Pakar epidemiologi asal Universitas Indonesia Tri Yunis Miko Wahyono mengkritik hal tersebut.
Menurut Miko, Pemerintah tak perlu melaksanakan pemusatan lokasi olahraga seperti CFD.
"Biarkanlah warga itu berolahraga di lokasinya masing-masing, di sekitar kediamannya masing-masing," kata Miko saat dihubungi Kompas.com, Kamis (25/6/2020).
Menurut Miko, pemusatan lokasi olahraga seperti CFD justru memunculkan risiko terjadinya klaster baru penularan Covid-19.
Ia menyarankan kepada Pemprov DKI agar tidak melaksanakan CFD hingga vaksin dari virus SARS-Cov-19 ini ditemukan.
"Pemprov tidak perlu lakukan CFD sampai 2021 atau vaksin Covid-19 ini ditemukan," ujar Miko.
Pemprov DKI menyebar pelaksanaan CFD ke 32 lokasi yang ada di lima wilayah kota administrasi Jakarta.
Berikut 32 ruas jalan tersebut:
Kategori lokasi CFD tujuh lokasi
1. Jalan Suryo Pranoto
2. Sisi Danau Sunter Selatan
3. Jalan Gajah Mada
4. Jalan Hayam Wuruk
5. Jalan Pemuda
6. Jalan Layang Non Tol (JLNT) Antasari
7. Jalan Percetakan Negara 2
Kategori lokasi jalan untuk olahraga
1. Jalan Pejagalan Raya
2. Jalan Paseban Raya
3. Jalan Zamrud Raya
4. Jalan Pramuka Sari I
5. Jalan Danau Tornado
6. Jalan Amir Hamzah
7. Sisi Inspeksi Kali Sunter Rawa Badak Selatan
8. Jalan Kelapa Hibrida Sukapura
9. Jalan Pulau Maju Bersama
10. Jalan Benyamin Sueb
11. Jalan Arteri Pegangsaan Dua
12. Jalan RA Fadillah
13. Jalan Inspeksi Kanal Banjir Barat (KBT)
14. Jalan Raden Inten
15. Jalan Bina Marga
16. Jalan Sultan Iskandar Muda - Arteri Pondok Indah
17. Jalan Tebet Barat Dalam Raya
18. Jalan Kesehatan Raya
19. Jalan Cipete Raya
20. Jalan Puri Harum
21. Jalan Puri Ayu
22. Jalan Puri Elok
23. Jalan Puri Molek
24. Jalan Puri Ayu 1
25. Jalan Puri Molek 1
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memutuskan untuk meniadakan CFD di kawasan Sudirman-Thamrin.
Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo mengatakan, CFD kembali ditiadakan untuk sementara waktu.
Meski demikian, Syafrin belum menjelaskan mengenai pertimbangan CFD kembali ditiadakan ini.
Keputusan tersebut diambil setelah CFD di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman dan Jalan MH Thamrin kembali digelar pada Minggu (21/6/2020) menimbulkan kerumunan massa.
Kondisi tersebut dikritik banyak pihak, terutama kalangan anggota DPRD DKI. Salah satu kritik yang disampaikan adalah tidak ada urgensi CFD di tengah pandemi Covid-19.
Dikhawatirkan terjadi penyebaran virus corona di tengah kerumunan massa. Pasalnya, banyak orang yang terinfeksi Covid-19 tidak menunjukkan gejala sakit.
Dinas Perhubungan (Dishub) DKI Jakarta mencatat sekitar 40.000 warga yang hadir di kawasan Sudirman-Thamrin saat CFD.
Berdasarkan data Dishub DKI Jakarta, warga yang datang ke CFD terdiri dari 21.200 pejalan kaki dan 18.800 pesepeda.
Dishub DKI mengakui ada sejumlah warga yang melanggar protokol kesehatan Covid-19, di antaranya karena membawa anak kecil usia lima tahun ke bawah, ibu hamil, dan orang lanjut usia (lansia) di atas 60 tahun untuk beraktivitas saat CFD.
https://megapolitan.kompas.com/read/2020/06/25/14442121/ahli-epidemiologi-sarankan-pemprov-dki-tiadakan-car-free-day-sampai-ada