Salin Artikel

Bekasi Jadi Zona Merah Covid-19 Lagi, Ini Kata Wali Kota

BEKASI, KOMPAS.com - Kota Bekasi kembali ditetapkan menjadi zona merah Covid-19 pada pekan ini.

Ini merupakan kali kedua Kota Bekasi berstatus zona merah. Kota Bekasi pertama kali jadi zona merah Covid-19 pada November 2020.

Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi menilai, Bekasi menjadi zona merah lagi lantaran jajarannya aktif melakukan pelacakan atau tracing terkait kasus positif Covid-19.

Meskipun demikian, dia mengeklaim, angka kesembuhan pasien Covid-19 di wilayahnya juga tinggi.

"Kita jangan lihat zona merahnya, tetapi pertama dilihat angka kesembuhannya dan kedua rendahnya angka kematian," kata pria yang akrab disapa Pepen itu, Selasa (19/1/2021).

Tak hanya itu, politisi Partai Golkar itu juga mengeklaim telah menerapkan aturan mengenai protokol kesehatan melalui Perda Covid-19 yang belum lama disahkan.

Oleh karena itu, Pepen mengimbau warganya untuk tetap menerapkan protokol kesehatan selama beraktivitas di luar rumah.

Selain itu, warga yang mengalami gejala Covid-19 juga diminta segera rapid test dan swab test.

"Kami tracing, preventif terus kami melakukan sosialisasi termasuk law enforcement terhadap perda tentang ATHB masyarakat produktif aman Covid-19," kata Pepen.

Untuk diketahui, jumlah kasus Covid-19 di Kota Bekasi tercatat sebanyak 19.344 kasus hingga Senin (18/1/2021).

Rinciannya, 1.588 pasien masih dirawat, 17.429 orang sudah sembuh, dan 327 pasien positif Covid-19 meninggal dunia.

Enam wilayah Jabar masuk zona merah

Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil sebelumnya menyebutkan, ada enam daerah di Jabar yang masuk kategori zona merah Covid-19.

Zona merah berarti memiliki tingkat risiko tinggi dalam penyebaran virus SARS-CoV-2.

Keenam daerah tersebut, yaitu Kabupaten Karawang, Kabupaten Ciamis, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Bandung, Kota Depok, dan Kota Bekasi.

"Saya laporkan minggu ini masih ada enam daerah zona merah. Kabupaten Karawang masih zona merah, jadi kami akan melakukan kunjungan kerja ke sana," kata Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, dalam konferensi pers di Makodam III Siliwangi, Kota Bandung, Senin kemarin.

Kemudian, Emil menyampaikan bahwa hasil vaksinasi Covid-19 di tujuh daerah berlangsung lancar.

Namun, masih ada kendala tentang manajemen data.

Untuk itu, Emil meminta agar pemerintah daerah diberi kewenangan untuk mengelola manajemen vaksinasi.

Selama ini, menurut dia, pemilihan penerima vaksin berada di tangan pemerintah pusat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/01/19/12042391/bekasi-jadi-zona-merah-covid-19-lagi-ini-kata-wali-kota

Terkini Lainnya

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Jenazah Brigadir RAT Diotopsi di RS Polri Sebelum Dibawa Keluarga ke Manado

Megapolitan
Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke