Salin Artikel

Waspadai Kejahatan Skimming di Mesin ATM, Ini Tips dari Polisi

Aksi kejahatan seperti ini bukan kali pertama terjadi. Bahkan, Kapolres Metro Jakarta Barat Audie S Latuheru mengakui bahwa tindak kriminal ganjal atau skimming ATM terbilang marak.

“Peristiwa ini sudah banyak berbagai modus, ada juga skimming, kalau tusuk gigi sederhana,” kata Audie di Mapolres Metro Jakarta Barat, Rabu (15/7/2020).

Meski ada berbagai modus, tindak pidana bisa terjadi apabila tersangka memiliki kartu dan pin ATM korban.

Polisi lantas memberi beberapa tips agar terhindar dari tindak pidana yang bisa menghabiskan uang tabungan dengan seketika.

1. Hafal tombol angka di mesin ATM

Audie menyampaikan, salah satu langkah mudah agar terhindar dari kejahatan berbasis mesin ATM yakni dengan menghafal letak angka di mesin penarikan uang tersebut.

“Kebanyakan korban yang tidak hafal (tombol) angka, sehingga dia mengintip tombol,” ucap Audie.

Menurut Audie, saat nasabah mengintip tombol angka di mesin ATM, orang lain yang mengantre juga berkesempatan melihat kombinasi angka yang dimasukkan.

Terlebih lagi, mesin-mesin ATM yang tak memiliki ruangan sendiri seperti di minimarket atau mal.

Letak tombol angka di mesin ATM seharusnya tidak terlalu sulit dihafalkan karena rata-rata susunannya mirip dengan tombol angka di ponsel.

Apabila nasabah hafal dengan urutan tombol angka tersebut, maka nasabah bisa menutupi tombol tersebut dengan tubuh.

2. Tidak meminta/menerima bantuan orang lain

Audie menyampaikan, pengguna mesin ATM disarankan untuk tidak meminta atau menerima bantuan dari siapa pun jika terjadi masalah.

“Kalau mesin atau kartunya tidak bisa, jangan memaksakan, apalagi sampai menerima atau meminta bantuan orang lain,” ucap Audie.

Jika terjadi sesuatu di mesin ATM, warga diminta jangan panik, kemudian pergi dan mencari ATM lain untuk bertransaksi.

Atau, segera hubungi atau datangi bank yang biasa digunakan jika memang kartu ATM yang dimiliki mengalami masalah.

3. Beri ciri khusus di kartu ATM agar tidak ditukar

Kasat Reskrim Polres Jakarta Barat Kompol Arsya Khadafi mengatakan, rata-rata kartu ATM milik warga saat ini tidak tercantum nama si pemilik.

Hal itu terjadi karena rata-rata si pemilik kartu tak ingin berlama-lama mengurus kartu ATM tersebut.

Padahal, kata Arsya, ciri-ciri kepemilikan pada kartu tersebut berperan sangat penting untuk mencegah terjadinya tindak kriminal berbasis ATM.

“Kalau kebanyakan kasus kan baru tahu kartu ditukar penjahat setelah pergi ke bank. Tahu-tahu sudah ada transaksi pengambilan uang di tempat lain,” ucap Arsya.

Sementara itu, jika kartu memiliki ciri khusus dari sang pemilik, setidaknya saat para pelaku kejahatan mengganti kartu, pemilik bisa sadar dan segera menghubungi bank untuk memblokir kartu ATM tersebut.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/07/16/05250011/waspadai-kejahatan-skimming-di-mesin-atm-ini-tips-dari-polisi

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke