Hal itu disampaikan Kasubbag Humas Polres Metro Jakarta Barat AKP Taufik Ikhsan ketika menjelaskan bahwa Ardhito Pramono mendapat rekomendasi untuk menjalani rehabilitasi penyalahgunaan narkoba.
"Proses tetap berjalan, harus dilengkapi nanti," jelas Taufik saat dikonfirmasi, Jumat (21/1/2022).
Menurut Taufik, penyidik Polres Metro Jakarta Barat tengah melengkapi berkas penyidikan agar bisa segera dilimpahkan ke kejaksaan.
Namun, Taufik belum dapat menjelaskan secara terperinci sudah sejauh mana proses tersebut.
"Proses hukum AP sementara juga masih kelengkapan berkas-berkas, nanti akan disampaikan lebih lanjut bagaimana perkembangannya setelah update yang terbaru," ungkap Taufik.
Adapun musisi Ardhito Pramono sudah mendapatkan rekomendasi dari Badan Narkotika Nasional (BNN) Provinsi DKI Jakarta untuk menjalani rehabilitasi.
Musisi sekaligus aktor film tersebut akan menjalani rehabilitasi di Rumah Sakit Ketergantungan Obat (RSKO) Jakarta, Cibubur, Jakarta Timur, selama enam bulan ke depan, mulai Jumat ini.
"Tim TAT di BNNP DKI telah menyatakan saudari AP menjalani rehabilitasi di RSKO Cibubur," kata Taufik.
"Hari ini Ardhito Pramono telah berangkat ke RSKO Jakarta di Cibubur," pungkasnya.
Untuk diketahui, Ardhito Pramono ditangkap Satresnarkoba Polres Metro Jakarta Barat di kediamannya di Jakarta Timur, Rabu (12/1/2022), dini hari.
Saat polisi menggerebek rumahnya, pria berusia 26 tahun tersebut kedapatan sedang mengonsumsi narkoba jenis ganja.
Pemakaian ganja tersebut juga dibuktikan dari hasil tes urine yang menunjukan bahwa Ardhito positif menggunakan narkoba.
Tak hanya itu, ditemukan sejumlah barang bukti yang menguatkan hal tersebut.
"(Ditemukan) dua paket ganja yang memiliki berat 4,8 gram, kemudian satu bungkus kertas vapir, kemudian satu pil Alprazolam yang ada resep dokternya, kemudian satu buah ponsel milik tersangka," kata Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Endra Zulpan saat konferensi pers di Mapolres Metro Jakarta Barat, Kamis (13/1/2022).
Ardhito disangkakan Pasal 127 Undang-Undang RI Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika dengan ancaman pidana penjara maksimal empat tahun.
https://megapolitan.kompas.com/read/2022/01/21/16035121/ardhito-pramono-direhabilitasi-proses-hukum-kasus-narkobanya-tetap