Salin Artikel

Angka Kesembuhan Pasien Covid-19 di DKI Meningkat, Penerapan Protokol Kesehatan Jadi Kunci

KOMPAS.com – Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Daerah Khusus Ibukota (DKI) Jakarta Widyastuti mengatakan, peningkatan pasien sembuh Covid-19 di Jakarta berkat kerja sama masyarakat, pemerintah, dan pihak swasta.

Hal tersebut turut dipengaruhi dengan perubahan perilaku masyarakat dalam menerapkan protokol kesehatan terkait pemakaian masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan, dan mencuci tangan pakai sabun.

"Tingkat kesembuhan itu merupakan partisipasi masyarakat yang perlu dijaga agar tetap sehat," ujar Widyastuti seperti dalam keterangan tertulis yang Kompas.com terima Jumat (2/10/2020).

Pernyataan itu ia sampaikan saat menghadiri talk show "Update Kesembuhan Covid-19: Tingkat Kesembuhan Makin Tinggi” di Media Center Satuan Tugas Penanganan (Satgas) Covid-19 Gedung Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Jakarta melalui aplikasi Zoom, Kamis (1/10/2020).

Seperti diketahui, peningkatan jumlah pasien positif Covid-19 sembuh di Provinsi DKI Jakarta menempati urutan pertama dari tiga provinsi terbesar selain Sulawesi Selatan dan Jawa Barat.

Berdasarkan data Dinkes DKI Jakarta, jumlah pasien sembuh terbanyak per 30 September 2020 adalah 1.456 kasus. Jadi, secara kumulatif kasus pasien sembuh di wilayah ini sudah mencapai 60.231 orang.

Kabar baiknya lagi, jumlah pasien sembuh tingkat nasional menembus angka 4.510 orang sehingga total kesembuhan menjadi 214.947 orang.

Siapkan tiga wisma untuk menampung OTG

Sebagai langkah lebih lanjut, Widyastuti mengatakan, pemerintah DKI akan menyiapkan tiga wisma untuk menampung pasien positif Covid-19 tanpa gejala atau Orang Tanpa Gejala (OTG).

Selain itu, pihaknya turut bekerja sama dengan pemerintah pusat beserta Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) membuka tiga hotel di Jakarta yang diperuntukkan khusus pasien OTG.

"Tapi kami tidak ingin ada yang sakit lagi. Satu sisi tempatnya disiapkan, tapi perubahan perilaku tetap kami tekankan," ujar Widyastuti.

Widyastuti menekankan, Dinkes DKI Jakarta akan berkoordinasi dengan pemerintah pusat dan swasta tentang manajemen pasien.

Adapun rumah sakit (rs) yang menjadi tempat pasien akan mendapat pembekalan khusus, termasuk psikososial. Menurut Widyastuti, pandemi ini relatif baru sehingga psikososial harus dikedepankan.

“Untuk yang sakit yakin cepat sembuh dan keluarga ikut menjaga kondisi lingkungan, termasuk tenaga kesehatan untuk jaminan sosial," ujarnya.

Jumlah pasien Covid-19 Wisma Atlet menurun

Pada kesempatan yang sama, Koordinator Operasional RS Darurat Covid-19 Wisma Atlet Kemayoran Jakarta, Stephanus Dony mengatakan, dalam sepekan terakhir jumlah pasien yang dirawat di Wisma Atlet mengalami penurunan walau belum signifikan.

Pasalnya jumlah pasien yang datang lebih banyak dari pasien yang dipulangkan, terutama pasien dengan gejala ringan dan sedang.

“Di Wisma Atlet ada sekitar 13.000 lebih pasien Covid-19 dan yang sudah pulang atau sembuh itu sekitar 10.000 lebih. Jadi persentase jumlah kesembuhan lebih dari 70 persen," ujar Dony.

Menurutnya, hal ini sangat berpengaruh dari pola perilaku yang diberikan.

Sementara itu, terkait Tower 8 Wisma Atlet sebagai flat isolasi mandiri dengan RS Darurat Covid-19 akhirnya diputuskan terpisah.

"Perencanaan awal Tower 8 jadi satu tapi kami tetap mengikuti kebijakan. Jadi apapun itu kami sama-sama bekerja untuk penanganan Covid-19," ujar Dony yang juga bertugas sebagai Kepala Kesehatan Kodam Jaya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/10/02/08103761/angka-kesembuhan-pasien-covid-19-di-dki-meningkat-penerapan-protokol

Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke