Salin Artikel

Demo di Gedung KPK, BEM SI Sebut Polisi Represif hingga Jokowi Lepas Tanggung Jawab

Koordinator Isu Hukum dan Hak Asasi Manusia (HAM) BEM SI Zakky Musthofa Zuhad mengawali pernyataan dengan menyayangkan sikap aparat kepolisian yang tak memberikan ruang untuk menyampaikan tuntutan dan aspirasi di depan Gedung Merah Putih KPK.

“Yang kedua, menyayangkan sikap aparat kepolisian yang bertindak berlebihan atau represif, dibuktikan dengan beberapa kawan kami yang robek bajunya, kemudian beberapa terluka,” kata Zakky di depan aparat kepolisian.

Kemudian, BEM SI menyayangkan sikap pimpinan KPK yang tak menemui mahasiswa dan malah pergi ke Jambi.

Selain itu, mahasiswa kecewa terhadap sikap Presiden Joko Widodo yang telah berjanji saat kampanye, tetapi kemudian lepas tanggung jawab saat penyidik KPK yang diberhentikan membutuhkan keberpihakan presiden.

“Kami GASAK dan BEM Seluruh Indonesia akan siap kembali ke jalanan dalam waktu dekat dan dengan jumlah massa yang lebih besar,” tambah Zakky.

Kemudian, BEM SI mengajak seluruh elemen bergabung dan merapatkan barisan untuk menyampaikan tuntutan ke jalan.

Selain pernyataan sikap, BEM SI juga menyampaikan tuntutan mereka.

Pertama, BEM SI menuntut ketua KPK mencabut SK 652 tentang penonaktifan 75 pegawai KPK dan SK pemberhentian 57 pegawai KPK.

BEM SI mendesak Presiden Jokowi berpihak kepada penyidik KPK dengan mengangkat 57 pegawai KPK menjadi ASN.

“Ketiga, meminta pimpian KPK, terutama Pak Firli Bahuri, untuk kemudian turun dari jabatannya. Keempat, menuntut dan mendesak KPK untuk tetap menjaga semangat dan marwah dan semangat pemberantasan antikorupsi,” tambah Zakky.

Terakhir, BEM SI mendesak KPK segera menyelesaikan kasus-kasus besar yang sedang ditangani oleh pegawai KPK.

“Demikian pernyatan sikap. Semoga kita semua terus berjuang untuk kemudian mendapatkan cita-cita kita bersama dan Bapak Presiden sebagai pemegang kekuasan tertinggi bisa berpihak kepada kami dan pimpinan KPK bisa mundur dari jabatannya,” tambah Zakky.

Massa pedemo dari BEM SI kemudian membubarkan diri pada pukul 15.20 WIB. Pantauan Kompas.com, mahasiswa membubarkan diri dengan tertib.

Mahasiswa dari 20 kampus itu kemudian kembali ke kendaraannya masing-masing. Polisi pun menarik pasukan dari barikade depan.

Adapun aksi memprotes pemecatan pegawai KPK yang tak lolos tes wawasan kebangsaan (TWK) itu sempat memanas lantaran polisi dan mahasiswa saling dorong. Polisi pun membuat barikade untuk menghalau massa mahasiswa yang mencoba merangsek maju.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/09/27/17421751/demo-di-gedung-kpk-bem-si-sebut-polisi-represif-hingga-jokowi-lepas

Terkini Lainnya

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut di Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi di Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Harga Bawang Merah Melonjak, Pemprov DKI Bakal Gelar Pangan Murah

Megapolitan
Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Pemprov DKI Diminta Lindungi Pengusaha Warung Madura Terkait Adanya Permintaan Pembatasan Jam Operasional

Megapolitan
Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Kronologi Brigadir RAT Bunuh Diri Pakai Pistol di Dalam Alphard

Megapolitan
Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Polisi Pastikan Kasus Dugaan Pemerasan Firli Bahuri Masih Terus Berjalan

Megapolitan
Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Brigadir RAT Diduga Pakai Pistol HS-9 untuk Akhiri Hidupnya di Dalam Mobil

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke