Salin Artikel

Saat Bogor Kembali Dipenuhi Wisatawan yang Jenuh dengan Pembatasan

JAKARTA, KOMPAS.com - Kota Bogor yang selama ini menjadi destinasi wisata favorit warga Jakarta kembali bergeliat usai pemerintah melakukan relaksasi seiring penurunan kasus Covid-19 di Ibu Kota dan sekitarnya.

Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kota Bogor mengatakan, saat ini jumlah tamu hotel dan restoran meningkat hingga 58 persen jika dibandingkan dengan periode pembatasan mobiitas yang ketat selama PPKM Level 4.

Saat ini, status PPKM di Jakarta dan sekitarnya, termasuk Bogor, telah turun ke Level 3. Dengan begitu, pergerakan warga menjadi lebih leluasa dari sebelumnya.

“Ketika ada relaksasi atau kelonggaran maka banyak masyarakat yang memanfaatkan kondisi itu untuk berlibur,” ujar Ketua PHRI Kota Bogor, Yuno Abeta Lahay, Senin (30/8/2021).

Untuk mencegah penularan Covid-19 di Kota Bogor, terutama sektor pariwisatanya, Yuno mengatakan bahwa para pekerja hotel dan restoran wajib menjalani vaksinasi Covid-19.

Setiap hotel di Kota Bogor juga sudah menyiapkan standar pelayanan sesuai dengan protokol kesehatan berdasarkan sertifikat Cleanliness, Health, Safety, dan Environment Sustainability (CHSE) yang dikeluarkan Kementerian Pariwisata.

Dengan status PPKM yang turun dari level 4 ke level 3, Pemerintah Kota Bogor kemudian mengeluarkan kebijakan relaksasi terhadap sejumlah sektor usaha.

Perubahan aturan yang terjadi antara lain mal kembali dibuka, ada rencana pembelajaran tatap muka (PTM) terbatas, tempat-tempat ibadah yang boleh dipergunakan kembali, hingga diizinkannya restoran untuk dine-in (makan di tempat).

Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto menyebutkan, sejumlah relaksasi atauran tersebut dilakukan untuk menggairahkan kembali sektor perekonomian yang sempat terpuruk.

"Relaksasi ini sangat dibutuhkan terlebih jika melihat data dan angka-angka perkembangan Covid-19 yang sudah cukup membaik," ungkap Bima.


Kemacetan parah di Puncak, ganjil genap diberlakukan

Relaksasi kebijakan pembatasan mobilitas juga mengakibatkan arus perjalanan meningkat ke arah Puncak, Kabupaten Bogor.

Kemacetan parah hingga puluhan kilometer bahkan terpantau di jalur Puncak pada akhir pekan lalu.

Untuk mengantisipasi agar kejadian serupa tidak terulang, Bupati Bogor Ade Yasin mengatakan bahwa Pemkab Bogor akan segera menerapkan kebijakan ganjil genap di sepanjang jalur Puncak tersebut.

"Kita sepakat akan berlakukan sistem ganjil genap di akhir pekan. Namun sementara kita lakukan uji coba dulu sambil kita lakukan sosialisasi kepada masyarakat," ujarnya.

Uji coba ini rencananya dilakukan selama dua pekan, yakni setiap weekend atau hari Jumat, Sabtu dan Minggu.

"Kalau memang hasilnya mengarah kepada kebaikan, tentunya akan kita buat payung hukumnya,” papar Ade, seperti dilansir Warta Kota.

(Kompas.com, Kontributor Bogor, Ramdhan Triyadi Bempah/ Wartakotalive.com, Hironimus Rama)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/08/31/05300021/saat-bogor-kembali-dipenuhi-wisatawan-yang-jenuh-dengan-pembatasan

Terkini Lainnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

PPDB SMP Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur, dan Jadwalnya

Megapolitan
Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Gudang Ekspedisi di Bogor Disebut Mirip Kelab Malam, Setel Musik Kencang hingga Diprotes Warga

Megapolitan
PPDB 'Online', Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

PPDB "Online", Disdik DKI Jamin Tak Ada Celah bagi Oknum Jual Beli Kursi Sekolah

Megapolitan
Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma 'Settingan'

Selebgram Zoe Levana Bantah Tudingan Terjebak di Jalur Transjakarta Cuma "Settingan"

Megapolitan
Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Kasus DBD di Tangerang Selatan Meningkat, Paling Banyak di Pamulang

Megapolitan
'Flashback' Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

"Flashback" Awal Kasus Pembunuhan Noven di Bogor, Korban Ditusuk Pria yang Diduga karena Dendam

Megapolitan
Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Ketua Kelompok Tani KSB Dibebaskan Polisi Usai Warga Tinggalkan Rusun

Megapolitan
Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Polda Metro: Dua Oknum Polisi yang Tipu Petani di Subang Sudah Dipecat

Megapolitan
Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Pasar Jambu Dua Bogor Akan Beroperasi Kembali Akhir Juli 2024

Megapolitan
PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

PPDB SD Jakarta 2024: Kuota, Seleksi, Jalur dan Jadwalnya

Megapolitan
Larang Bisnis 'Numpang' KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Larang Bisnis "Numpang" KK Dalam Pendaftaran PPDB, Disdik DKI: Kalau Ada, Laporkan!

Megapolitan
Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Anak-anak Rawan Jadi Korban Kekerasan Seksual, Komnas PA: Edukasi Anak sejak Dini Cara Minta Tolong

Megapolitan
Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Ditipu Oknum Polisi, Petani di Subang Bayar Rp 598 Juta agar Anaknya Jadi Polwan

Megapolitan
Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Polisi Periksa Selebgram Zoe Levana Terkait Terobos Jalur Transjakarta

Megapolitan
Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Polisi Temukan Markas Gangster yang Bacok Remaja di Depok

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke