Salin Artikel

Alarm untuk Kota Bekasi, Faskes Pasien Covid-19 Semakin Menipis

Beberapa fasiltas kesehatan mulai menipis, di antaranya PCR kit, ruang ICU, dan ruang isolasi di rumah sakit.

Keterbatasan jumlah itu akan semakin terasa jika angka penyebaran Covid-19 di Kota Bekasi semakin bertambah.

Kompas.com merangkum fakta-fakta berkait semakin menipisnya persediaan fasilitas kesehatan yang dimiliki Kota Bekasi.

1. PCR kit semakin sedikit

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Bekasi Dezy Syukrawati mengatakan, persediaan PCR kit di semua klinik atau rumah sakit semakin sedikit.

Sejauh ini, Pemkot masih mempunyai 30.000 alat PCR yang diharapkan masih cukup hingga Maret 2021.

"Angka semakin meninggi. Ada 30.000 alat itu enggak akan sampai Maret kalau bertambah terus jumlah tracing-nya," kata Dezy.

Angka kasus positif pun terancam akan bertambah lagi dengan adanya momen libur akhir tahun. Dia berharap masyarakat bisa lebih bijak dan memilih menghabiskan masa liburan di rumah.

2. ICU dan tempat isolasi semakin sedikit

Selain PCR kit yang ketersediaannya semakin menipis, jumlah ruang ICU saat ini juga jadi perhatian khusus.

Dari semua rumah sakit swasta dan RSUD di Kota Bekasi, ICU khusus pasien Covid-19 tersisa 9 tempat tidur saja.

"Ketersediaan ruang dari ICU 67 sudah terisi 58 dan sisa 9 tempat tidur. Ini untuk total seluruh RS Kota Bekasi," kata Kepala Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Kota Bekasi Rina Octavia, Senin (21/12/2020).

Menipisnya jumlah tempat tidur di ruang ICU ternyata bersamaan dengan semakin sedikitnya tempat isolasi di setiap rumah sakit. Hal itu terjadi karena angka kasus positif Covid-19 di Bekasi semakin tinggi.

Dari 1.285 tempat tidur yang ada di empat RSUD, Stadion Patriot Chandrabhaga dan seluruh rumah sakit swasta, yang tersisa tinggal 304 tempat tidur.

"Data keterisiannya sampai saat ini RSUD sebanyak 150 pasien, RSUD kelas D 60 pasien, Stadion Patriot sebanyak 52 pasien dan sisanya RS swasta 1.023," jelas Rina.

Namun, Pemkot memastikan bahwa sampai saat ini belum ada rumah sakit yang menolak pasien Covid-19 karena kapasitas sudah penuh. Sebisa mungkin pasien akan diterima atau dirujuk ke rumah sakit lain.

4. Alasan tak mau menambah tempat tidur

Semua rumah sakit yang ada di Kota Bekasi sebenarnya bisa saja menambah kapasitas daya tampung untuk pasien Covid-19.

Namun, menambah kapasitas bukan hanya berbicara tentang memperbanyak jumlah tempat tidur. Bertambahnya kapasitas harus bersamaan dengan penambahan tenaga kesehatan.

"Tidak sekadar menyediakan tempat, yang paling susah menyediakan nakesnya yang bisa merawat pasien di ICU. Nakes kita SDM-nya yang menjadi pertimbangan kita," kata Ketua Asosiasi Rumah Sakit Swasta Indonesia (ARSSI) Kota Bekasi Eko Nugroho.

Walau Nugroho tak memerinci jumlah total nakes di seluruh Kota Bekasi, dia memastikan bahwa jumlahnya masih belum memadai untuk penambahan tempat tidur ruang ICU dan isolasi di rumah sakit.

https://megapolitan.kompas.com/read/2020/12/22/07530881/alarm-untuk-kota-bekasi-faskes-pasien-covid-19-semakin-menipis

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke