Salin Artikel

Selasa Dini Hari, Kemacetan Parah Kembali Terjadi di Pos Penyekatan Kedungwaringin

Pantauan Kompas.com, dua lajur di Jalan Raya Pantura dipadati oleh kendaraan.

Kemacetan terjadi lebih dari satu kilometer jelang Pos Penyekatan Kedungwaringin-Karawang.

Mayoritas kendaraan yang memadati lajur Jalan Raya Pantura, yakni pemotor.

Ribuan pemotor terlihat memadati Jalan Pantura Raya mengarah ke perbatasan Karawang.

Kendaraan hanya bisa berjalan pelan. Tak jarang pemotor harus mematikan mesin motor di tengah kemacetan.

Para pemotor terlihat dari berbagai daerah di luar Jakarta. Adapun pelat motor yang terpantau, yaitu B, F, G, D, E, dan T.

Mayoritas pemotor juga terlihat membawa barang-barang berupa kardus, tas, dan lainnya.

Sebelumnya, ribuan pemudik yang mengendarai sepeda motor menjebol barikade penyekatan di Jalur Pantura Kedungwaringin pada Minggu (9/5/2021) pukul 22.40 WIB.

Laporan Warta Kota, jumlah sepeda motor yang membeludak membuat kemacetan parah.

Bahkan, sejumlah pengendara sepeda motor nekat melawan arus untuk melewati pos penyekatan yang dijaga petugas gabungan dari unsur kepolisian, TNI, Satpol PP, dan Dinas Perhubungan.

Situasi semakin semrawut dan macet tidak bergerak sepanjang 5 kilometer.

Petugas gabungan yang berjaga tampak kewalahan dengan berjubelnya para pemudik yang memadati dua jalur.

Para pemudik diminta untuk putar balik, tetapi mereka menolak. Akibatnya, terjadi macet total sepanjang 5 kilometer.

"Ini karena terlalu padat, antrean juga sudah hampir sekitar 5 Km lebih, baik antrean motor maupun mobil, jadi kita buka sementara," kata Kapolres Metro Bekasi Kombes Hendra Gunawan, seperti dikutip dari Kompas TV, Senin.

Hendra mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Satlantas di titik-titik penyekatan lainnya.

Petugas di titik selanjutnya diminta kembali melakukan penyekatan.

"Namun kita koordinasi dengan Karawang, Purwakarta, Subang, Cirebon daerah-daerah penyekat lain untuk melakukan penyekatan," ungkap Hendra.

Jumlah petugas yang berjaga di pos penyekatan pemudik di Kedungwaringin kemudian ditambah sebanyak 150 orang.

Petugas yang berjaga, kata Hendra, terdiri dari Polri,TNI, Satpol PP, dan petugas Dinas Perhubungan.

Hendra juga menjelaskan, sekarang terdapat dua pos penyekatan yang di Kedungwaringin, satu untuk kendaraan roda dua dan satu untuk kendaraan roda empat.

"Yang pertama, titik penyekatan di saat ini kami berdiri di posko penyekatan Kedungwaringin, nanti kami sortir kendaraan bermotor roda dua di sini. Nanti motor kami alihkan menggunakan lajur sebelah kanan, paling kanan, sehingga mudah disortir," kata Hendra.

"Kemudian roda empat kami akan lakukan sortir di sekat pertama, di jembatan, taman, putaran Mareleng, nanti kami sekat roda empat," imbuhnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/11/05065421/selasa-dini-hari-kemacetan-parah-kembali-terjadi-di-pos-penyekatan

Terkini Lainnya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Tak Cuma di Medsos, DJ East Blake Juga Sebar Video Mesum Mantan Kekasih ke Teman dan Keluarganya

Megapolitan
Heru Budi Usul Bangun 'Jogging Track' di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Heru Budi Usul Bangun "Jogging Track" di RTH Tubagus Angke yang Diduga Jadi Tempat Prostitusi

Megapolitan
Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Ketika Ketua RW di Kalideres Dituduh Gelapkan Dana Kebersihan lalu Dinonaktifkan Pihak Kelurahan...

Megapolitan
6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

6 Anggota Polres Metro Jaksel Dipecat, Sebagian karena Jadi Pengedar dan Pengguna Narkoba

Megapolitan
Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Dua Maling Gasar Motor di Tanjung Priok, Polisi Bergerak meski Korban Enggan Lapor

Megapolitan
Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Hal-hal yang Belum Terungkap di Kasus Brigadir RAT: Motif hingga Sosok Pengusaha yang Dikawal

Megapolitan
Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Rute Transjakarta 8N Kebayoran - Petamburan via Asia Afrika

Megapolitan
Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Ahok Beberkan Solusi Penanganan Macet Jakarta, Berharap Direalisasikan Gubernur DKI

Megapolitan
DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Terancam 12 Tahun Penjara akibat Sebar Foto dan Video Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Pemprov DKI Jakarta Pertimbangkan Usul DPRD DKI soal Sekolah Gratis Negeri dan Swasta

Megapolitan
Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Komisi E DPRD DKI Desak Pemprov Wujudkan Sekolah Gratis Negeri dan Swasta, dari TK sampai SMA

Megapolitan
Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Inikah Akhir Perjalanan Rosmini, Ibu Pengemis yang Marah-marah?

Megapolitan
DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

DJ East Blake Serahkan Diri ke Polisi Usai Sebar Video dan Foto Mesum Mantan Kekasih

Megapolitan
Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Maju Mundurnya Ridwan Kamil untuk Pilkada DKI Jakarta...

Megapolitan
Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Misteri Mayat Wanita Dalam Koper Mulai Terkuak: Pelaku Rekan Kerja, Motif Ekonomi Jadi Alasan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke