Salin Artikel

Kasus Covid-19 Terus Melonjak, Fraksi PSI: Kami Pesimistis Pak Gubernur Bisa Tegas Awasi Warga

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) DPRD DKI Jakarta Justin Adrian mengatakan melonjaknya jumlah pasien positif Covid-19 setiap harinya di Jakarta karena tak adanya pengetatan aturan.

Menurut dia, Pemprov DKI selama ini hanya menyebutkan penyebab naiknya jumlah kasus Covid-19 karena peningkatan tes swab massal dan tracing.

"Pengetesan massal dan tracing saya kira memang matematis, dan memang menjadi kewajiban Pemprov untuk melakukan tes demi pemetaan penyebaran pandemi secara akurat. Akan tetapi tanpa diimbangi implementasi yang responsif, seperti pengetatan aturan," kata Justin saat dihubungi Kompas.com, Kamis (6/8/2020).

Penambahan kasus positif, kata dia, semestinya bisa ditekan dengan adanya pengawasan dan pencegahan.

Namun Fraksi PSI ragu Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan bisa tegas mengawasi aktivitas warga di lapangan.

"Tapi pada akhirnya, kami Fraksi PSI agak pesimistis kalau Pak Gubernur bisa tegas, karena kita tidak melihat ketegasan sebagai watak Pak Gubernur," kata dia.

Selain itu, penelusuran kasus atau active case finding yang dilakukan harus diperluas, tidak cukup hanya kepada satuan individu atau keluarga pasien Covid-19.

"Tapi juga ke lingkungan komunitas dan kantor suspect kasus positif," tuturnya.

Diketahui, dalam dua pekan terakhir, penambahan kasus positif Covid-19 masih fluktuatif, setidaknya tercatat empat kali lonjakan kasus di Jakarta.

Lonjakan pertama pada 27 Juli 2020, tercatat 473 tambahan kasus baru Covid-19 di Jakarta.

Kala itu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan, Dinas Kesehatan Provinsi DKI Jakarta, Ani Ruspitawati menjelaskan, lonjakan penambahan kasus baru itu merupakan akumulasi pada 25 Juli dan 26 Juli 2020.

Artinya, 233 kasus dari tanggal 25 Juli dan 240 kasus dari tanggal 26 Juli.

Selang dua hari, yakni 29 Juli, DKI kembali mencatat angka tertinggi kasus baru Covid-19 dengan jumlah 584 kasus.

Angka tersebut merupakan penambahan tertinggi kasus Covid-19 di Jakarta sejak awal Covid-19 terjadi di Jakarta.

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, penambahan tertinggi kasus positif Covid-19 di Jakarta karena semakin masifnya pemeriksaan Covid-19 yang dilakukan Pemprov DKI.

Menurut Anies, tak ada manipulasi data kasus positif Covid-19 di Jakarta. Anies meminta masyarakat tidak panik saat mendapatkan informasi lonjakan penambahan kasus positif Covid-19.

Anies menyampaikan, penambahan tertinggi kasus Covid-19 itu seharusnya disyukuri.

Berselang lima hari, yakni 3 Agustus, DKI Jakarta kembali mencatatkan jumlah kasus tertinggi dengan jumlah 489 kasus.

Meskipun demikian, tak ada penjelasan khusus yang disampaikan Pemprov DKI Jakarta terkait lonjakan pasien Covid-19 pada hari itu.

Pada 4 Agustus, kembali terjadi lonjakan kasus. Ada penambahan 466 kasus baru yang dilaporkan, sedikit berkurang dibanding kasus sehari sebelumnya.

Lagi-lagi Dinkes DKI tak menyebutkan alasan tingginya jumlah kasus itu.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/08/06/15150411/kasus-covid-19-terus-melonjak-fraksi-psi-kami-pesimistis-pak-gubernur

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke