JAKARTA, KOMPAS.com - Berita tentang modus penipuan oleh mafia tanah terhadap ibu Dino Pati Djalal menjadi berita paling banyak di Megapolitan Kompas.com, Rabu (10/2/2021) kemarin.
Berikut 5 berita yang paling banyak menyedot perhatian pembaca Megapolitan Kompas.com sepanjang Rabu.
1. Rumah Tiba-tiba Pindah Tangan Tanpa Akad Jual Beli, Ini Modus Mafia yang Tipu Ibu Dino Patti Djalal
Ibu dari mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menjadi korban pencurian sertifikat rumah oleh mafia tanah.
Melalui akun Twitter-nya, @dinopattidjalal, Selasa (9/2/2021), menuliskan bahwa ibunya mengetahui jadi korban mafia tanah itu setelah sertifikat rumahnya berubah nama kepemilikan.
Padahal, ibu Dino tidak pernah melakukan akad jual beli rumah tersebut.
"Agar publik waspada : satu lagi rumah keluarga saya dijarah komplotan pencuri sertifikat rumah. Tahu2 sertifikat rumah milik Ibu saya telah beralih nama di BPN padahal tidak ada AJB, tidak ada transaksi bahkan tidak ada pertemuan apapun dgn Ibu saya," tulis Dino.
Baca selengkapnya di sini.
2. Anies Bangga Jakarta Keluar dari 10 Kota Termacet Dunia, Warga: Jangan Hanya Saat Pandemi
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menyampaikan pencapaian DKI Jakarta berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia.
Hal tersebut dia sampaikan di depan Presiden Joko Widodo dan beberapa pejabat negara lainnya di Istana Negara, Jakarta, Selasa (9/2/2021).
"Izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2020 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia," ujar Anies dalam sambutan puncak Hari Pers Nasional di Istana Negara.
Anies mengatakan, biasanya semua orang ingin masuk daftar 10 besar, tetapi berbeda urusannya dengan urutan tingkat kemacetan yang justru banyak ingin keluar dari angka 10 besar.
Menanggapi pencapaian yang dibanggakan Anies, seorang warga Depok yang sehari-hari bekerja di Jakarta, Muslim Ridho (23), memang mengakui ada penurunan tingkat kemacetan di Ibu Kota pada masa pandemi Covid-19.
Baca selengkapnya di sini.
3. Kisah Keikhlasan Musa, Sopir Angkot yang Dibayar Rp 200 oleh Penumpangnya
Baru-baru ini dunia maya dihebohkan dengan beredarnya sebuah video sopir angkot yang hendak dibayar Rp 200 oleh penumpangnya.
Dalam rekaman video yang beredar di media sosial, sopir angkot tampak sudah tua.
Dia sempat beradu argumen dengan sang penumpang yang hendak membayarnya Rp 200. Penumpang tersebut duduk di jok depan, sementara perekam video merupakan penumpang yang duduk di jok belakang.
Penumpang tersebut terdengar menolak membayar ongkos yang disebutkan oleh sang sopir. Awalnya, sang penumpang memberikan uang sebesar Rp 5.000.
Baca selengkapnya di sini.
4. Dino Patti Djalal Sebut Ibunya Sudah 5 Kali Jadi Korban Mafia Tanah
Mantan Wakil Menteri Luar Negeri Dino Patti Djalal menyebutkan, ibunya telah menjadi korban pencurian sertifikat rumah oleh mafia sebanyak lima kali sejak 2019.
"Saya hitung itu yang sudah pasti lima, tapi saya hitung lagi masih ada enggak rumah lain. Tapi yang sudah pasti lima," ujar Dino saat dihubungi, Rabu (10/2/2021).
Dino menjelaskan, ibunya menjalankan bisnis properti sekitar 30-40 tahun. Namun, ibunya baru pertama kali menjadi korban mafia tanah itu pada 2019 dan diketahui satu tahun setelahnya.
Baca selengkapnya di sini.
5. IAI Panggil Apoteker dari Apotek Bumi terkait Vaksinasi Covid-19 Helena Lim
Kepala Umum Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Nurul Falah Eddy Pariang menyatakan telah memanggil apoteker dari Apotek Bumi di Jakarta Barat terkait kasus vaksinasi Covid-19 terhadap influencer Helena Lim.
Elly Tjondro, pemilik Apotek Bumi sebelumnya menyatakan bahwa Helena Lim merupakan partner usaha apotek miliknya. Elly tidak dijelaskan apa yang dimaksud sebagai patner usaha itu.
"Kami sudah memanggil apotekernya untuk tanya apa yang terjadi," kata Nurul ketika dihubungi Kompas.com, Rabu (10/2/2021).
Berdasarkan keterangan apoteker tersebut, sebenarnya sejak Desember tahun lalu, telah didaftarkan 10 tenaga kerja Apotek Bumi untuk mengikuti vaksinasi Covid-19.
Baca selengkapnya di sini.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/02/11/05000031/-populer-jabodetabek-ibu-dino-patti-djalal-jadi-korban-mafia-tanah-iai