Salin Artikel

Anggota DPRD DKI: Formula E Tak Laku, Aneh Ngotot Gelar

Padahal dari sisi ekonomi ajang tersebut dinilai tidak laku.

"Sebenarnya Formula E sudah redup sejak awal berdiri, sehingga menjadi aneh kenapa DKI ngotot bela (menyelenggarakan) Formula E," kata Gilbert dalam pesan singkat, Kamis (25/3/2021).

Dia mengatakan, Formula E merupakan ajang yang membuat banyak negara penyelenggara merugi, sehingga banyak pembatalan yang terjadi.

Gilbert menekankan, ada potensi kerugian secara ekonomis dari ajang Formula E. Terbukti dari dua produsen otomotif ternama angkat kaki dari ajang tersebut.

"BMW dan Audi mundur karena melihat potensi kerugian," kata Gilbert.

Selain itu, kata Gilbert, biaya yang dikeluarkan oleh Pemprov DKI lebih dari Rp 1 triliun ke pihak penyelenggara tidak akan kembali dengan mudah.

Keuntungan yang diraih dari penyelenggaraan tersebut tidak bisa menutupi uang-uang yang sudah disetor ke pihak penyelenggara, belum lagi ditambah biaya lainnya.

Ditambah Pemprov DKI tidak bisa mengharapkan efek pariwisata. Tidak ada jaminan pariwisata bisa segera pulih setelah pandemi Covid-19 merebak di seluruh dunia.

"Kondisi pandemi ini sangat sulit berharap ke turis asing datang ke Jakarta," kata Gilbert.

Sebelum pandemi Covid-19 merebak, ajang Formula E dijadwalkan digelar pada 6 Juni 2020 dan direncanakan akan berlangsung lima tahun berturut-turut dimulai 2020-2024.

MNamun rencana tersebut kini sudah batal dua kali, alasannya karena Pandemi Covid-19 di Jakarta tak kunjung terkendali dan direncanakan digelar di tahun 2022.

Panggung

Project Director Sportainment PT Jakarta Propertindo (Perseroda) M Maulana mengatakan, tujuan utama ajang balap Formula E adalah menjadi panggung untuk mengangkat nama Jakarta di mata dunia.

"Dengan adanya event internasional Formula E di Jakarta atau Jakarta ePrix, maka Jakarta akan menjadi sorotan dunia," kata Maulana dalam keterangan melalui video, Selasa (23/3/2021).

Dampak ekonomi dari kegiatan itu tentu ada, tetapi untung-rugi tidak lagi menjadi tujuan utama penyelenggaraan acara tersebut.

Dari empat poin keuntungan penyelenggaraan Formula E, keuntungan secara ekonomi menjadi poin terakhir yang diharapkan bisa berjalan seiring dengan penyelenggaran Formula E.

Hitung-hitungan keuntungan secara ekonomi sempat diragukan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).

Karena kajian keuntungan dilakukan sebelum masa pandemi dan sudah tidak realistis lagi dengan kondisinya adanya pandemi Covid-19.

Dalam Buku I Laporan Hasil Pemeriksaan atas Laporan Keuangan Pemprov DKI Jakarta Tahun 2019 dari BPK Perwakilan DKI Jakarta, BPK dengan tegas meminta untuk dilakukan pengkajian ulang soal rencana kegiatan Formula E itu.

Disebutkan, kajian dampak ekonomi yang dilakukan PT Jakpro bersama jasa konsultan M.I. untuk ajang balap mobil listrik sempat dilakukan pada November 2019 di saat pandemi Covid-19 belum ada.

PT Jakpro saat itu melaporkan hasil kajian penyelenggaraan Formula E akan menguntungkan PT Jakpro sebanyak Rp 20 miliar - Rp 50 miliar dengan modal biaya Rp 200-310 miliar.

Ada juga hasil dampak ekonomi tambahan sekitar Rp 460 miliar - Rp 540 miliar. Namun hasil kajian tersebut tidak memperhitungkan uang yang dikeluarkan dari Pemprov DKI Jakarta setiap tahun selama periode kerja sama.

BPK lantas mengeluarkan rekomendasi untuk melakukan pengkajian ulang karena hasil kajian tersebut dinilai tidak menggambarkan aktivitas pembiayaan secara menyeluruh.

"Selain itu, kondisi force majeur Covid-19 yang mempengaruhi dan menunda penyelenggaraan Formla E pada tahun 2020, akan turut serta mempengaruhi asumsi dan perhitungan dampak ekonomi yang telah disusun sebelumnya dalam studi kelayakan sebelumnya," kata BPK.

Meski meraih keuntungan ekonomi di ajang Formula E bukan tujuan pertama, M Maulana optimis ajang tersebut bisa menghasilkan keuntungan ekonomis bagi Jakarta.

Maulana bahkan sesumbar ajang balap mobil listrik itu bisa menjadi pemicu bangkitnya ekonomi di Jakarta.

"Jakarta ePrix 2022 akan menjadi salah satu trigger atau pemicu bangkitnya kembali ekonomi Jakarta dan Indonesia yang terpuruk akibat pandemi global Covid-19," kata Maulana.

Maulana menggambarkan, akan ada banyak turis datang baik domestik maupun mancanegara untuk menonton secara langsung gelaran balap Formula E di Jakarta.

Tentu tidak hanya menonton, kata dia, jutaan turis ini akan berbelanja dan menginap di hotel-hotel Jakarta sehingga roda ekonomi berjalan dengan cepat.

Namun kini PT Jakpro juga masih berpikir keras untuk menentukan lokasi sirkuit setelah rencana digelar di lapangan silang Monumen Nasional (Monas) dibatalkan.

"Saat ini lokasi (sirkuit) masih dalam pertimbangan ke beberapa lokasi yang memiliki potensi untuk menunjukkan city branding dan ikon-ikon Jakarta," kata Maulana.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/03/25/18315221/anggota-dprd-dki-formula-e-tak-laku-aneh-ngotot-gelar

Terkini Lainnya

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Cibubur Garden Eat & Play: Harga Tiket Masuk, Wahana dan Jam Operasional Terbaru

Megapolitan
Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Fakta-fakta Komplotan Begal Casis Polri di Jakbar: Punya Peran Berbeda, Ada yang Bolak-balik Dipenjara

Megapolitan
Kecelakaan Beruntun di 'Flyover' Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Kecelakaan Beruntun di "Flyover" Summarecon Bekasi, Polisi Pastikan Tak Ada Korban Jiwa

Megapolitan
Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Kekerasan Seksual yang Terulang di Keluarga dan Bayang-bayang Intimidasi

Megapolitan
Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Kapolres Tangsel Ingatkan Warga Jaga Keamanan, Singgung Maraknya Curanmor dan Tawuran

Megapolitan
Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Komika Marshel Widianto Jadi Kandidat Gerindra untuk Pilkada Tangsel 2024

Megapolitan
Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Babak Baru Konflik Kampung Bayam: Ketua Tani Dibebaskan, Warga Angkat Kaki dari Rusun

Megapolitan
Pengakuan Zoe Levana soal Video 'Tersangkut' di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Pengakuan Zoe Levana soal Video "Tersangkut" di Jalur Transjakarta, Berujung Denda Rp 500.000

Megapolitan
Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Libur Panjang Waisak, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 23-24 Mei 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 23 Mei 2024, dan Besok: Tengah Malam ini Berawan

Megapolitan
Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Begal Bikin Resah Warga, Polisi Janji Tak Segan Tindak Tegas

Megapolitan
PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

PSI Terima Pendaftaran 3 Nama Bacawalkot Bekasi, Ada Nofel Saleh Hilabi

Megapolitan
KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

KPAI: Kasus Kekerasan Seksual Terhadap Anak Meningkat 60 Persen

Megapolitan
Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Belum Laku, Rubicon Mario Dandy Rencananya Mau Dikorting Rp 100 Juta Lagi

Megapolitan
3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

3 Pelaku Begal Casis Polri di Jakbar Residivis, Ada yang Bolak-balik Penjara 6 Kali

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke