Paket kontrak CP203 merupakan bagian dari pembangunan Fase 2A MRT Jakarta dari Bundaran HI hingga Kota.
Secara keseluruhan, proyek pembangunan MRT Fase 2 memiliki total panjang lintasan sekitar 12,3 kilometer, dari Bundaran HI hingga Ancol Barat.
Direktur Utama PT MRT Jakarta William Sabandar menjelaskan, kontrak perjanjian bersama SMCC-HK JO ini juga meliputi pengerjaan dua stasiun bawah tanah, yaitu Stasiun Glodok dan Stasiun Kota, serta terowongan bawah tanah mulai dari Mangga Besar sampai Kota Tua sepanjang 1,4 kilometer.
Adapun nilai kontraknya sekitar Rp 4,6 triliun dengan masa konstruksi selama 72 Bulan (September 2021-Agustus 2027).
"Target operasi MRT dari Harmoni ke Kota, yang merupakan segmen ke-2 dari Fase 2A adalah Agustus 2027. Sementara Segmen 1 dari Fase 2A, yaitu dari Bundaran HI sampai ke Monas akan beroperasi pada April 2025," ujar William melalui keterangan tertulis, Selasa (20/4/2021).
Wiliam menambahkan, pembangunan MRT Fase 2A tersebut sesuai visi Gubernur dan rencana pemerintahan daerah dalam menata kembali dan mengembangkan Kawasan Kota Tua hingga Sunda Kelapa sebagai kawasan cagar budaya dan kawasan pariwisata yang dikelola dengan kualitas terbaik.
Sementara Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, pembangunan jalur MRT ini merupakan upaya dalam membangun kawasan Kota Tua.
Anies menambahkan, kerja sama ini telah mengisyaratkan tekad Ibu Kota yang segera ingin menyempurnakan sistem transportasi terintegrasi secara ideal.
Hal ini direalisasikan dengan mulai dibangunnya berbagai kawasan yang terkoneksi secara memadai karena melibatkan berbagai unsur seperti pemerintahan daerah dan pusat, unsur badan usaha milik daerah dan negara, maupun unsur swasta.
"Kita berharap dengan adanya penuntasan fase ini nantinya tempat ini benar-benar menjadi satu kesatuan, bahwa Jakarta sebagai sebuah kawasan pusat perekonomian, karena bagian utara dan selatan telah terintegrasi dan itu berlandaskan kendaraan umum massal," kata Anies.
Pemprov DKI Jakarta, sebut Anies, sejauh ini telah mulai mentransformasikan jenis bangunan dari car-oriented Development ke transit oriented development.
Salah satu tulang punggung atas upaya tersebut adalah fasilitas moda transportasi yang memiliki daya angkut massal seperti MRT.
Selain itu, MRT memiliki peran penting menyambungkan mobilisiasi antar penduduk dan memudahkan kegiatan perekonomian.
Selain itu, menjadi alat untuk menumbuhkan budaya, kebiasaan, serta kedisiplinan baru terutama saat ini di tengah pandemi Covid-19.
"Harapannya, kita nanti akan merasakan betapa mudahnya ketersediaan public transport yang bisa menjangkau semua wilayah, dan ini menandai majunya sebuah kota dan bagi warga, dan menandai efisiensi dari pengeluaran keseharian untuk biaya transportasi," tutur Anies.
https://megapolitan.kompas.com/read/2021/04/20/17465821/mrt-jakarta-teken-kontrak-proyek-fase-2a-bundaran-hi-kota-senilai-rp-46