Salin Artikel

Korban Pelecehan di KPI Sempat Mengadu ke Atasan Sambil Menangis, Ini Respons Komisioner KPI

Pasalnya, kasus tersebut diduga telah berlangsung lama dan diketahui oleh atasan yang bersangkutan di KPI. Namun, ia tidak mendapatkan penyelesaian yang adil.

Selain itu, korban berinisial MS juga mengaku sudah dua kali melapor ke polisi tentang kekerasan seksual dan perundungan yang ia alami selama bertahun-tahun bekerja di institusi tersebut.

Hanya saja, laporan demi laporan yang ia buat tidak pernah mendapat tanggapan serius dari pihak penegak hukum.

Kali ini, MS mencoba mencari keadilan dengan cara lain. Ia mengungkapkan, perundungan dan kekerasan yang dialami melalui media sosial.

Seketika, kasus tersebut menjadi perbincangan dan pihak-pihak yang seharusnya bertanggung jawab kini mendapat kritikan tajam dari masyarakat.

Pengacara korban, Mualimin Wadah, mengatakan bahwa MS membuat surat terbuka kepada Presiden, Kapolri, dan pejabat tinggi lainnya atas arahan dirinya. Unggahan mengenai surat tersebut yang kemudian viral.

“Jadi memang bukan MS langsung yang menuliskan, tapi berdasarkan keterangan dan persetujuan dia,” tegas Mualimin, Kamis (2/9/2021).

Mengadu ke atasan sambil menangis

Di dalam surat tersebut, MS bercerita bahwa sepanjang 2012 hingga 2014, ia dirundung oleh sejumlah rekan kerja senior di KPI.

Puncaknya terjadi pada 2015 ketika beberapa rekan kerjanya menelanjangi, memiting, dan melecehkan dirinya dengan cara “mencoret-coret buah zakar saya memakai spidol”.

Kejadian itu, ujar MS, membuat dirinya trauma dan kehilangan kestabilan emosi.

Ini berdampak buruk terhadap kesehatan mental dan fisiknya. MS mengaku sering berteriak ketika ingat kejadian tersebut dan pada tahun 2016, MS sering jatuh sakit karena siksaan batin yang ia alami.

Tahun-tahun selanjutnya, MS mengunjungi psikiater dan psikolog yang mendiagnosis dirinya menderita post traumatic stress disorder (PTSD).

“Akhirnya saya mengadukan para pelaku ke atasan sambil menangis. Saya ceritakan semua pelecehan dan penindasan yang saya alami. Pengaduan ini berbuah dengan dipindahkannya saya ke ruangan lain yang dianggap ditempati oleh orang-orang yang lembut dan tak kasar”.

Namun, penyelesaian seperti ini ternyata makin berdampak buruk terhadap hubungan MS dengan rekan kerja yang sering merundungnya. Ia semakin disudutkan dan dicibir sebagai “manusia lemah dan si pengadu”.

Solusi yang diberikan oleh atasan MS di KPI disayangkan oleh banyak pihak. Seharusnya, pelaku dihukum dan diberi efek jera agar tidak mengulangi perundungan lagi.

Tanggapan komisioner KPI

Komisioner KPI Nuning Rodiyah mengaku memang pernah menerima laporan mengenai ketidaknyamanan kerja yang dirasakan MS.

Laporan ini MS sampaikan secara pribadi kepada Nuning pada 2019.

"Yang bersangkutan masuk ke ruangan saya, menanyakan kalau bisa dipindah ke divisi lain," tutur Nuning.

Merespons permintaan MS itu, Nuning menjawab, ada mekanisme yang harus dilalui pegawai untuk pindah ke divisi lain. Korban bisa pindah divisi lain jika ada formasi yang kosong dan mengikuti seleksi formasi tersebut.

Namun, Nuning mengeklaim, saat itu MS sama sekali tak menyinggung soal pelecehan seksual dan perundungan yang dialaminya.

"Yang bersangkutan hanya menyampaikan itu, tidak ada diskusi langsung. Bagi saya, tidak kemudian harus banyak ngerumpi, maka kemudian bertanya pertanyaan-pertanyaan soal substansi pekerjaan," kata Nuning.

Nuning mengaku baru mengetahui terkait dugaan pelecehan seksual yang dialami MS pada Rabu (1/9/2021) siang, saat surat terbuka MS beredar luas.

"Rabu siang saya baru terima itu dan kemudian dikonfirmasi oleh teman-teman, dikonfirmasi oleh beberapa kolega, dan itu baru kita ketahui," kata Nuning.

Nuning memastikan bahwa pihaknya sudah membentuk tim investigasi internal untuk mengusut kasus ini. KPI juga sudah mendampingi korban untuk membuat laporan ke kepolisian.

(Penulis : Ihsanuddin/ Editor : Sandro Gatra)

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/03/10343551/korban-pelecehan-di-kpi-sempat-mengadu-ke-atasan-sambil-menangis-ini

Terkini Lainnya

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Pengelola Bantah Adanya Praktik Jual Beli di Rusunawa Muara Baru Jakarta Utara

Megapolitan
Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Gangster Bawa Senjata Kelillingi Tanjung Duren, Polisi Pastikan Tak Ada Korban

Megapolitan
Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Polisi Tutup Kasus Brigadir RAT, Sebut Kematian Disebabkan Bunuh Diri

Megapolitan
Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Suramnya Kondisi RTH Tubagus Angke, Diduga Jadi Tempat Prostitusi dan Banyak Sampah Alat Kontrasepsi Berserakan

Megapolitan
Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Polda Sulut Benarkan Brigadir RAT Jadi Ajudan Pengusaha di Jakarta, tetapi Tak Izin Pimpinan

Megapolitan
Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Mantan Karyawan Gelapkan Uang Resto Milik Hotman Paris untuk Bayar Utang Judi dan Beli Motor

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Pabrik Arang di Balekambang Baru Disegel, Warga Sudah Hirup Asap Pembakaran Arang Selama 15 Tahun

Megapolitan
Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Baru Kerja Sebulan, Eks Manajer Resto Milik Hotman Paris Gelapkan Uang Rp 172 Juta

Megapolitan
Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Sudah 4 Bulan Permukiman Cipayung Depok Banjir, Akses Jalan Bulak Barat-Pasir Putih Terputus

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Pemprov DKI Diminta Segera Bangun RDF Plant Baru di Rorotan dan Pegadungan

Megapolitan
Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Terima 256 Aduan Soal THR Lebaran 2024, Pemprov DKI Beri Tenggat Perusahaan hingga Akhir Tahun Ini

Megapolitan
Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Banjir di Permukiman Depok Tak Surut 4 Bulan, Ketua RT Duga karena Tumpukan Sampah Tak Ditangani

Megapolitan
Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Ulah Pengemudi Mobil Dinas Polri di Depok: Tabrak Motor lalu Kabur, Berujung Dibawa Satlantas

Megapolitan
Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Pabrik Arang di Balekambang Beroperasi Tengah Malam, Bikin Warga Terbangun Gara-gara Asap

Megapolitan
Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Eks Manajer Resto Ramen Hotmen Milik Hotman Paris Ditangkap Usai Gelapkan Uang Perusahaan Rp 172 Juta

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke