Salin Artikel

Bantu Warga Terdampak Covid-19, Dompet Dhuafa Salurkan 168 Karung Beras di 8 Titik

KOMPAS.com – Kepala Disaster Management Center (DMC) Dompet Dhuafa Haryo Mojopahit bersyukur pihaknya bisa mempertemukan niat baik donatur dengan masyarakat yang sedang dilanda musibah akibat pandemi Covid-19.

Lewat bantuan para donator, Dompet Dhuafa menyalurkan bantuan 168 karung beras kepada warga dhuafa yang terdampak Covid-19 di wilayah Jakarta-Bogor-Depok-Tangerang-Bekasi (Jabodetabek), Selasa malam (6/7/2021).

Bantuan tersebut kemudian disalurkan ke delapan titik, yakni empat titik di Bogor, dua di Tangerang Selatan, serta Jakarta Utara dan Jakarta Pusat masing-masing satu.

Sejumlah karung beras diangkat ke dalam armada DMC Dompet Dhuafa di Ciputat Timur, Tangerang Selatan.

Kemudian masing-masing armada menuju titik pendistribusian yang lengkap dengan protokol kesehatan.

“Semoga semakin banyak pihak yang tersentuh melalui kebaikan ini," jelas Haryo dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com.

Untuk distribusi di Jakarta Pusat, bantuan diserahkan ke Taman Asuhan Aisyiyah di Menteng, sedangkan distribusi di Jakarta Utara diserahkan ke Rumah Yatim Laskar Langit di Penjaringan.

Distribusi dilakukan dengan memperhatikan protokol kesehatan, yakni masing-masing tempat akan menyalurkan ke rumah penerima manfaat langsung, sehingga mampu menghindari kerumunan.

Ketua Panti Asuhan Aisyiyah Grace mengatakan, pihaknya terkadang khawatir mengingat wilayahnya cukup ramai.

"Makanya kegiatan di panti kami berhentikan sementara demi mengurangi pergerakan baik anak-anak atau pengajar," jelasnya.

Salah satu anak didik dari Taman Asuhan Aisyiyah Andrea (10) tak bisa membendung keceriaannya mendapatkan sekantong beras dari donatur Dompet Dhuafa.

Meski pandemi Covid-19 belum usai sehingga kegiatan belajar mengajar di sekolah dan di panti berhenti, dia tetap berharap untuk bisa belajar kembali secepatnya.

Sebab, Andrea ingin menjadi dokter ketika sudah besar nanti agar bisa membantu orang-orang sakit seperti sekarang ini.

"Aku mau jadi dokter kakak. Supaya bisa sembuhin teman-teman aku yang sakit," terangnya.

Anak didik lainnya Yusuf (12) berharap pandemi ini cepat berakhir supaya dia bisa mengejar cita-citanya menjadi personel Tentara Nasional Indonesia (TNI). Lewat profesi ini, dia berharap bisa melindungi orang-orang dari bahaya apa pun.

"Agar bisa melindungi keluarga dan teman-teman," ujar Yusuf.

Dalam penanganan Covid-19, Dompet Dhuafa membuka Crisis Center Covid-19 yang terdiri dari program layanan ambulan Covid-19, layanan isolasi mandiri berupa obat dan pemantauan berkala, support oksigen, Rumah Sakit lapangan Covid-19, layanan pemulasaran jenazah, layanan psikososial dan religi, layanan dapur umum, serta Food for Dhuafa.

Untuk masyarakat yang ingin mengajukan permohonan bantuan dapat menghubungi nomor hotline 08111617101 (hanya WhatsApp). Masyarakat bisa memilih program mana yang ingin disalurkan beserta titik lokasinya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/07/07/12545931/bantu-warga-terdampak-covid-19-dompet-dhuafa-salurkan-168-karung-beras-di

Terkini Lainnya

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran Mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke