Salin Artikel

Fakta Pencurian dan Pemerkosaan Anak di Bekasi, Pelaku 5 Kali Beraksi hingga Pakai Narkoba

Peristiwa kejahatan itu terjadi di salah satu rumah kawasan Bintara, Kota Bekasi, Jawa Barat, Sabtu (15/5/2021).

Ketiga pelaku ditangkap dalam waktu berbeda. RP dan AH ditangkap lebih awal, sedangkan RTS ditangkap di kediaman saudaranya di Desa Nanggung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, Rabu (19/5/2021) malam.

Polisi mengungkapkan sejumlah fakta terkait aksi pencurian tersebut.

Kronologi

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, ketiga pelaku memiliki peran masing-masing dalam melakukan aksinya.

Aksi pencurian itu didalangi oleh RTS yang mengajak RP.

RTS diketahui merupakan tukang parkir atau 'Pak Ogah" yang biasa berada di jalan kawasan Bekasi.

Sedangkan AH berperan meminjamkan kendaraan kepada RTS dan RP, sekaligus penadah hasil curian.

RP menunggu di luar rumah korban saat RTS beraksi dengan memanjat pagar dan masuk melalui salah satu ventilasi rumah yang rusak.

"Sempat setengah jam melihat korban sedang bermain ponsel di ruang keluarga, sehingga timbul niat jahat dari pada si pelaku untuk melakukan pemerkosaan," kata Yusri di Polda Metro Jaya, Kamis (20/5/2021).

Setelah melakukan pemerkosaan, RTS kemudian mengambil ponsel yang sebelumnya digunakan korban di ruang tamu.

RTS juga sempat mengambil satu ponsel lain yang terletak di bawah meja televisi rumah korban sebelum akhirnya melarikan diri.

"Sempat mengambil satu ponsel lagi yang ditemukan di bawah televisi di rumah tersebut. Dari situ kemudian yang bersangkutan melarikan diri," kata Yusri

Sudah 5 kali mencuri

Subdit 4 Jatanras Ditreskrumum Polda Metro Jaya menangkap seluruh pelaku kurang dari seminggu setelah kejadian.

Semua pelaku diperiksa. Hasilnya diketahui mereka sebelumnya sudah empat kali melakukan pencurian di berbagai lokasi.

"Sudah lima kali melakukan pencurian, tetapi baru kali ini yang tertangkap," ujar Yusri.

Yusri mengatakan, para pelaku tidak melakukan pemerkosaan saat beraksi sebelumnya.

Mereka disebut hanya mencuri barang-barang seperti air conditioner (AC) atau besi-besi bekas di rumah yang ditinggal pemiliknya.

"Lima kali ini bukan semua disertai dengan pemerkosaan. Yang disertai dengan pemerkosaan untuk kasus yang ini saja," kata Yusri.

Hingga kini, polisi masih mendalami keterangan tersangka guna mengembangkan empat aksi pencurian yang diakui kepada penyidik dalam pemeriksaan.

"Ini masih terus kami akan dalami lagi, karena baru malam tadi (ditangkap). Apakah berkembang ke tempat lain masih kami dalami," ucap Yusri.

Buat beli sabu

Yusri berujar, hasil penjualan barang curian yang pernah dilakukan sebelumnya diakui para pelaku untuk digunakan membeli narkotika.

"Setiap pencurian yang dilakukan para tersangka, mereka gunakan untuk bersenang-senang, (membeli) narkotika," ucap Yusri.

Bahkan, kata Yusri, para pelaku saat dites urine setelah dilakukan penangkapan terbukti positif amfetamin dan metafetamin.

"Seluruh tersangka ini positif dengan amfetamin dan metafetamin. Jadi dia gunakan (hasil pencurian) untuk beli sabu-sabu," kata Yusri.

Lampiaskan nafsu

Selain modus pencurian, polisi juga mengungkapkan motif aktor utama, RTS yang melakukan pemerkosaan terhadap anak perempuan.

RTS sempat berdiam di dalam rumah yang disatroni selama sekitar 30 menit untuk melihat situasi.

Dalam kesempatan itu, RTS juga memandangi korban yang sedang bermain ponsel di ruang tamu rumah.

Dari situ niat RTS memperkosa korban muncul. Dia mengaku melakukan aksi bejat tersebut karena hawa nafsu yang muncul setelah lama bercerai dengan sang istri.

"Itu motifnya karena (pelaku) sempat melihat korban bermain ponsel di ruang keluarga. Kemudian timbul niat, karena bersangkutan pernah berkeluarga, kemudian bercerai," ujar Yusri.

RTS kemudian melakukan penyekapan terhadap korban disertai ancaman pembunuhan jika melakukan perlawanan atau berteriak.

"Saat yang bersangkutan melampiaskan nafsunya dengan mengeluarkan ancaman akan membunuh jika korban berteriak," papar Yusri.

Kini, Polisi bersama psikolog dan lembaga perlindungan anak melakukan konseling terhadap korban guna memulihkan kondisi setelah kejadian itu.

"Sudah saya sampaikan kita akan koordinasi dengan unit PPA. Kita lakukan konseling untuk memberikan trauma healing dan tim psikolog," kata Yusri.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/05/21/08291001/fakta-pencurian-dan-pemerkosaan-anak-di-bekasi-pelaku-5-kali-beraksi

Terkini Lainnya

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Keluarga Tolak Otopsi Jenazah Brigadir RAT yang Bunuh Diri di Mampang

Megapolitan
Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Pemilik Rumah Tempat Brigadir RAT Bunuh Diri Minta Publik Tak Berasumsi

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Jenazah Brigadir RAT Telah Dibawa Pihak Keluarga dari RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Proyek LRT Jakarta Rute Velodrome-Manggarai Masuk Tahap Pemasangan Girder

Megapolitan
Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Polisi Sebut Brigadir RAT Bunuh Diri di Mampang saat Sedang Cuti

Megapolitan
Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Pemprov DKI Siapkan Stok Blanko KTP untuk Pemilih Pemula Pilgub 2024

Megapolitan
Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Sebelum Tewas, Brigadir RAT Sepekan Tinggal di Jakarta

Megapolitan
Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Partisipasi Pemilih di Jakarta pada Pemilu 2024 Turun Dibandingkan 2019

Megapolitan
Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Pemerintah DKJ Punya Wewenang Batasi Kendaraan Pribadi di Jakarta, DPRD Minta Dilibatkan

Megapolitan
Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Dua Begal di Depok Lakukan Aksinya di Tiga Tempat dalam Sehari

Megapolitan
Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Unggah Foto Gelas Starbucks Tutupi Kabah Saat Umrah, Zita Anjani: Saya Berniat Mancing Obrolan...

Megapolitan
Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Jenazah Brigadir RAT Belum Diotopsi, Polisi Tunggu Keputusan Keluarga

Megapolitan
Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Keluarga Brigadir RAT yang Meninggal Bunuh Diri Tiba di RS Polri Kramat Jati

Megapolitan
Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Dua Begal yang Bacok Korban di Depok Incar Anak Sekolah

Megapolitan
Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Pemprov DKI Disarankan Ambil Alih Pengelolaan JIS, TIM, dan Velodrome dari Jakpro

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke