Salin Artikel

Cerita Satpol PP soal Ibu Bermobil Dihukum Menyapu Jalan karena Tak Pakai Masker

JAKARTA, KOMPAS.com - Seorang warga kedapatan tidak memakai masker saat mengendarai mobil di masa pembatasan sosial berskala besar (PSBB) masa transisi oleh petugas Satpol PP Kembangan, Jakarta Barat.

Akibatnya perempuan paruh baya tersebut dihadapkan dua pilihan, dikenakan sanksi berupa kerja sosial dengan menyapu jalanan atau denda uang sebesar Rp 250.000.

Ternyata, warga itu lebih memilih menyapu ketimbang membayar denda.

Kejadian bermula ketika petugas Satpol PP sedang berjaga di Pasar Meruya pada Selasa (16/6/2020).

"Dia tidak pakai masker mengendarai mobil kami lagi giat di depan Pasar Meruya supaya orang yang masuk Pasar Meruya pakai masker dan pedagang juga supaya pakai masker. Jadi kami buat pos untuk orang yang melintas pun kami stop supaya pakai masker. Kebetulan ibu mengendarai mobil kami stop tidak pakai masker," kata Kasatpol PP Kembangan S. Siringo-Ringo saat dihubungi Kompas.com, Selasa.

Setelah itu, petugas Satpol PP mengajurkan warga tersebut untuk memakai masker. Namun warga itu tidak ada masker dan akhirnya warga itu memilih menyapu.

"Kami anjurkan pakai masker ibunya bilang tidak ada masker iya jadi kami bilang kalau tidak pakai masker ada aturan denda Rp 250.000 kalau tidak ibu kita bikin kerja sosial menyapu di sekitaran ini. Ibu itu bilang kalau saya denda rugi mending saya nyapu, kan gitu," kata Ringo.

Ketika sudah setuju untuk menyapu jalan, warga tersebut tidak mau mengenakan rompi.

Padahal, rompi itu sebagai penanda sebagai warga yang melanggar aturan PSBB transisi.

"Bu enggak bisa bu tandanya nyapu pelanggar PSBB transisi Pergub 51 harus pakai rompi supaya ada tandanya," ucap Ringo sambil meniru percakapan.

Akhirnya, warga tersebut menjalani sanksi dengan menyapu jalanan.

Bentuk penegakan aturan ini rupanya diketahui oleh Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat

Di kesempatan lain, Tamo mengatakan penegakan aturan bagi pelanggar selama PSBB transisi tidak pandang bulu. Semua orang yang melanggar harus dikenakan sanksi.

"Iya dong semua, kami kenakan kan gitu," ucap Tamo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/16/23044421/cerita-satpol-pp-soal-ibu-bermobil-dihukum-menyapu-jalan-karena-tak-pakai

Terkini Lainnya

Rayakan 'May Day', Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Rayakan "May Day", Puluhan Ribu Buruh Bakal Aksi di Patung Kuda lalu ke Senayan

Megapolitan
Pakar Ungkap 'Suicide Rate' Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Pakar Ungkap "Suicide Rate" Anggota Polri Lebih Tinggi dari Warga Sipil

Megapolitan
Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi 'May Day'

Kapolda Metro Larang Anggotanya Bawa Senjata Api Saat Amankan Aksi "May Day"

Megapolitan
3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

3.454 Personel Gabungan Amankan Aksi “May Day” di Jakarta Hari Ini

Megapolitan
Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Ada Aksi “May Day”, Polisi Imbau Masyarakat Hindari Sekitar GBK dan Patung Kuda

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Rabu 1 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

[POPULER JABODETABEK] Spanduk Protes “Jalan Ini Sudah Mati” di Cipayung Depok | Polisi Temukan Tisu “Magic” di Tas Hitam Diduga Milik Brigadir RAT

Megapolitan
Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Polda Metro Jaya Kerahkan 3.454 Personel Amankan Hari Buruh di Jakarta

Megapolitan
Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Terima Mandat Partai Golkar, Benyamin-Pilar Saga Tetap Ikut Bursa Cawalkot Tangsel dari PDIP

Megapolitan
Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Brigadir RAT Bunuh Diri dengan Pistol, Psikolog: Perlu Dicek Riwayat Kesehatan Jiwanya

Megapolitan
'Mayday', 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

"Mayday", 15.000 Orang Buruh dari Bekasi Bakal Unjuk Rasa ke Istana Negara dan MK

Megapolitan
Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Maju Pilkada 2024, 2 Kader PDI-P yang Pernah Jadi Walkot Bekasi Juga Daftar Lewat PKB

Megapolitan
3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

3 Juta KTP Warga DKI Bakal Diganti Jadi DKJ pada Tahun Ini, Dukcapil: Masih Menunggu UU DKJ Diterapkan

Megapolitan
Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Saat Tekanan Batin Berujung pada Kecemasan yang Dapat Membuat Anggota Polisi Bunuh Diri

Megapolitan
PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

PMI Jakbar Ajak Masyarakat Jadi Donor Darah di Hari Buruh

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke