Salin Artikel

Jakarta Kembali Terapkan PSBB, Bagaimana dengan Bekasi?

BEKASI, KOMPAS.com - Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menyampaikan akan mengambil kebijakan berbeda untuk penanganan kasus Covid-19 di wilayahnya yang terus meningkat.

Tercatat, hingga 6 September ada 2.072 kasus Covid-19 di Bekasi.

Rahmat mengaku tak akan meniru DKI Jakarta yang telah memutuskan kembali untuk menerapkan PSBB seperti awal.

“Berkenaan dengan DKI kami akan merumuskan, Senin akan dirapatkan kebijakan selanjutnya terhadap penanganan Covid-19 mengantisipasi perkembangan yang terjadi di DKI. Tentunya tidak sama, setiap daerah punya cara penanganannya masing-masing,” ujar Rahmat kepada wartawan, Kamis (10/9/2020).

Menurut dia, setiap daerah punya cara masing-masing untuk menangani Covid-19 sesuai dengan kemampuannya.

Baik dari segi infrastruktur, maupun fasilitas yang disiapkan Pemerintah.

“Setiap daerah punya cara penanganannya masing-masing karena setiap daerah punya kelengkapan infrastruktur dan fasilitasnya masing-masing, dalam arti tim medis dan infrastrukturnya, rumah sakit dan sarana prasarana,” kata Rahmat.

Rahmat mengatakan, akan berkoordinasi dengan Pemerintah Jawa Barat maupun Pemprov DKI terkait penentuan kebijakan untuk menangani Covid-19.

Pria yang akrab disapa Pepen ini juga tak menjelaskan secara gamblang kebijakan apa yang diambil untuk menangani Covid-19.

Namun, ia kembali menegaskan bahwa kebijakan yang diambil akan berbeda dengan DKI Jakarta.

“Seirama tetapi caranya berbeda, penanganannya berbeda, kalau sama kita duplikat dong, copy-paste,” kata Rahmat.

Rahmat mengaku telah melakukan beberapa upaya penanganan Covid-19, misalnya, melakukan tes massal ke sejumlah RW yang ada di zona merah.

Selain itu, Pemkot akan kembali mengetatkan pengawasan RW Siaga untuk menekan angka Covid-19 di wilayahnya.

“Sekarang ini ada karantina terbatas wilayah di RW atau siaga RW, Pak Kapolres fokus zero criminal, Pak Dandim fokus ketahanan pangan, kami fokus penanganan Covid-19. Sudah berjalan, hanya tidak diekspos saja,” tutur dia.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/09/10/15462671/jakarta-kembali-terapkan-psbb-bagaimana-dengan-bekasi

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke