Salin Artikel

Kasus Covid-19 Melonjak Drastis, Dinkes Depok: Puskesmas Keteteran

Padalah, puskesmas sebagai ujung tombak kesehatan masyarakat yang paling dekat dengan warga.

"Puskesmas kan memang tenaganya tidak banyak dan juga banyak yang kena, terpapar, kan mereka manusia juga, bisa terpapar (Covid-19)," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada Kompas.com, Kamis (24/6/2021).

"Ketika dia terpapar kan ada pengurangan tenaga yang melaksanakan tugas, sedangkan tugasnya semakin meningkat. Jadi memang agak keteteran," kata dia.

Ia mengungkapkan, tenaga-tenaga yang terbatas di setiap puskesmas juga harus dibagi lagi untuk menangani poli infeksius, poli noninfeksius, dan mereka yang bertugas melakukan program-program lain, termasuk di antaranya menangani ibu hamil.

Untuk menangani Covid-19 saja, petugas puskesmas harus semakin banyak melakukan swab antigen dan PCR serta melakukan pelacakan kontak erat (tracing) terhadap warga.

Ditambah lagi, mereka juga mesti mengurusi tetek bengek vaksinasi yang sedang digencarkan, juga mencari rumah sakit rujukan bagi pasien yang bergejala berat, padahal rumah sakit penuh di mana-mana.

Selain itu, jangan lupakan bahwa nasib warga yang isolasi mandiri pun ada di tangan puskesmas.

Masing-masing tenaga puskesmas bertanggung jawab memantau puluhan hingga ratusan warga positif Covid-19 di satu kelurahan atau beberapa RW sekaligus.

Masalahnya, kasus Covid-19 naik dengan pesat belakangan ini. Sepekan terakhir, ada 3.134 kasus baru Covid-19, rekor sepanjang pandemi.

Itu berarti, jumlah warga yang harus dipantau dalam isolasi mandiri juga semakin banyak, sedangkan tenaga puskesmas justru tak bertambah, atau malah mungkin berkurang karena ada yang positif Covid-19.

"Memantau via telepon saja perlu waktu juga, karena satu per satu ditanyain, bagaimana, bagaimana, lalu dicatat. Jadi, kerja memantau saja butuh waktu juga," tutur Novarita.

Karena keadaan ini, lanjut Novarita, Pemerintah Kota Depok berencana membuka rekrutmen relawan untuk membantu kerja puskesmas.

Pasalnya, kasus Covid-19 diprediksi masih akan terus meningkat dengan cepat dalam beberapa waktu ke depan.

Saat ini, Depok baru memiliki 38 puskesmas dari total 63 kelurahan.

"Kapannya belum tahu. Baru dibahas anggarannya," tutup Novarita.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/06/24/16455521/kasus-covid-19-melonjak-drastis-dinkes-depok-puskesmas-keteteran

Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke