Salin Artikel

Ketika Warga Jakarta Ngotot Berziarah Saat Anies Berlakukan Larangan Ziarah Kubur di Libur Lebaran...

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menerbitkan Seruan No. 5 Tahun 2021 Tentang Pengendalian Aktivitas Masyarakat dalam Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) Pada Masa Libur Idul Fitri 1442 H/ 2021.

Salah satu aturan yang tertuang adalah larangan ziarah kubur selama periode libur Lebaran, yakni mulai Rabu (12/5/2021) sampai Minggu (16/5/2021).

Anies pun memerintahkan agar taman pemakaman umum (TPU) di Jakarta ditutup selama peride larangan tersebut.

"Kegiatan ziarah kubur ditiadakan mulai tanggal 12 Mei sampai dengan hari Minggu 16 Mei. Seluruh pemakaman di Jabodetabek akan ditutup dari pengunjung untuk ziarah," kata Anies di Balai Kota, Senin (10/5/2021).

Meski Anies sudah melarang, sejumlah warga Jakarta rupanya tetap ngotot berziarah kubur di periode larangan.

Padahal, tradisi ziarah kubur di masa Lebaran itu sudah bisa dilaksanakan mulai Senin (17/5/2021).

TPU yang kondusif

Aktivitas ziarah kubur tak terlihat di TPU Menteng Pulo 2, Setiabudi, Jakarta Selatan, Rabu sore.

Pantauan Kompas.com, tak ada peziarah ataupun toko penjual bunga di sekitar pemakaman tersebut.

Hal yang sama juga terjadi di TPU Karet Tengsin, Jakarta Pusat.

Pintu masuk pemakaman itu ditutup. Ada spanduk pengumuman larangan ziarah yang telah terpasang.

Menurut juru parkir TPU Karet Tengsin, Erwin (27), ada warga yang mencoba masuk untuk berziarah.

"Ada yang mau datang naik motor, mobil pas lihat spanduk lalu enggak jadi. Ada yang sempat tanya kenapa tutup, dia baca aja,” ujar Erwin

Pemandangan serupa juga terjadi di TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat. Gerbang ditutup dan dijaga petugas keamanan.

Masuk saat penjagaan lengah

TPU Semper, Cilincing, Jakarta Utara, juga sepi dari peziarah pada Rabu.

Meski begitu, ada segelintir peziarah yang berhasil masuk dan melaksanakan kegiatan itu.

Seorang pria mengenakan helm, misalnya. Ia duduk di depan pusara bersama anak dan istrinya, memanjatkan doa.

Tak jauh dari mereka, ada sejumlah peziarah melakukan hal yang sama.

Pria itu mengaku, dirinya dapat masuk TPU ketika tak ada penjagaan.

"Enggak ada, saya masuk, masuk aja. Memang dibatasin, enggak boleh ziarah ramai-ramai, kalau dulu mah ramai banget," kata pria itu.

Manfaatkan celah masuk dari pemukiman warga

TPU Utan Jati, Kalideres, Jakarta Barat, juga ditutup bagi peziarah.

Akan tetapi, sejumlah warga berhasil masuk ke area pemakaman pada Kamis (13/5/2021).

Kasatpol PP Semanan, Salem Saragih, mengungkapkan, para peziarah memanfaatkan celah masuk dari sela-sela warung maupun permukiman warga.

"Ada jalan setapak di belakang kuburan, itu tidak ada pintu, dari rumah warga ada celah, dari warung sekitar TPU ada celah juga itu dimanfaatkan peziarah," ucap Salem.

Ia menambahkan, sekitar 35 warga kedapatan sedang berziarah di TPU Utan Jati.

Petugas lantas menghalau dan mengimbau para peziarah tersebut untuk meninggalkan pemakaman.

Peziarah jebol TPU Tegal Alur

Puluhan peziarah berhasil menjebol gerbang TPU Tegal Alur, Kalideres, Jakarta Barat, Jumat (14/5/2021).

Gerbang itu dibuka paksa oleh warga yang kesal karena dilarang untuk berziarah.

Aksi tersebut terekam video dan beredar di media sosial.

Setelah gerbang terbuka, sejumlah warga tampak mengarahkan antrean pemotor untuk masuk.

"Masuk, masuk!" teriak salah seorang warga.

Dari video tersebut, terlihat juga kondisi lalu lintas di depan TPU yang padat imbas membludaknya antrean pemotor yang hendak masuk ke areal TPU.

Gerbang tersebut pada akhirnya ditutup lagi. Petugas yang berjaga pun bertambah, termasuk adanya polisi yang langsung datang ke TPU Tegal Alur.

Meski demikian, sejumlah warga masih dapat masuk TPU lewat celah pemukiman warga.

Kasatpol PP Jakarta Barat Tamo Sijabat menyatakan insiden terjadi lantaran jumlah peziarah yang datang dan memaksa untuk masuk ke TPU tak terbendung. Sementara, personel yang berjaga dalam jumlah terbatas.

"Udah maksimal itu anggota sebenarnya, tapi memang nggak kebendung," ujar Tamo.

Adu mulut dengan petugas

Sementara itu, rombongan berjumlah 20 orang memaksa masuk TPU Kampung Kandang, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Jumat.

Dilaporkan Tribun Jakarta, rombongan itu terdiri dari satu mobil dan tiga buah motor.

Di antara peziarah tersebut, ada yang terlecut emosinya dan protes ke petugas.

Sebab, mereka sempat melihat ada yang berziarah di TPU Kampung Kandang.

Petugas lantas menjelaskan bahwa pihaknya sempat kecolongan saat berjaga di makam itu.

Setelah perdebatan cukup lama, petugas akhirnya mengizinkan tiga orang mewakili rombongan itu untuk berziarah.

"Oke, tiga orang tapi enggak boleh lebih ya. Yang lain jangan turun tetap di dalam mobil," kata petugas di TPU Kampung Kandang.

Meski telah mencapai kesepakatan, rupanya lima orang yang akhirnya lolos masuk menuju pusara yang dituju.

(Reporter: Wahyu Aditryo Prodjo, Sonya Teresa Debora, Ira Gita Sembiring / Editor: Egidius Patnistik, Sandro Gatra, Diamanty Meiliana)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/15/08012541/ketika-warga-jakarta-ngotot-berziarah-saat-anies-berlakukan-larangan

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke