Salin Artikel

Hanya Diberi Uang Kerahiman, Pedagang Korban Kebakaran Pasar Kalideres: Rp 2,5 Juta untuk Beli Apa?

JAKARTA, KOMPAS.com - Pedagang-pedagang Pasar Kalideres yang menjadi korban kebakaran pasar tersebut pada 24 Oktober 2021 mengaku hidup terlunta-lunta saat ini.

Pasalnya, tidak ada uang ganti rugi yang mereka peroleh imbas peristiwa itu.

Sementara itu, stok barang dagangan mereka sudah ludes dilalap api. Mereka kehabisan modal.

"Kerugian ada yang Rp 100 juta, 80 juga. Kebanyakan dagang pakaian: pakaian muslim, mukena, gamis, makanya nominalnya agak tinggi," ujar salah satu pedagang, Nurman, kepada wartawan pada Senin (6/12/2021).

"Para pedagang saat ini terlunta-lunta. Kadang mereka hanya nongkrong di pasar, tidak jualan sama sekali," tambahnya.

Nurman hari ini menjadi koordinator aksi unjuk rasa yang digelar para korban kebakaran Pasar Kalideres di Balai Kota dan DPRD DKI Jakarta.

Ia menceritakan, para pedagang saat itu menempati tempat penampungan sementara Pasar Kalideres, sedangkan gedung pasar yang lama akan direvitalisasi.

Lalu, kebakaran terjadi pada malam hari. Saat itu, menurutnya, para pedagang sudah tutup toko.

"Kita tidak tahu salah siapa, tapi instalasi listriknya tidak beres. Sudah pada tutup hari itu. Jadi ketika terjadi kebakaran, bukan salah pedagang. Dalam sekejap barang mereka habis," ungkap Nurman.

Nurman mengaku, PD Pasar Jaya hanya menawarkan uang kerahiman. Kisarannya Rp 2,5 juta-Rp 5 juta.

Padahal, belum ada laporan resmi dari kepolisian soal penyebab kebakaran, apakah benar-benar musibah atau ada unsur kelalaian pengelola.

Apa pun itu, besaran uang kerahiman itu tak sebanding dengan jumlah kerugian para pedagang.

Para pedagang mengharapkan ganti rugi dalam jumlah yang layak, semisal Rp 20 juta. Tak perlu kerugian mereka diganti 100 persen.

"Dengan uang kerahiman Rp 2,5 juta, kita dagang apa? Beli etalase pun mungkin hanya itu yang bisa terbeli," ujar Nurman.

"Saya pribadi irit-iritan saja. Ada yang (menyambung hidup dari) uang saudara, dari teman-teman. Kemarin ada yayasan teman saya datang memberi bantuan ke para korban sebesar Rp 10.550.000, tapi uang itu dibagi ke 27 orang," jelasnya.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/06/16185141/hanya-diberi-uang-kerahiman-pedagang-korban-kebakaran-pasar-kalideres-rp

Terkini Lainnya

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Kasus Kriminal di Depok Naik, dari Pencurian Guling hingga Bocah SMP Dibegal

Megapolitan
Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Pemprov DKI Bakal Bangun 2 SPKL Tahun Ini, Salah Satunya di Balai Kota

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Pedagang Pigura di Bekasi Bakal Jual 1.000 Pasang Foto Prabowo-Gibran

Megapolitan
Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Ketika Pemprov DKI Seolah Tak Percaya Ada Perkampungan Kumuh Dekat Istana Negara...

Megapolitan
Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Pedagang Pigura di Bekasi Patok Harga Foto Prabowo-Gibran mulai Rp 150.000

Megapolitan
Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Upaya PKS Lanjutkan Hegemoni Kemenangan 5 Periode Berturut-turut pada Pilkada Depok

Megapolitan
PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

PKS Bakal Gaet Suara Anak Muda untuk Bisa Menang Lagi pada Pilkada Depok 2024

Megapolitan
Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Golkar: Elektabilitas Bukan Jadi Indikator Utama untuk Pilih Cagub DKI

Megapolitan
Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Polisi Periksa 13 Saksi dalam Kasus Anggota Polisi yang Tembak Kepalanya Sendiri

Megapolitan
Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Nestapa Agus, Tak Dapat Bantuan Pemerintah dan Hanya Andalkan Uang Rp 100.000 untuk Hidup Sebulan

Megapolitan
Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Ogah Bayar Rp 5.000, Preman di Jatinegara Rusak Gerobak Tukang Bubur

Megapolitan
Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Kapolres Jaksel: Brigadir RAT Diduga Bunuh Diri karena Ada Masalah Pribadi

Megapolitan
Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Polisi: Mobil Alphard yang Digunakan Brigadir RAT Saat Bunuh Diri Milik Kerabatnya

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Sabtu 27 April 2024, dan Besok: Siang ini Hujan Ringan

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Warga yang 'Numpang' KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

[POPULER JABODETABEK] Warga yang "Numpang" KTP Jakarta Protes NIK-nya Dinonaktifkan | Polisi Sita Senpi dan Alat Seks dari Pria yang Cekoki Remaja hingga Tewas

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke