DEPOK, KOMPAS.com - A (14) siswa SMP korban percobaan penculikan oleh I, seorang polisi gadungan di Depok, Jawa Barat pada Kamis (14/5/2020) mengaku trauma dengan insiden yang menimpanya.
"Iya (trauma)," ucap A kepada wartawan, Jumat (15/5/2020).
"Saya tidak tahu kabar teman saya (N, 14). Ponselnya kan disita," tambah dia.
Kamis siang, A dan N diculik pelaku menggunakan sepeda motor setelah keduanya pulang mengumpulkan rapot di sekolah.
Keduanya disebut akan diperiksa karena kerumunan siswa sepulang mengumpulkan rapot itu dianggap melanggar PSBB.
A dan N percaya begitu saja karena pelaku tampak seperti polisi sungguhan dengan berbagai atribut yang ia kenakan.
A menyebutkan, polisi gadungan tersebut menggunakan emblem dan stiker kepolisian serta membawa handy-talky (HT).
"Saya sadar. Dia bawa HT dan dia seperti berbicara dengan seseorang," aku A.
"Mungkin saya percaya aja dibilang melanggar PSBB karena lagi pandemi ini. Saya tidak diancam," tambah dia.
Selama perjalanan, A dan N beberapa kali menyadari bahwa ada yang tidak beres.
Pelaku sempat berjanji mau mengantarkannya ke rumah sejenak sebelum memboyongnya ke tempat yang disebutnya kantor polisi.
Omong kosong itu langsung disadari oleh A begitu motor yang mereka tunggangi bertiga justru mengarah ke Sawangan, Depok, menjauh dari rumahnya.
"Lumayan lama (berpikir hal-hal buruk)," ungkap A selama perjalanan.
Singkat cerita, percobaan penculikan itu gagal setelah pelaku dicegat polisi sungguhan di Komplek Sespima Polri Ciputat.
A dan N kini telah kembali ke keluarganya masing-masing.
Saat ini, kasus tersebut tengah ditangani Polres Metro Depok.
Polisi masih menggali keterangan dan mencari alat bukti serta menelusur motif pelaku I di balik percobaan penculikan ini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/15/17083041/anak-smp-korban-percobaan-penculikan-oleh-polisi-gadungan-di-depok-alami