Salin Artikel

Emosi Ada Penyekatan PPKM Darurat, Pengendara Ini Diamankan Setelah Geber Motor

Sejumlah petugas dari berbagai instansi melakukan penyekatan dalam pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) darurat.

Panit Pos Penyekatan Lampiri Ipda Sarwono mengatakan, pengendara motor itu dari arah Bekasi hendak menuju Tanah Abang, Jakarta Pusat.

"Pertama-tama dia itu menggeber-geber motor, dihentikan sama petugas, setelah diperiksa ternyata dia tidak mempunyai SIM. STNK juga dalam keadaan mati," kata Sarwono, lewat rekaman suara yang diterima Kompas.com.

Sarwono menyebutkan, pengendara motor itu menggeber suara knalpot karena emosi.

"Setelah kami tanya, dia itu meluapkan emosi karena penyekatan, kelelahan dan juga dia mencoba menerobos," tutur Sarwono.

Sarwono menambahkan, motor yang digunakan tidak memiliki knalpot standar. Spion juga tidak terpasang.

Pengendara motor kemudian dijerat dua pasal, yakni Pasal 281 dan 288 ayat 1 UU Lalu Lintas.

"Motor ditahan, nanti diambil setelah sidang. Dengan syarat juga bawa kenalpot yang asli," kata Sarwono.

Macet di pos penyekatan Kalimalang

Arus lalu lintas di Jalan Raya Kalimalang, tepatnya di kawasan Sumber Artha yang merupakan pos penyekatan terpantau macet parah, Senin pagi.

Pantauan ANTARA di lokasi, pada pukul 09.00 WIB, antrean kendaraan mencapai sekitar satu kilometer menjelang pos penyekatan.

Petugas gabungan dari TNI, Polri, Dishub, hingga Satpol PP memutar balik kendaraan dari Jakarta yang menuju ke arah Bekasi.

Sejumlah pengendara kendaraan bermotor roda dua dan roda empat yang tak dapat melintas terpaksa berputar arah hingga menimbulkan kemacetan yang cukup panjang.

Tampak sejumlah pengendara berusaha untuk dapat melewati pos penyekatan dengan berbicara kepada petugas kepolisian yang berjaga.

Pangdam Jaya Mayjen TNI Mulyo Aji menyebut, banyak perusahaan yang belum mematuhi peraturan karena masih mengharuskan pekerjanya masuk kantor selama PPKM  darurat.

Hal itu menimbulkan masalah lalu lintas di sejumlah akses masuk Jakarta. Kemacetan parah terjadi di titik penyekatan.

"Mereka (para pekerja) memaksakan masuk karena perintah dari pimpinannya untuk masuk. Nah ini yang jadi masalah," kata Mulyo Aji ketika meninjau pos penyekatan di TL Lampiri.

Mulyo Aji menegaskan bahwa jajarannya hanya menegakkan aturan PPKM Darurat dengan mengurangi mobilitas masyarakat.

"Ini sebetulnya kita berusaha untuk mengurangi masyarakat yang ada di Jakarta. Sehingga tidak lagi terjadi kemarin dibilang, Jakarta banyak yang terkena penyakit. Itu memang di bawahnya tidak tertib," ucap Mulyo Aji.

Dalam PPKM darurat, pemerintah mewajibkan 100 persen work from home untuk sektor non-esensial.

Untuk sektor esensial, diberlakukan maksimal 50 persen work from office dengan protokol kesehatan ketat.

Sedangkan untuk sektor kritikal diperbolehkan 100 persen work from office dengan protokol kesehatan ketat.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/05/14383451/emosi-ada-penyekatan-ppkm-darurat-pengendara-ini-diamankan-setelah-geber

Terkini Lainnya

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Beberapa Warga Tanah Tinggi Terpaksa Jual Rumah karena Kebutuhan Ekonomi, Kini Tinggal di Pinggir Jalan

Megapolitan
Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Polisi Tewas dengan Luka Tembak di Kepala, Kapolres Jaksel Sebut karena Bunuh Diri

Megapolitan
Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Polisi Dalami Dugaan Perempuan Dalam Koper di Bekasi Tewas karena Dibunuh

Megapolitan
Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Bursa Pilkada DKI 2024, Golkar: Ridwan Kamil Sudah Diplot buat Jabar

Megapolitan
Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Prioritaskan Kader Internal, Golkar Belum Jaring Nama-nama untuk Cagub DKI

Megapolitan
Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Korban Kebakaran di Depok Ditemukan Terkapar di Atas Meja Kompor

Megapolitan
Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Kebakaran Agen Gas dan Air di Cinere Depok, Diduga akibat Kebocoran Selang Tabung Elpiji

Megapolitan
Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Polisi Temukan Orangtua Mayat Bayi yang Terbungkus Plastik di Tanah Abang

Megapolitan
PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

PJLP Temukan Mayat Bayi Terbungkus Plastik Saat Bersihkan Sampah di KBB Tanah Abang

Megapolitan
Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Terdengar Ledakan Saat Agen Gas dan Air di Cinere Kebakaran

Megapolitan
Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Perbaikan Pintu Bendung Katulampa yang Jebol Diperkirakan Selesai Satu Pekan

Megapolitan
Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Dituduh Punya Senjata Api Ilegal, Warga Sumut Melapor ke Komnas HAM

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Pemprov DKI Bakal Gratiskan Biaya Ubah Domisili Kendaraan Warga Terdampak Penonaktifan NIK

Megapolitan
Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan 'Open BO'

Amarah Pembunuh Wanita di Pulau Pari, Cekik Korban hingga Tewas karena Kesal Diminta Biaya Tambahan "Open BO"

Megapolitan
Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Akses Jalan Jembatan Bendung Katulampa Akan Ditutup Selama Perbaikan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke