Alasannya, mereka gagal menuju Pekanbaru, Riau lantaran tak ada bus di Terminal Kampung Rambutan, Jakarta Timur.
Kini, keduanya hanya bisa pasrah karena tak ada uang sepeser pun.
Said dan Fauzi akhirnya curhat kepada Wali Kota Jakarta Pusat, Bayu Meghantara.
Bayu menjelaskan, isi curhatan mereka yaitu sempat menginap di Terminal Kampung Rambutan sejak Jumat (24/4/2020).
Nahas, tas mereka dicuri oleh seorang yang belum diketahui saat bermalam di Terminal Kampung Rambutan.
"Mereka cerita, kalau tas mereka dicuri saat menginap di Terminal Kampung Rambutan," kata Bayu, saat dikonfirmasi, Senin (27/4/2020).
"Uang mereka semuanya ada di dompet. Nah, dompetnya itu ada di tas yang dicuri maling itu," lanjutnya.
Bayu melanjutkan, Said dan Fauzi pun disarankan petugas keamanan terminal Kampung Rambutan agar menuju GOR Tanah Abang.
Karena tiada cara lain bertahan hidup, mereka pun menuruti petunjuk dari petugas keamanan tersebut.
"Akhirnya, mereka bilang, kalau ke GOR Tanah Abang ini berjalan kaki. Sampai di sana kemarin (26/4/2020) siang," tutur Bayu.
"Sesampainya di sana mereka didata dan diberikan makanan. Karena mereka sudah tidak ada uang untuk beli makanan," sambungnya.
Bayu pun belum memastikan sampai kapan mereka di sana.
"Mereka masih ingin tetap menuju Pekanbaru biar bisa kerja katanya. Tapi kan tidak boleh, karena sedang PSBB (pembatasan sosial berskala besar)," ujar Bayu.
"Kami akan bantu mereka selama berada di sana (GOR Tanah Abang)," tutup Bayu. (Tribun Jakarta/Muhammad Rizki Hidayat)
Artikel ini telah tayang di Tribunjakarta.com dengan judul Cerita 2 Penghuni GOR Tanah Abang: Dompetnya Dicuri saat Menginap di Terminal Kampung Rambutan.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/04/28/06320901/kisah-calon-pemudik-gagal-pulang-kampung-tas-dicuri-hingga-jalan-kaki