Salin Artikel

Dishub DKI: Ganjil Genap di Jakarta Belum Akan Diperluas

JAKARTA, KOMPAS.com - Dinas Perhubungan DKI Jakarta menyebut bahwa perluasan kebijakan ganjil genap ke 25 ruas jalan belum akan diterapkan dalam waktu dekat.

"Belum. Kami bersama Polda Metro Jaya dan Kodam Jaya terus melakukan evaluasi terhadap penerapan ganjil genap di tengah-tengah pelaksanaan PPKM level 1," ucap Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta, Syafrin Liputo, kepada wartawan pada Selasa (23/11/2021).

Situasi dan kondisi saat ini disebut belum membutuhkan perluasan ganjil genap.

"Begitu memang situasi dan kondisi ternyata menunjukkan perlu dilakukan peningkatan jumlah ruas, tentu kami akan sepakati bersama tiga pilar: Pemprov DKI, kepolisian dan TNI," kata Syafrin.

Kepolisian mengeklaim bahwa penerapan ganjil genap di 13 ruas jalan di Jakarta cukup berhasil.

Menurut Kasubditgakkum Polda Metro Jaya AKBP Argo Wiyono, sejumlah parameter keberhasilan ganjil-genap menunjukkan indikasi positif.

"Kalau kita berbicara tentang ganjil genap sendiri, kita harus tahu apa esensi kita melakukan kebijakan ganjil-genap: tentunya untuk mereduksi kemacetan, membatasi mobilitas pergerakan keluar rumah selama pandemi," jelas Argo dalam webinar yang diselenggarakan Masyarakat Transportasi Indonesia (MTI), Kamis (4/11/2021).

Salah satu parameternya adalah, menurut Argo, kendaraan-kendaraan di 13 ruas jalan ini bisa melaju lebih cepat, sehingga memangkas waktu tempuh perjalanan.

"Dari 13 ruas jalan ini, kita melihat adanya penurunan waktu tempuh hingga 20 persen, kemudian menaikkan kecepatan hingga 30 persen," lanjutnya.

"Artinya, ini memang ada manfaatnya. Kemudian, emisi CO2 menurut hingga 20 persen dan volume lalu lintas juga menurun hingga 30 persen," ungkap Argo.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/11/23/20590391/dishub-dki-ganjil-genap-di-jakarta-belum-akan-diperluas

Terkini Lainnya

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

DLH DKI Angkut 83 Meter Kubik Sampah dari Pesisir Marunda Kepu

Megapolitan
Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Janggal, Brigadir RAT Bunuh Diri Saat Jadi Pengawal Bos Tambang, tapi Atasannya Tak Tahu

Megapolitan
8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

8 Pasien DBD Masih Dirawat di RSUD Tamansari, Mayoritas Anak-anak

Megapolitan
Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Pengelola Imbau Warga Tak Mudah Tergiur Tawaran Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

UPRS IV: Banyak Oknum yang Mengatasnamakan Pengelola dalam Praktik Jual Beli Rusunawa Muara Baru

Megapolitan
9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

9 Jam Berdarah: RM Dibunuh, Mayatnya Dimasukkan ke Koper lalu Dibuang ke Pinggir Jalan di Cikarang

Megapolitan
Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Seorang Remaja Tenggelam di Kali Ciliwung, Diduga Terseret Derasnya Arus

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Kamis 2 Mei 2024, dan Besok: Malam Ini Hujan Petir

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

[POPULER JABODETABEK] Mobil Terbakar di Tol Japek Arah Cawang | Pembunuh Wanita Dalam Koper di Bekasi Ditangkap

Megapolitan
Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Perjuangkan Peningkatan Upah Buruh, Lia dan Teman-temannya Rela ke Jakarta dari Cimahi

Megapolitan
Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Cerita Suratno, Buruh yang Khawatir Uang Pensiunnya Berkurang karena UU Cipta Kerja

Megapolitan
Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Pembunuh Perempuan Dalam Koper Tak Melawan Saat Ditangkap Polisi di Palembang

Megapolitan
Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Said Iqbal Minta Prabowo Hapus UU Cipta Kerja Klaster Ketenagakerjaan

Megapolitan
Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Pembunuh Wanita Dalam Koper Sempat Ajak Korban Masuk ke Kamar Hotel di Bandung

Megapolitan
Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Said Iqbal: Upah Buruh di Jakarta yang Ideal Rp 7 Juta Per Bulan

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke