Sejak April 2020, Jakarta diketahui memiliki sumber daya pemeriksaan Covid-19 yang besar, melalui laboratorium satelit Covid-19 di lahan RSUD Pasar Minggu dan RSUD Duren Sawit serta jejaring 41 laboratorium pemeriksa Covid-19.
"Rasio tes untuk pemeriksaan PCR di Jakarta 10.587 tes per satu juta penduduk. Dalam periode satu minggu terakhir, yaitu 1.863 tes per satu juta penduduk, lebih dari target WHO 1.000 tes per satu juta penduduk," ujar Dwi dalam keterangan pers, Sabtu (20/6/2020).
Hingga 19 Juni 2020, lanjut dia, total tes PCR yang dilakukan di Jakarta sudah mencapai 242.274 spesimen.
Terakhir, ada 4.432 orang yang dilakukan tes PCR, sebagian besar, tepatnya 3.578 di antaranya, dilakukan untuk melacak temuan baru pengidap Covid-19 di Jakarta.
Sisanya dilakukan untuk kasus lama, seperti para pasien yang sedang dirawat.
Hal ini mengindikasikan bahwa besarnya jumlah tes PCR di Jakarta lebih diutamakan untuk mencari kasus baru, sebagai konsekuensi pelonggaran PSBB pada masa transisi ini.
Data terbaru per Sabtu, Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi DKI Jakarta menyampaikan perkembangan terkini, terdapat penambahan jumlah kasus positif, yakni sebanyak 178 kasus.
Dengan ini, total tercatat laporan kasus positif Covid-19 di Jakarta sebesar 9.703 kasus, dengan 4.821 pasien dinyatakan sembuh dan 603 lainnya wafat.
Saat ini, masih ada 4.279 kasus aktif Covid-19/pasien yang masih ditangani di Jakarta, sebagian besar isolasi mandiri di kediaman masing-masing, yakni 2.939 pasien. Sisa 1.340 lainnya dirawat di rumah sakit.
Di samping kasus positif, masih ada 606 orang yang saat ini dipantau dan 962 pasien dirawat sebagai pasien dalam pengawasan (PDP).
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/20/14361311/pemprov-dki-sebut-rasio-tes-pcr-sepekan-terakhir-lampaui-standar-who