Salin Artikel

Tak Paham Prosedur PPDB Online, Sejumlah Orangtua Murid Pilih Datangi Posko

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Suku Dinas Pendidikan Jakarta Barat Wilayah II Urip Asih mengatakan masih ada orang tua Calon Peserta Didik Baru (CPDB) yang datang dan bertanya langsung ke posko pelayanan Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) di SMAN 112.

Padahal PPDB sudah melalui sistem online dengan mengakses situs PPDB.

"Di Jakarta Barat II itu kan Kecamatan Grogol Petamburan, Palmerah, Kebon Jeruk dan Kembangan. Kalau ke posko 329 orang Senin kemarin, kemarin 90an orang. Jadi kurang lebih 500an orang yang ke posko tanya teknis," kata Urip Asih saat dihubungi, Kamis (18/6/2020).

Orang tua CPDB yang datang ke posko umumnya bertanya terkait prosedur PPDB secara online.

Petugas yang berada di lokasi pun mengarahkan dan menjelaskan satu persatu persoalan yang dihadapi oleh orang tua murid.

Selain datang langsung, ada juga orang tua CPDB yang menanyakan hal teknis melalui telepon.

Teknisnya sama, petugas akan menjawab sesuai dengan pertanyaan yang diajukan oleh orang tua CPDB.

"Iya kan orang tua siswa buka website, dan mereka ikuti secara online banyak juga nggak paham isinya. Mereka minta bantuan ke posko lalu kami beri pelayanan jadi posko ada untuk SD, SMP, SMA ada juga dari dinas dukcapil" kata Urip Asih.

"Kadang ada juga lewat telepon meminta panduan saat daftar online. Selain itu kami punya call center, menjawab sms, tapi mereka (orang tua CPDB) kadang lebih puas kalau datang langsung ke posko," sambung Urip Asih.

Meski melayani banyak orang, Urip mengatakan pihaknya tetap menerapkan protokol kesehatan penanganan Covid-19.

Mewajibkan seluruh orang tua yang datang memakai masker, menyiapkan tempat cuci tangan, dan juga mengatur jarak saat mengantre.

Seperti diketahui, Dinas Pendidikan DKI Jakarta menerbitkan Surat Keputusan (SK) Nomor 501 Tahun 2020 tentang Petunjuk Teknis Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) Tahun Ajaran 2020/2021.

Dalam SK ini dijelaskan bahwa seluruh alur PPDB tahun ini, mulai dari pra-pendaftaran hingga lapor diri dilakukan online (daring).

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/18/17214011/tak-paham-prosedur-ppdb-online-sejumlah-orangtua-murid-pilih-datangi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke