Salin Artikel

Amnesty Sebut Pembela HAM dalam Bahaya, Ledakan di Rumah Orangtua Veronica Koman Jadi Sorotan

JAKARTA, KOMPAS.com - Amnesty International Indonesia melalui Catatan Akhir Tahun 2021 mengungkapkan bahwa para pembela hak asasi manusia (HAM) merupakan kelompok yang "paling dalam bahaya".

Penyerangan terhadap orangtua dan keluarga aktivis HAM Papua Veronica Koman menjadi salah satu kasus yang disorot. 

"Kasus yang sangat memprihatinkan adalah serangan terhadap orangtua pengacara HAM Veronica Koman yang terjadi November," ujar Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid, dikutip dari siaran pers, Senin (13/11/2021).

Serangan pertama terjadi di rumah orangtua Veronica pada 7 November 2021 lalu.

Pelaku merupakan dua orang tak dikenal yang mengendarai sepeda motor dan melemparkan bahan berisi bahan peledak ke garasi rumah orangtua Veronica Koman di Jakarta Barat.

Sebelumnya, pada 24 Oktober 2021 juga muncul dua pengendara motor yang menggantungkan sebuah bungkusan di pagar rumah orangtua Veronica. Bungkusan tersebut dilaporkan terbakar setelah digantung.

Adapun Veronica Koman merupakan salah satu aktivis pembela HAM yang lebih banyak menyuarakan dan membela kasus-kasus diskriminasi dan intimidasi terhadap masyarakat Papua.

Maraknya serangan terhadap pembela HAM

Menurut Usman, kasus penyerangan rumah orangtua Veronica Koman merupakan salah satu dari 95 kasus serangan terhadap pembela HAM di Indonesia yang dicatat oleh Amnesty International Indonesia, dengan total korban 297 orang.

Bahkan, kata dia, sebanyak 55 kasus di antaranya diduga melibatkan aktor negara, seperti aparat kepolisian, TNI, serta pejabat pemerintah pusat dan daerah.

"Serangan-serangan ini datang dalam berbagai bentuk, mulai dari pelaporan ke polisi, ancaman dan intimidasi, kekerasan fisik, hingga pembunuhan," kata dia.

Oleh karena itu, Usman mendorong agar pemerintah memperbaiki komitmennya terhadap penegakan HAM.

Sebab, pembela HAM menjadi salah satu kelompok yang paling berada di dalam bahaya.

Serangan kepada mereka pun, kata dia, terus berlanjut baik secara luring maupun daring.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/13/14440981/amnesty-sebut-pembela-ham-dalam-bahaya-ledakan-di-rumah-orangtua-veronica

Terkini Lainnya

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Berkoordinasi dengan Polda Jabar, Polda Metro Jaya Bantu Buru 3 DPO Pembunuh Vina

Megapolitan
Pria di Kali Sodong Dibunuh 'Debt Collector' Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Pria di Kali Sodong Dibunuh "Debt Collector" Gadungan karena Tolak Serahkan Motor

Megapolitan
KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

KPU DKI Verifikasi Dokumen Dukungan Bacagub Independen Dharma Pongrekun hingga 29 Mei

Megapolitan
PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

PPK GBK Ungkap Riwayat Kepemilikan Tanah Tempat Berdirinya Hotel Sultan

Megapolitan
Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Perubahan Jadwal KRL, Transjakarta, MRT, dan LRT Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Epy Kusnandar Isap Ganja di Atas Pohon pada Waktu Subuh

Megapolitan
'Bullying' Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

"Bullying" Siswi SMP di Bogor Diduga karena Rebutan Cowok

Megapolitan
KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

KDRT dan Terlibat Kasus Penistaan Agama, Pejabat Kemenhub Dibebastugaskan

Megapolitan
Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Mayat di Kali Sodong Ternyata Korban Perampokan dan Pembunuhan, Polisi Tangkap Pelakunya

Megapolitan
Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Ini Rekayasa Lalu Lintas di Bundaran HI Saat Pencanangan HUT Ke-497 Jakarta pada 19 Mei

Megapolitan
Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Epy Kusnandar Direhabilitasi sedangkan Yogi Gamblez Ditahan, Ini Alasan Polisi

Megapolitan
Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Sidang Konflik Lahan, Hakim Periksa Langsung Objek Perkara di Hotel Sultan

Megapolitan
Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Dishub DKI Imbau Pengelola Minimarket Ajukan Izin Perparkiran

Megapolitan
Polres Bogor Buat Aplikasi 'SKCK Goes To School' untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Polres Bogor Buat Aplikasi "SKCK Goes To School" untuk Cegah Kenakalan Remaja, Apa Isinya?

Megapolitan
Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Depresi, Epy Kusnandar Tak Dihadirkan dalam Konferensi Pers Kasus Narkobanya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke