dengan menggunakan senjata api saat hendak ditangkap di daerah Cikande, Kabupaten Serang, Rabu (15/4/2020).

Awalnya, Habibi merupakan buronan polisi. Kemudian, salah satu warga Cikande menginformasikan keberadaan Habibi daan tiga tersangka lainnya yakni M, DR, dan AA.

Saat itu, mereka tengah melintas di Jalan Raya Cikande Rangkasbitung mengendarai mobil Suzuki Ertiga.

Polisi kemudian mendatangi TKP dan berusaha mengepung mobil yang dikendarai tersangka.

"Tim mengepung kendaraan tersebut, namun Habibi keluar melompat dari pintu mobil dan lari ke arah gorong-gorong," ungkap Ade.

Saat dikejar ke arah gorong-gorong, Habibi berusaha melawan polisi dengan mengeluarkan senjata api dan sebilah balok.

"Sempat terjadi perlawanan sehingga anggota mengambil tindakan tegas terukur untuk melumpuhkan tersangka. Tersangka Habibi sempat dibawa ke RSUD Kabupaten Tangerang, namun dinyatakan meninggal dunia," ujar Ade.

Kini, polisi masih memeriksa secara intensif tiga tersangka lainnya. Sementara itu, kelompok pencurian yang dipimpin Habibi diketahui telah beraksi sejak 2019.

"Kita juga lagi melakukan pengembangan terhadap penadah (sembako hasil curian)," kata Ade.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/17/10300911/polisi-tembak-mati-residivis-pencurian-sembako-wilayah-banten-dan-jakarta

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke