Salin Artikel

Pemkot Depok Diharapkan Siapkan 10 Laboratorium Tes Covid-19

DEPOK, KOMPAS.com - Ketua Satuan Tugas Covid-19 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kota Depok Alif Noeriyanto berharap pemerintah menyiapkan 10 laboratorium tes Covid-19 di Kota Depok.

Hal ini krusial, mengingat jumlah tes Covid-19 yang harus dilakukan setiap hari kian banyak, seiring meluasnya pandemi.

Sejauh ini, hanya ada Rumah Sakit Universitas Indonesia (RS UI) satu-satunya instansi di Depok yang sanggup melakukan pemeriksaan Covid-19 dengan metode PCR (polymerase chain reaction).

Rumah Sakit Bhayangkara/Brimob Polri di Kelapa Dua kabarnya tengah bersiap untuk dapat melakukan tes Covid-19 juga, namun tetap saja tak sebanding dengan jumlah sampel yang harus diuji per hari, kata Alif.

"Idealnya, sebetulnya bukan hanya dua (RSUI dan RS Brimob). Menurut saya malah harusnya 10, terdiri dari rumah sakit, laboratorium, dan puskesmas untuk melakukan tes PCR," jelas dia kepada Kompas.com, Kamis (23/4/2020).

"Dengan 10 laboratorium itu, kita bisa cepat untuk melakukan screening massal (suspect Covid-19)," Alif menambahkan.

Penambahan jumlah laboratorium multak dilakukan pemerintah karena pemerintah enggan melakukan kebijakan lockdown.

Alif mencontohkan langkah yang ditempuh berbagai negara yang berhasil meredam persebaran kasus Covid-19, seperti Jepang dan Korea Selatan.

Kedua negara sempat melakukan tes Covid-19 besar-besaran sewaktu belum mengambil kebijakan lockdown.

"Ketika tidak mau lockdown, seperti Jepang, Korea, yang awalnya tidak mau lockdown, mereka melakukan screening massal hingga akhirnya kasusnya menurun," ungkap Alif.

Sementara itu, di Indonesia termasuk Depok, screening massal yang dilakukan berkutat pada penggunaan metode rapid test yang akurasinya hanya 30 persen.

Hasil rapid test, ujung-ujungnya harus divalidasi ulang menggunakan metode tes Covid-19 berbasis PCR pula.

Jika Depok hanya punya dua laboratorium dengan mesin PCR, praktis terjadi antrean pengujian sampel karena kapasitas tes jauh di bawah.

Mengandalkan Kementerian Kesehatan pun sama leletnya, terbukti dari fakta 44 pasien Depok meninggal dunia sejak 18 Maret 2020, namun hasil tes Covid-19-nya belum kunjung dirilis Kemenkes hingga hari ini.

"Keterbatasan itu menyebabkan belum bisa kita melakukan screening massal. Beberapa puskesmas mengirimkan daftar nama PDP yang hasil rapid test-nya positif untuk diambil swab (sampel lendir tenggorokan), bisa 20-30 pasien satu puskesmas," beber Alif.

"Bayangkan kalau misalnya hanya satu atau dua tempat laboratorium PCR, ya tidak akan keburu," ia menambahkan.

"Makanya, sebetulnya yang bisa dilakukan adalah memperbanyak infrastruktur untuk tes PCR dengan bio-safety chamber untuk keamanan tenaga medis," tutup Alif.

Sebagai informasi, kasus Covid-19 di Kota Depok belum menunjukkan tanda-tanda mereda meskipun pembatasan sosial berskala besar (PSBB) sudah sepekan lebih diterapkan.

Selama sepekan perdana pelaksnaan PSBB di Depok, kasus Covid-19 naik 59 angka.

Data terbaru per Rabu (22/4/2020), jumlah kasus Covid-19 mencapai 222 pasien positif, dengan 13 orang dinyatakan sembuh dan 17 meninggal dunia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/23/19243161/pemkot-depok-diharapkan-siapkan-10-laboratorium-tes-covid-19

Terkini Lainnya

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Keluhkan Dampak Banjir, Warga Kebon Pala: Rumah Rusak dan Timbul Penyakit

Megapolitan
Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Tips Memilih Sapi Kurban yang Berkualitas, Bisa Lihat dari Mulut dan Kakinya

Megapolitan
Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Bisnis Hewan Kurban, Wakil Wali Kota Jakut Beri Sapinya Ampas Tahu agar Gemuk dan Berkualitas

Megapolitan
Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Ketika Warga Kebon Pala Jatinegara Harus Hidup Berdamai dengan Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Kisah Endang, Jemaah Haji yang Ditinggal Wafat Istri di Bandara Jeddah

Megapolitan
Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Banjir di Kebon Pala Surut, Warga Mulai Bersihkan Sisa-sisa Lumpur

Megapolitan
Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Wakil Wali Kota Jakut Juaini Yusuf Cari Peruntungan Dagang Hewan Kurban

Megapolitan
Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Dukung JakPro Beri Pekerjaan Penghuni Kampung Susun Bayam, Anggota DPRD DKI: Warga Perlu Penghasilan

Megapolitan
JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

JakPro Berjanji Akan Berikan Pekerjaan untuk Warga Kampung Susun Bayam

Megapolitan
Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Sejumlah Sopir Angkot Tanjung Priok Ingin Segera Gabung Jaklingko, Sudinhub Jakut: Belum Ada Kepastian

Megapolitan
Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Terbentur Anggaran, Angkot Reguler di Jakut Belum Bisa Gabung JakLingko

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Minggu 26 Mei 2024, dan Besok : Pagi ini Cerah Berawan

Megapolitan
Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Banjir Rendam Sejumlah Titik di Jakarta Imbas Luapan Kali Ciliwung

Megapolitan
1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi 'Deka Reset' Ditangkap

1 dari 2 Tersangka Penipuan Jual Beli Mobil Bekas Taksi "Deka Reset" Ditangkap

Megapolitan
'Mayor' Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

"Mayor" Terpilih Jadi Maskot Pilkada DKI Jakarta 2024

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke