Salin Artikel

Update Identifikasi Korban Sriwijaya Air SJ 182, 2 Teridentifikasi, Totalnya Jadi 6 Orang

JAKARTA, KOMPAS.com - Kegiatan identifikasi korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 rute penerbangan Jakarta-Pontianak di Rumah Sakit (RS) Polri, Kramatjati, Jakarta Timur, terus dilakukan.

Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri mengumpulkan data postmortem dan antemortem.

Selain itu, tim DVI Polri juga mengidentifikasi DNA dari bagian tubuh korban dan keluarganya.

Berikut rangkuman terkait perkembangan identifikasi korban Sriwijaya Air SJ 182 oleh tim DVI Polri pada Rabu (13/1/2021).

Sampel DNA dan kantong jenazah

Tim DVI Polri telah menerima 136 kantong jenazah korban.

Selain itu, tim DVI juga telah menerima sampel DNA dari keluarga korban serta kantong properti.

“Tim telah menerima sampel DNA sebanyak 112. Kemudian juga tim telah menerima 136 kantong jenazah, dan juga telah menerima 35 kantong properti,” ujar Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas (Karopenmas Divhumas) Polri Brigjen Pol Rusdi Hartono.

Identifikasi sampel DNA butuh waktu

Kepala Laboratorium DNA Pusat Kedokteran Kesehatan (Pusdokkes) Polri, Kombes dr Ratna mengatakan, hingga saat ini, sampel DNA tersebut belum teridentifikasi lantaran tim forensik membutuhkan data antemortem dan postmortem.

“Data antemortem-nya sendiri untuk teridentifikasi kami harus ada data primer dan sekunder. Data primer salah satunya adalah sidik jari DNA, rekam gigi, atau medical dental record,” ujar Ratna saat jumpa pers di RS Polri, Rabu.

Menurut dia, identifikasi menggunakan DNA melalui suatu proses panjang.

Ratna memberikan contoh, identifikasi DNA tidak seperti pengecekan kadar kolesterol lewat sampel darah.

Belum ada penyerahan jenazah

Mengapa jenazah korban yang telah teridentifikasi belum diserahkan kepada pihak keluarga?

“Ingin kami jelaskan, pada prinsipnya tim untuk siap menyerahkan itu semua, tetapi posisi lain ada keinginan dari keluarga ini, tentunya tim menghormati dan menghargai itu,” kata Rusdi.

Menurut Rusdi, pihak keluarga korban menginginkan bagian-bagian jenazah korban dikumpulkan dan disimpan terlebih dahulu selama proses identifikasi.

Sebab, bagian tubuh korban teridentifikasi yang ditemukan kemungkinan bisa bertambah.

“Sehingga keluarga menginginkan yang sudah ditemukan, disimpan dulu mungkin apabila ada penambahan, menjadi bagian yang ditambahkan, sehingga tim menghormati dan menghargai daripada keinginan keluarga,” tambah Rusdi.

Jenazah Okky Bisma diambil dan dimakamkan hari ini

Jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang telah teridentifikasi atas nama Okky Bisma akan diambil pihak keluarga pada Kamis (14/1/2021) pukul 10.00 WIB.

Ayah kandung Okky Bisma, Supeno Hendi Kuswanto, mengatakan, jenazah Okky diambil setelah mengonfirmasi kepada pihak tim DVI Polri.

Pihak keluarga akan langsung memakamkan jenazah Okky setelah diambil.

Menurut rencana, jenazah Okky akan dimakamkan di pemakaman di kawasan Balekambang, Condet, Jakarta Timur.

Keluarga Okky berharap penyebab jatuhnya Sriwijaya terkuak

Supeno berharap penyebab jatuhnya pesawat yang menewaskan anaknya bisa terkuak pascapenemuan salah satu bagian dari kotak hitam (black box) Sriwijaya Air, yakni flight data recorder (FDR).

Ia berharap tidak ada lagi kecelakaan pesawat di Indonesia.

“Ya nanti bisa terkuak apa masalahnya. Apa (karena) pilot, apa soal (kendala) pesawat. Ya kan gitu aja,” ujar Supeno.

Dua korban teridentifikasi

Tim DVI Polri kembali berhasil mengidentifikasi dua jenazah korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 pada Rabu sore.

Jenazah yang teridentifikasi atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni.

Kabid Topol Pusinafis Bareskrim Polri Kombes Sriyanto mengatakan, jenazah Indah bernomor label 0027.

Sementara itu, jenazah Agus bernomor label 0027C.

Kedua korban teridentifikasi lewat sidik jari tangan.

Indah teridentifikasi lewat sidik jari jempol kiri.

Sidik jari Indah kemudian dibandingkan dengan sidik jari E-KTP milik Indah.

“Identik 12 titik, 12 titik menurut kami tidak bisa terbantahkan,” ujar Sriyanto.

Sementara itu, Agus Minarni berhasil diidentifikasi lewat jempol kanan.

Sidik jari Indah kemudian dibandingkan dengan sidik jari E-KTP milik Indah.

“Jempol kanan tersebut (cocok), 12 titik persamaan. Nomor manifes 52,” tambah Sriyanto.

Identitas Indah dan Agus

Indah lahir di Sungai Pinang pada 1 Oktober 1994 dengan jenis kelamin perempuan dan beragama Islam.

Indah tinggal di Dusun 4 RT 007, Kelurahan Sungai Pinang 2, Kecamatan Sungai Pinang, Provinsi Sumatera Selatan, dengan kode pos 30661.

Pekerjaan Indah yaitu pelajar/mahasiswa dan berstatus belum kawin.

“Agus Minarni, nomor manifes 52. Tempat lahir Mempawah, tanggal lahir 01-08-1973. Jenis kelamin perempuan, agama Islam,” ujar Sriyanto.

Agus beralamat di Dusun Sukadamai RT 005 RW 002, Kecamatan Mempawah Hilir, Provinsi Kalimantan Barat, dengan kode pos 78951.

Agus bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) dan berstatus kawin.

Total enam korban teridentifikasi

Dengan teridentifikasinya korban atas nama Indah dan Agus, tim DVI telah berhasil mengidentifikasi enam korban jatuhnya Sriwijaya Air Sj 182.

Tim DVI pertama kali mengidentifikasi korban atas nama Okky Bisma pada Senin lalu. 

Okky Bisma berusia 30 tahun, warga Kramatjati, Jakarta Timur.

Okky berhasil diidentifikasi berkat pencocokan antara sidik jari antemortem dan postmortem.

Kemudian, pada Selasa, tim DVI berhasil mengidentifikasi tiga korban, yakni atas nama Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin.

Ketiganya terindentifikasi berkat pencocokan data antemortem dan postmortem sidik jari.

Fadly Satrianto (38) merupakan warga Pabean Cantian, Surabaya, Jawa Timur. Fadly merupakan kopilot dari pesawat tersebut.

Sementara itu, Khasanah (50) diketahui sebagai warga Pontianak Barat, Kalimantan Barat; dan Asy Habul Yamin (36) warga Pesanggrahan, Jakarta Selatan.

Akta kematian empat korban diterbitkan

Akta kematian dan dokumen kependudukan dari tiga korban jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ-182 atas nama Fadly Satrianto, Khasanah, dan Asy Habul Yamin telah diterbitkan.

Hal tersebut telah disampaikan oleh Dirjen Dukcapil Kemendagri Zudan Arif.

“Tiga korban yang ditemukan kemarin, dokumen kependudukannya sudah kami selesaikan. Penyerahannya menunggu kesepakatan keluarga dan nanti bersama-sama dengan Pak Dirut Jasa Raharja,” ujar Zudan.

Sementara itu, akta kematian Okky Bisma telah diterbitkan sebelumnya dan sudah diserahkan kepada pihak keluarga.

Akta kematian Indah dan Agus diproses

Akta kematian dan dokumen kependudukan korban atas nama Indah Halimah Putri dan Agus Minarni sedang diproses.

Setelah itu, dokumen akan diserahkan kepada pihak keluarga.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/14/08465391/update-identifikasi-korban-sriwijaya-air-sj-182-2-teridentifikasi

Terkini Lainnya

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Mobil Rubicon Mario Dandy Tak Laku Dilelang

Megapolitan
Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Khawatir Tak Lagi Dikenal, Mochtar Mohamad Bakal Pasang 1.000 Baliho untuk Pilkada Bekasi

Megapolitan
Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Tiktoker Galihloss Akui Bikin Konten Penistaan Agama untuk Hiburan

Megapolitan
Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Polisi Sita Senpi dan Alat Bantu Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Empat Ruangan Hangus

Megapolitan
Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi 'Online' di Depok yang Jual Koin Slot lewat 'Live Streaming'

Polisi Tangkap Empat Pebisnis Judi "Online" di Depok yang Jual Koin Slot lewat "Live Streaming"

Megapolitan
Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Punya Penjaringan Sendiri, PDI-P Belum Jawab Ajakan PAN Usung Dedie Rachim di Pilkada Bogor

Megapolitan
Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Begini Tampang Dua Pria yang Cekoki Remaja 16 Tahun Pakai Narkoba hingga Tewas

Megapolitan
Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Kelurahan di DKJ Dapat Kucuran Anggaran 5 Persen dari APBD, Sosialisasi mulai Mei 2024

Megapolitan
Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Diprotes Warga karena Penonaktifan NIK, Petugas: Banyak Program Pemprov DKI Tak Berjalan Mulus karena Tak Tertib

Megapolitan
Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Dua Rumah Kebakaran di Kalideres, Satu Orang Tewas

Megapolitan
Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Curhat Pedagang Bawang Merah Kehilangan Pembeli gara-gara Harga Naik Dua Kali Lipat

Megapolitan
PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

PAN Ajak PDI-P Ikut Usung Dedie Rachim Jadi Calon Wali Kota Bogor

Megapolitan
Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Kelakar Chandrika Chika Saat Dibawa ke BNN Lido: Mau ke Mal, Ada Cinta di Sana...

Megapolitan
Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Pemilik Toko Gas di Depok Tewas dalam Kebakaran, Saksi: Langsung Meledak, Enggak Tertolong Lagi

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke