Salin Artikel

Agustinus Woro, Sang Pemanjat Menara SUTET hingga Tiang Baliho di Jakarta

JAKARTA, KOMPAS.com - Fransiscus Agustinus Worowulli (51) berulang kali memanjat tiang baliho dan reklame di Jakarta.

Bagi Agustinus, selama tujuan aksi versinya belum tercapai, ia akan terus memanjat tiang baliho.

Sejumlah puncak tower baliho, reklame, bahkan menara saluran udara tegangan tinggi (SUTT) pernah ia gapai.

Senin (25/11/2020) siang, Agustinus terlihat tertidur pulas saat duduk di sebuah kursi halaman Markas Polsek Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Di meja, ada sepiring nasi yang sudah hampir bersih dan gelas kosong.

"Dia abis kami kasih makan, kecapekan abis manjat dia," kata Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Kebayoran Baru Kompol Suprasetyo saat ditemui di kantornya.

Sebelum berada di Markas Polsek Kebayoran Baru, Agustinus memanjat baliho di Jalan Trunojoyo, Selong, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, di dekat Mabes Polri.

Tiang baliho yang dipanjat Agustinus adalah baliho bergambar Ketua Gerakan Pakai Masker, Sigit Pramono.

Kepala Satuan Lalu Lintas Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Sri Widodo saat itu meminta Agustinus turun. Lagi-lagi, aparat dibuat sibuk karena aksinya.

Agustinus membentangkan dua spanduk di tiang baliho. Satu spanduk memanjang ke bawah, sedangkan satu lainnya memanjang ke samping.

Agustinus juga mengibarkan bendera Merah Putih dan membawa satu spanduk kecil.

Satu unit bronto skylift milik Suku Dinas Penanggulangan Kebakaran dan Keselamatan Jakarta Pusat (Sudin Gulkarmat Jakpus) harus dikerahkan untuk menjemput Agustinus.

Sebanyak 13 personel gabungan dari Sudin Gulkarmat Jakarta Selatan dan Jakarta Pusat meluncur ke area dekat Markas Besar Polri.

Agustinus harus dibujuk dan diturunkan menggunakan unit bronto skylift.

Dua anggota pemadam kebakaran dan Kabagbinops Lantas Polda Metro Jaya AKBP Dermawan Karosekali naik menjemput Agustinus.

Sembari dijemput, Agustinus berorasi dan mengeluarkan sumpah serapah.

Ia memang terkenal sering beraksi dengan membentangkan spanduk dan berorasi.

Berulang kali panjat SUTT hingga dianggap gila

Pada 31 Januari 2013, Agustinus memanjat menara SUTET (saluran udara tegangan ekstra tinggi) di kawasan Senayan.

Saat itu, Agustinus bertahan selama empat hari di menara SUTET tersebut sebelum akhirnya diturunkan.

Agustinus juga pernah memanjat menara SUTT Plumpang, Jakarta Utara, pada 14 Agustus 2017 pukul 06.00 WIB.

Ia bertahan selama sembilan hari sebelum turun dibantu petugas dan dilarikan ke RSUD Koja karena fisiknya melemah.

Kala itu, aksi Agustinus benar-benar merepotkan lantaran objek yang ia panjat adalah objek vital nasional.

Proses evakuasi dilakukan hati-hati dan penuh perhitungan lantaran berkaitan dengan nyawa dan kebutuhan pasokan listrik.

Agustinus juga pernah memanjat menara sejenis di bilangan Senen, Jakarta Pusat.

Pria kelahiran Bajawa, Flores, Nusa Tenggara Timur (NTT), juga pernah "nongkrong" di SUTT Senen selama tiga hari. 

Tercatat dia pernah memanjat papan reklame dan baliho di Setiabudi, Gatot Subroto, Lebak Bulus, dan Kebon Jeruk.

Dalam menjalankan aksinya tersebut, Agustinus kerap menggunakan alasan yang berbeda-beda, mulai dari alasan sosial hingga politik.

Saat negosiasi, Agustinus kerap menyampaikan ingin bertemu dengan sejumlah tokoh, seperti pengacara bahkan Presiden Joko Widodo.

Dalam aksinya pun, Agustinus sempat nekat hanya menggunakan celana dalam.

Agustinus sempat dinyatakan mengidap gangguan jiwa berdasarkan assessment Suku Dinas Sosial Jakarta Barat.

Akan terus memanjat

"Selama visi dan misi belum terpenuhi, selagi saya mampu, saya masih akan lanjut," ujar Agustinus saat ditemui di Markas Polsek Kebayoran Baru.

Bagi Agustinus, memanjat menara SUTT serta tower baliho dan reklame adalah pilihan terbaik.

Ia sempat melakukan aksi bukan di ketinggian, tetapi Agustinus mengaku aksinya itu tak efektif.

"Saya ada mendatangi instansi langsung, saya bawa spanduk. Saya berhadapan dengan security, itu repot. Di Istana Negara pernah, di Mabes Polri pernah," tambah Agustinus.

Menurut Agustinus, tuntutannya akan lebih mudah berhasil dipenuhi jika beraksi di atas menara SUTT, tower baliho dan reklame, dibandingkan jika harus datang ke instansi yang dituju.

Aksinya pun terus menarik perhatian orang-orang. Tak jarang, ada orang datang untuk melihat aksi Agustinus memanjat.

Sampai kapan Agustinus akan memanjat? Mungkin hanya Agustinus dan Tuhan yang punya jawabannya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/11/26/17253021/agustinus-woro-sang-pemanjat-menara-sutet-hingga-tiang-baliho-di-jakarta

Terkini Lainnya

[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke