JAKARTA, KOMPAS.com - Penularan virus corona varian Omicron di Jakarta terus meluas.
Sejak terdeteksi pertama kali pada 16 Desember 2021, kasus Omicron di Ibu Kota telah berkembang menjadi 498 kasus.
Meski demikian, Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti meminta masyarakat untuk tidak panik dalam menyikapi penyebaran Omicron ini.
Dia menyebut, kunci dari penanganan Omicron adalah kewaspadaan dan pengetatan protokol kesehatan.
"Untuk Omicron, poinnya tidak perlu panik, yang penting kita tetap waspada karena pandemi Covid-19 belum selesai," kata Widyastuti saat ditemui di Balai Kota, Selasa (11/1/2022) malam.
Widyastuti menuturkan, salah satu cara untuk mencegah risiko fatal terpapar Covid-19 adalah dengan cara vaksinasi.
Dia meminta agar masyarakat yang belum divaksin bisa segera melakukan vaksinasi Covid-19.
"Kalau ada yang belum vaksin silakan lakukan vaksinasi, kemudian protokol kesehatan tetap dijaga dan waspada," ucap dia.
Angka kasus Covid-19 varian Omicron di Jakarta per 11 Januari 2022 mencapai 498 kasus.
Dari 498 kasus tersebut, sebanyak 409 merupakan kasus impor dari luar negeri, sedangkan 89 kasus lainnya merupakan transmisi lokal.
Kasus aktif Covid-19 secara keseluruhan di Jakarta kini berada di angka 2.483 setelah mengalami penambahan sebesar 354 kasus pada 11 Januari 2022.
Sementara itu, berkaitan dengan vaksinasi Covid-19, Dinkes DKI melaporkan sudah ada 11.988.555 orang yang divaksi dosis pertama, sedangkan vaksinasi dosis kedua mencapai 9.342.817 orang.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/12/09123941/kasus-omicron-di-jakarta-hampir-capai-angka-500-dinkes-dki-tak-perlu