Salin Artikel

Tingkat Kematian Covid-19 di Jakarta Naik, Wagub DKI: Warga Terlambat Lapor

"Data yang kami terima dari Dinkes disebabkan banyak yang terlambat merespons gejala, terlambat melaporkan sehingga penanganan jadi terlambat," kata Riza saat ditemui di Balaikota DKI Jakarta, Kamis (18/3/2021).

Riza mengatakan ada penambahan tingkat kematian dari sebelumnya di angka 1,6 persen menjadi 1,7 persen.

Dalam hal ini, kata Riza, fasilitas kesehatan tidak bisa disalahkan sebagai penyebab angka kematian yang tinggi.

Karena tingkat keterisian ruang perawatan dan ruang ICU di Jakarta sudah di bawah 70 persen.

Dia menekankan kepada masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat jika merasakan gejala Covid-19.

"Sekalipun sudah divaksin, laporkan ke Puskesmas terdekat, ke dokter terdekat," kata Riza.

Menurunkan tingkat kematian adalah pekerjaan setiap individu, karena tidak ada yang bisa merasakan gejala sakit kecuali individu itu sendiri.

"Tidak ada hubungannya sama satgas, betapapun panitia dibentuk, satgas dibentuk, aparat diperbanyak, kalau masyarakat tidak jujur, tidak patuh, tidak taat tidak ada artinya semua," kata Riza.

Diketahui tingkat kematian di Jakarta meningkat terhitung sejak 7 Maret 2021 dari semula 1,6 persen menjadi 1,7 persen.

Berikut peningkatan angka kematian sepanjang Maret 2021:

1 Maret 2021: total pasien meninggal 5.528 bertambah 50 (tingkat kematian 1,6 persen)

2 Maret 2021: total pasien meninggal 5.568 bertambah 40 (tingkat kematian 1,6 persen)

3 Maret 2021: total pasien meninggal 5.613 bertambah 45 (tingkat kematian 1,6 persen)

4 Maret 2021: total pasien meninggal 5.657 bertambah 44 (tingkat kematian 1,6 persen)

5 Maret 2021: total pasien meninggal 5.702 bertambah 45 (tingkat kematian 1,6 persen)

6 Maret 2021: total pasien meninggal 5.748 bertambah 46 (tingkat kematian 1,6 persen)

7 Maret 2021: total pasien meninggal 5.790 bertambah 42 (tingkat kematian 1,7 persen)

8 Maret 2021: total pasien meninggal 5.838 bertambah 48 (tingkat kematian 1,7 persen)

9 Maret 2021: total pasien meninggal 5.883 bertambah 48 (tingkat kematian 1,7 persen)

10 Maret 2021: total pasien meninggal 5.923, bertambah 40 (tingkat kematian 1,7 persen)

11 Maret 2021: total pasien meninggal 5.943, bertambah 20 (tingkat kematian 1,7 persen)

12 Maret 2021: total pasien meninggal 5.969, bertambah 26 (tingkat kematian 1,7 persen)

13 Maret 2021: total pasien meninggal 5.991, bertambah 22 (tingkat kematian 1,7)

14 Maret 2021: total pasien meninggal 6.026, bertambah 35 (tingkat kematian 1,7 persen)

15 Maret 2021: total pasien meninggal 6.038, bertambah 12 (tingkat kematian 1,7 persen)

16 Maret 2021: total pasien meninggal 6.038, bertambah 24 (tingkat kematian 1,7 persen

17 Maret 2021: total pasien meninggal 6.077, bertambah 15 (tingkat kematian 1,7 persen)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/18/18501571/tingkat-kematian-covid-19-di-jakarta-naik-wagub-dki-warga-terlambat-lapor

Terkini Lainnya

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

DBD Masih Menjadi Ancaman di Jakarta, Jumlah Pasien di RSUD Tamansari Meningkat Setiap Bulan

Megapolitan
Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Tak Hanya Membunuh, Pria yang Buang Mayat Wanita di Dalam Koper Sempat Setubuhi Korban

Megapolitan
Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Polisi Duga Ada Motif Persoalan Ekonomi dalam Kasus Pembunuhan Wanita di Dalam Koper

Megapolitan
Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Pria di Pondok Aren yang Gigit Jari Rekannya hingga Putus Jadi Tersangka Penganiayaan

Megapolitan
Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Dituduh Gelapkan Uang Kebersihan, Ketua RW di Kalideres Dipecat

Megapolitan
Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Pasien DBD di RSUD Tamansari Terus Meningkat sejak Awal 2024, April Capai 57 Orang

Megapolitan
Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Video Viral Keributan di Stasiun Manggarai, Diduga Suporter Sepak Bola

Megapolitan
Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Terbakarnya Mobil di Tol Japek Imbas Pecah Ban lalu Ditabrak Pikap

Megapolitan
Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Berebut Lahan Parkir, Pria di Pondok Aren Gigit Jari Rekannya hingga Putus

Megapolitan
DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke