Salin Artikel

Tak Bisa Mudik, Para Perantau Shalat Idul Fitri di Atas Atap Rumah Kos

Para perantau ini berasal dari berbagai daerah seperti Jawa Barat, Jawa Tengah, Sulawesi, dan Sumatera. Mereka bekerja dari berbagai sektor di Jakarta.

Perantau tersebut tidak bisa pulang mudik ke kampung halaman karena pandemi Covid-19 serta aturan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) yang diterapkan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

Shalat Id berjemaah ini diikuti oleh lima orang, satu orang bertindak sebagai imam, dan satu orang lainnya didapuk sebagai penyampai khotbah Idul Fitri.

Hal itu sesuai tuntunan shalat Id yang dikeluarkan Majelis Ulama Indonesia (MUI) bahwa shalat Id diikuti lebih dari empat orang dapat diisi dengan khotbah.

"Setelah berpuasa selama 30 hari, tidak afdol rasanya bagi umat Muslim untuk tidak melaksanakan shalat Id," kata Fauzi Lamboka, perantau asal Palu, Sulawesi Tengah, seperti dikutip Antara.

Fauzi mengatakan, shalat Id sebagai puncak perayaan kemenangan setelah berpuasa dengan menahan lapar dan nafsu.

Menurut dia, walaupun saat ini masa pandemi Covid-19 dan pemberlakuan PSBB di DKI Jakarta, mereka masih bisa melaksanakan shalat Idul Fitri berjemaah sesuai anjuran pemerintah.

"Karena anjuran pemerintah untuk melaksanakan di rumah, namun ukuran indekos yang kecil, kami mendapatkan tempat di roof top kosan yang bisa digunakan shalat berjemaah dengan makmum lima orang," kata Fauzi.

Bagi pria beranak tiga ini, Idul Fitri tahun ini sangat berbeda dengan tahun sebelumnya. Selain menahan lapar, haus dan hawa nafsu saat puasa, juga harus menahan ego dan keinginan untuk tidak mudik ke kampung halaman bersama keluarga.

"Kami sadari, jika tetap memaksakan diri untuk pulang bersama keluarga, kami akan membawa penyakit kepada mereka yang sehat di kampung halaman," kata Fauzi.

Fauzi memaknai Ramadhan dan Idul Fitri tahun ini menahan nafsu dan egois demi kepentingan semua orang, bukan hanya diri sendiri dan keluarga.

Fauzi didapuk sebagai khatib yang membacakan khotbah Idul Fitri. Dalam khotbahnya, ia mengajak peserta shalat Idul Fitri yang berlangsung di tengah pandemi Covid-19 agar betul-betul melaksanakan imbauan pemerintah untuk menjaga kesehatan, membudayakan hidup bersih dan sehat, serta makan-makanan yang bergizi.

Selain itu, memakai masker, mencuci tangan dengan sabun dan tetap beribadah, belajar, serta bekerja dari rumah.

"Setelah shalat Id dan saling memaafkan, marilah kita teruskan menyinari rumah kita dengan shalat, bacaan Al Quran dan salawat, serta menjauhkan diri dari godaan setan," kata Fauzi.

Shalat Idul Fitri ini dilaksanakan pukul 06.30 WIB dengan menerapkan protokol kesehatan seperti physical distancing dan memakai masker serta tidak bersalaman, dan dilakukan dalam waktu seefektif mungkin.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/05/24/13063831/tak-bisa-mudik-para-perantau-shalat-idul-fitri-di-atas-atap-rumah-kos

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDI-P

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke