Salin Artikel

KALEIDOSKOP 2021: Pembunuhan Bermotif Asmara, Dokter Hamil Bakar Bengkel hingga Pria Dibakar Hidup-hidup

Beberapa kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi masalah asmara. Berikut deretan kasus pembunuhan bermotif asmara.

1. Bunuh pacah yang hamil di Cakung

Seorang pria berinisial AS membunuh kekasihnya, M, yang sedang hamil 4 bulan di kawasan Cakung, Jakarta Timur, pada Agustus 2021.

AS membunuh M dengan memukul perut dan mencekik lehernya. Dia membungkus jasad M dengan kardus, banner, dan tali serta memanfaatkan jasa mobil pikap yang dipesan secara online untuk membuangnya.

Kepada sopir mobil pikap, AS mengaku bahwa yang dititipkan untuk dibuang merupakan sampah.

Pada 10 Agustus 2021 pagi, jasad M ditemukan oleh warga di Jalan Raya Bekasi, Cakung Barat, Cakung, Jakarta Timur.

Polisi yang melakukan penyelidikan tak lama kemudian menangkap AS saat berupaya melarikan diri.

Belakangan diketahui, AS dan M merupakan perantau asal Pemalang, Jawa Tengah. Keduanya selama ini tinggal bersama di kawasan Jakarta Timur.

M diketahui bekerja sebagai perempuan yang melayani para pria hidung belang. AS yang mengantarkan M setiap kali bertemu 'tamu'.

Brigjen Yusri Yunus yang saat itu menjabat Kabid Humas Polda Metro Jaya mengatakan, saat menjalin hubungan dengan M, AS kerap berhubungan seksual, tapi juga punya tambatan hati lain.

AS berencana menikahi tambatan baru hatinya.

Persoalan itulah yang memicu AS menghabisi nyawa M karena khawatir mengganggu rencana pernikahan. Terlebih lagi M sedang mengandung anak dari AS.

"Bahwa tersangka ini memang sudah memiliki wanita dan sudah ada niatan untuk menikah. Namun, selama ini dia tinggal sama korban dan mengetahui sudah hamil sempat bulan," kata Yusri.

Atas perbuatannya, AS dijerat dengan Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana. Dia terancam hukuman maksimal pidana mati.

2. Terapis bekam dibunuh karena tolak cinta

Kasus pembunuhan juga terjadi di kawasan Kota Bekasi, Jawa Barat, pada awal Agustus 2021.

Pembunuhan itu terjadi karena rasa cinta tak memunculkan kebahagiaan, melainkan luka seperti disayat sembilu.

Pria berinisial MA alias R membunuh wanita yang disukainya, RS.

Kasus pembunuhan itu dilatarbelakangi asmara. MA yang mengutarakan cinta ditolak oleh RS.

"Masalah apa? Motifnya adalah karena tersangka ini suka dengan korban, bahkan sempat tercetus kalau tersangka ingin menikahi korban," kata Yusri.

RS kala itu menolak cinta MA karena mengetahui pelaku sudah berkeluarga. Korban juga telah memiliki kekasih dan mereka akan menikah dalam waktu dekat.

"Ini yang membuat si tersangka tidak terima hingga melakukan penganiayaan terhadap korban dan mengubur," kata Yusri.

Oleh MA, jasad korban dikubur setengah badan di lahan kosong kolong Tol Jatikarya, Kecamatan Jatisampurna, Bekasi.

Pada 6 Agustus 2021, jasad perempuan yang bekerja sebagai terapis bekam itu ditemukan oleh seorang yang sedang mengarit rumput.

Setelah mengidentifikasi jasad korban, polisi kemudian menangkap pelaku di kawasan Cilangkap, Tapos, Depok, Jawa Barat, 10 Agustus 2021.

Saat diperiksa penyidik, pelaku mengaku bahwa pembunuhan itu terjadi setelah dia menemani korban bekerja di kawasan Bogor, Jawa Barat.

Pelaku membawa korban menggunakan sepeda motor ke kolong Tol Jatikarya. Dia memukul dan menganiaya korban hingga tewas dan menguburkan jasadnya di sana.

"Kondisi sebenarnya menurut tersangka masih lemas saja, tapi hasil visum kami dapat memang meninggal karena mati lemas," ucap Yusri.

Akibat perbuatannya, pelaku dijerat Pasal 340 KUHP tentang pembunuhan berencana subsider Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan.

3. Dokter bakar bengkel keluarga pacar

Masih pada bulan yang sama, seorang wanita berinisial MA membakar bengkel milik keluarga kekasihnya, LE, yang diduga tidak bertanggung jawab atas kehamilannya.

Sepasang kekasih itu sebelumnya sempat cekcok di depan bengkel. Pertengkaran cukup panas hingga akhirnya keduanya berpisah.

Tak lama, bengkel yang berlokasi di kawasan ruko Cibodas, Kota Tangerang, Banten, hangus dibakar api, tepatnya pada 6 Agustus 2021 malam.

Kebakaran di bengkel memakan tiga korban jiwa, yakni LE dan kedua orangtuanya yang berinisial ED (63) dan LI (54). Ketiganya tewas di dalam bengkel.

Sementara itu, dua orang lainnya, ME (22) dan NA (21), berhasil menyelamatkan diri.

Perbuatan MA membakar usaha keluarga LE terbongkar setelah polisi menemukan barang mencurigakan saat olah TKP di lokasi kebakaran.

Ada beberapa kantong plastik kemasan berisi bensin di bengkel itu. Padahal, bengkel tersebut tidak menjual bensin eceran.

Polisi juga menemukan lima kantong plastik bensin di mobil MA. Kuat dugaan MA pelakunya.

"Di mobil (MA) ditemukan lima kantong plastik isi bensin,” ujar Kapolsek Jatiuwung Kompol Zazali Hariyono.

"Dugaannya memang betul itu (disengaja),” kata Zazali.

Pada 10 Agustus 2021, polisi resmi menetapkan MA yang berprofesi dokter itu sebagai tersangka.

MA diketahui membeli bensin sebanyak sembilan liter yang dibungkus ke dalam plastik. Empat kantong plastik di antaranya digunakan untuk membakar bengkel.

“Diduga empat liter yang digunakan (untuk membakar bengkel),” sambung Zazali.

MA pun ditangkap dan ditahan guna mempertanggungjawabkan perbuatannya.

4. Pria dibakar tetangga

Seorang pria berinisial R membakar hidup-hidup tetangganya, pria berinisial M, di Jalan Bangun Nusa Gang Mushola RT 003 RW 003, Cengkareng Timur, Jakarta Barat, 22 Maret 2021 malam.

Peristiwa itu terjadi ketika pelaku mengampiri korban yang saat itu baru pulang kerja sekitar pukul 23.00 WIB.

Pelaku kemudian menyiram korban dengan bensin dan mencari korek untuk menyulut api. Peristiwa itu terjadi begitu cepat hingga kobaran api melahap tubuh korban.

Korban saat itu sempat lari ke dalam rumah dan menceburkan diri ke dalam bak mandi untuk memadamkan api yang membakar tubuhnya.

Adapun pelaku saat itu langsung melarikan diri seusai melakukan aksinya.

Korban sempat dirawat di Rumah Sakit Cengkareng, Jakarta Barat, akibat luka bakar yang dialami. Namun, dua hari kemudian, korban dinyatakan meninggal dunia.

"Ada indikasi unsur perselingkuhan antara dua keluarga (korban dan pelaku) sehingga membuat marah pelaku dan melakukan pembakaran terhadap korban," kata Kapolres Jakarta Barat Kombes Ady Wibowo pada 31 Maret 2021.

Polisi akhirnya menangkap pelaku yang buron selama dua bulan. Pelaku ditangkap di Pandeglang, Banten, pada 29 Mei 2021.

Kasatreskrim Polres Jakarta Barat Kompol Joko Dwi Harsono mengatakan, selama dua buron, pelaku kerap berpindah-pindah tempat persembunyian.

"Ini yang cukup menyulitkan karena memang dia berpindah-pindah tempat, dia tahu bahwa kami melakukan pengejaran," kata Dwi.

Pelaku dijerat Pasal 355 dan Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan berat yang mengakibatkan orang meninggal dunia.

"Ancaman hukuman 15 tahun penjara," kata Dwi.

https://megapolitan.kompas.com/read/2021/12/26/12334321/kaleidoskop-2021-pembunuhan-bermotif-asmara-dokter-hamil-bakar-bengkel

Terkini Lainnya

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Geruduk Mahasiswa Berujung Petaka, 4 Warga di Tangsel Kini Jadi Tersangka

Megapolitan
PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

PKB Kota Bogor Andalkan Hasil Survei untuk Usung Kandidat di Pilkada 2024

Megapolitan
Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Prakiraan Cuaca Jakarta, Rabu 8 Mei 2024 dan Besok: Tengah Malam Nanti Berawan

Megapolitan
Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Hari Pertama Pendaftaran Cagub Independen, KPU DKI Belum Terima Berkas Masuk

Megapolitan
Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Keluarga Histeris Saat Tahu Putu Tewas di Tangan Senior STIP

Megapolitan
Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Sosok Taruna STIP yang Meninggal Dianiaya Senior, Dikenal Mudah Berteman dan Bisa Diandalkan

Megapolitan
Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Taruna Tingkat Satu STIP Disebut Wajib Panggil Kakak Tingkat dengan Sebutan “Nior”

Megapolitan
Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Pengakuan Eks Taruna STIP, Difitnah dan Dipukul Senior sampai Kancing Seragam Pecah

Megapolitan
Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Tanggapi Permintaan Maaf Pendeta Gilbert ke MUI, Ketum PITI Tetap Berkeberatan

Megapolitan
Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Cerita Eks Taruna STIP: Lika-liku Perpeloncoan Tingkat Satu yang Harus Siap Terima Pukulan dan Sabetan Senior

Megapolitan
Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Bacok Pemilik Warung Madura di Cipayung, Pelaku Sembunyikan Golok di Jaketnya

Megapolitan
Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Pura-pura Beli Es Batu, Seorang Pria Rampok Warung Madura dan Bacok Pemiliknya

Megapolitan
Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Tak Ada yang Janggal dari Berubahnya Pelat Mobil Dinas Polda Jabar Jadi Pelat Putih...

Megapolitan
[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai 'Diviralkan' Pemilik Warteg

[POPULER JABODETABEK] Mobil Dinas Polda Jabar Sebabkan Kecelakaan Beruntun di Tol MBZ | Apesnya Si Kribo Usai "Diviralkan" Pemilik Warteg

Megapolitan
Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Cara Naik Bus City Tour Transjakarta dan Harga Tiketnya

Megapolitan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke