Salin Artikel

Begini Rancangan Tugu Sepeda di Jakarta yang Disebut "Artwork"-nya Pesepeda

Tak main-main, dana yang dibutuhkan mencapai Rp 800 juta.

Namun, anggaran ini tidak keluar dari kantong APBD DKI Jakarta. Menurut Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria, biaya pembangunan tugu berasal dari pihak ketiga.

Riza juga menjelaskan, pembangunan tugu ini merupakan bentuk dukungan kepada seniman untuk meningkatkan kreativitas dan inovasi.

Bahkan, menurut dia, keberadaan tugu dimaksudkan untuk memperindah Ibu Kota.

Pernyataan ini tentu tidak dikeluarkan sembarangan.

Berdasarkan dokumen rancangan Tugu Sepeda yang diberikan oleh Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo kepada wartawan, tugu tersebut dirancang dengan sejumlah makna.

Syafrin, yang lebih memilih menyebut tugu itu sebagai prasasti, menilai, monumen ini adalah artwork atau karya seni bagi pesepeda.

"Itu prasasti, artwork-nya pesepeda," tutur Syafrin ketika ditemui di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (9/4/2021) sore.

Bentuk dasar itu memiliki beberapa lingkaran dengan beberapa ukuran yang berbeda.

Pada pusatnya, terdapat lingkaran dengan ukuran paling besar dan akan dicetak dalam bentuk cakram.

Sebagai informasi, cakram merupakan suatu komponen sepeda yang memiliki hierarki tinggi karena merupakan pusat rotasi dan penggerak utama alat transportasi ini.

Nantinya, pada cakram akan dicetak gambaran tengara berupa simbol-simbol kebanggan Ibu Kota. Pada area sisanya akan dicetak infografis edukatif mengenai sepeda.

Gambaran desain ini baru pada sisi luarnya.

Untuk sisi dalam yang menghadap ke arah jalur pedestrian, permukaan tugu dirancang dengan material reflektif.

Tujuannya adalah memberikan pengalaman bagi pejalan kaki maupun pesepeda untuk merefleksikan lingkungan sekitarnya.

Penggunaan material reflektif juga dimaksudkan untuk memberikan kesan dinamis dari pantulan yang dihasilkan.

Sisi dalam tugu nantinya juga akan dilengkapi pencahayaan guna memperkuat citra dinamis yang diinginkan.

Sehingga, sisi dalam monumen ini akan memberikan impresi statis saat tidak ada interaksi, tetapi dinamis ketika dilalui.

Nantinya, tugu tersebut akan diletakkan di depan dinding hitam.

Harapannya, garis-garis pada dinding hitam itu dapat memberikan dan menunjang efek dinamis yang dihasilkan dari tugu.

Sebagai sebuah karya seni, tugu ini dibuat agar warga yang melihat dapat mengambil waktu sejenak untuk berhenti, lalu merefleksikan diri, mengapresiasi pencapaian, dan mampu mencari rasa syukur.

Dengan memandangi monumen ini pula, warga juga diharapkan menemukan keheningan, kebahagiaan, dan suka cita di tengah kebisingan kota.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/10/06492281/begini-rancangan-tugu-sepeda-di-jakarta-yang-disebut-artwork-nya-pesepeda

Terkini Lainnya

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Korban: Guling yang Dicuri Maling Peninggalan Almarhum Ayah Saya

Megapolitan
Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Guling yang Dicuri Maling di Cinere Usianya Sudah Belasan Tahun

Megapolitan
Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program 'Bebenah Kampung'

Khawatir Rumahnya Diambil Pemerintah, Banyak Warga Tanah Tinggi Tak Ikut Program "Bebenah Kampung"

Megapolitan
Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Anggota Polresta Manado Tembak Kepalanya Pakai Senpi, Peluru Tembus dari Pelipis Kanan ke Kiri

Megapolitan
Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Maling Guling Beraksi di Cinere, Korban: Lucu, Kenapa Enggak Sekalian Kasurnya!

Megapolitan
Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Kronologi Pengendara Moge Tewas Terlindas Truk Trailer di Plumpang

Megapolitan
Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Mayat Bayi di Tanah Abang, Diduga Dibuang Ayah Kandungnya

Megapolitan
2 Pria Rampok Taksi 'Online' di Kembangan untuk Bayar Pinjol

2 Pria Rampok Taksi "Online" di Kembangan untuk Bayar Pinjol

Megapolitan
Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Heru Budi: Jakarta Bisa Benahi Tata Kota jika Pemerintahan Pindah ke IKN

Megapolitan
Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Polda Metro Jadwalkan Pemeriksaan Pendeta Gilbert Lumoindong Terkait Dugaan Penistaan Agama

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke